Wall Street Rekor dengan S&P 500 Tembus 6.800, Dipicu Harapan Kesepakatan Dagang AS-China
Indeks saham Wall Street ditutup dengan rekor tertinggi baru pada Senin (28/10/2025). Hal itu ditopang oleh meningkatnya optimisme kesepakatan dagang AS-China.
IDXChannel – Indeks saham Wall Street ditutup dengan rekor tertinggi baru pada Senin (28/10/2025). Hal itu ditopang oleh meningkatnya optimisme akan adanya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS)-China.
Jika AS dan China berhasil mencapai kesepakatan perdagangan, maka hal itu membantu mencegah perang dagang global yang merugikan perekonomian antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia tersebut.
Dengan sentimen tersebut, Dow Jones Industrial Average diperdagangkan 337 poin atau 0,71 persen ke 47.544,49. Sementara itu, indeks S&P 500 naik 1,1 persen dan ditutup pada rekor 6.874,71, dan NASDAQ Composite melonjak 1,9 persen ke 23.637,46.
Ketiga indeks saham utama tersebut mencapai rekor penutupan tertinggi.
Adapun AS dan China telah menyusun kerangka kesepakatan dagang pada Minggu (26/10/2025), menandai kemajuan besar dalam menyelesaikan sengketa dagang dan menyingkirkan risiko eskalasi lebih lanjut menjelang batas waktu penerapan tarif pada 1 November 2025.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan perundingan tersebut menghilangkan ancaman Trump untuk melanjutkan penerapan tarif 100 persen pada impor China mulai 1 November 2025.
Kerangka kesepakatan itu juga membuka jalan bagi kesepakatan dagang potensial yang akan diteken ketika Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu akhir pekan ini.
Pertemuan The Fed
Selain itu, investor juga menanti langkah Federal Reserve (The Fes) terkait kebijakan suku bunga data-data ekonomi setelah data pekan lalu menunjukkan bahwa harga konsumen AS turun lebih dari yang diperkirakan pada September.
Hal itu memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada rapat kebijakan dua hari yang berakhir pada 29 Oktober 2025.
Data inflasi yang lebih rendah memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan pasar kini mencermati sinyal apakah bank sentral dapat melonggarkan kebijakan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.
"Kami terus mengantisipasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin [pada Rabu], dengan langkah lanjutan sebesar 25 basis poin pada Desember dan pemangkasan sebesar 50 basis poin pada awal 2026," ujar analis ING dalam sebuah catatan terbaru seperti dikutip dari Investing, Selasa (28/10/2025).
Selain sentimen tersebut, pasar modal AS juga dipengaruhi kinerja sejumlah emiten. Salah satunya Qualcomm yang meluncurkan chip AI untuk menantang Nvidia dan AMD. Saham Qualcomm Incorporated (NASDAQ:QCOM) langsung melonjak lebih dari 11 persen.
Terkait laporan keuangan, investor juga akan fokus pada pendapatan perusahaan, dengan lima "Tujuh Raksasa Teknologi" yang dijadwalkan melaporkan kinerjanya minggu ini.
Microsoft (NASDAQ:MSFT), Meta Platforms (NASDAQ:META), dan Alphabet (NASDAQ:GOOGL) akan merilis laporan keuangan pada Rabu, diikuti oleh Apple (NASDAQ:AAPL) dan Amazon (NASDAQ:AMZN) pada Kamis.
Menjelang laporan keuangan Amazon, Reuters melaporkan, mengutip tiga sumber yang dikenal, bahwa perusahaan tersebut sedang mempertimbangkan untuk memangkas 30.000 karyawan perusahaan mulai Selasa.
Investor akan mencermati perkembangan terbaru tentang investasi AI, permintaan cloud, dan tren belanja konsumen.
Di tempat lain, saham Keurig Dr Pepper (NASDAQ:KDP) melonjak setelah raksasa minuman ringan tersebut menaikkan proyeksi penjualan tahunannya dan menyatakan telah mengumpulkan sekitar USD7 miliar untuk membiayai akuisisi perusahaan kopi raksasa Belanda, JDE Peet's.
(Febrina Ratna Iskana)