Wall Street Semringah, Bursa Asia Ikut Terdongkrak
Setelah saham AS melonjak pada Rabu (3/8/2022) waktu setempat, giliran saham Asia ikut terdongkrak pada Kamis ini.
IDXChannel - Setelah saham AS melonjak pada Rabu (3/8/2022) waktu setempat, giliran saham Asia ikut terdongkrak pada Kamis ini. Tren kenaikan saham ini dipicu oleh adanya fundamental dan faktor pendapatan, didukung juga oleh data ekonomi yang kuat.
Sementara taruhan pada kenaikan suku bunga The Fed semakin mendukung imbal hasil Treasury dalam tempo yang lebih pendek.
Sebelumnya, saham Asia mengalami kemunduran akibat ketegangan AS dan China dalam kunjungan Nancy Pelosi menuju Taiwan. Namun, setelah Pelosi meninggalkan Taiwan ketegangan dapat reda dan memicu optimisme para investor.
Pangsa global sempat terdorong naik ke level tertinggi sejak awal Juni, ditambah dengan kenaikan pada perusahan teknologi China.
Dolar pun bergerak fluktuatif diikuti adanya laporan bahwa minyak mengalami tanda-tanda penurunan sebulan ke depan. Sedangkan stok minyak mentah dan bensin AS dilaporkan melonjak minggu lalu.
Di sisi lain, saham berjangka AS masih bergerak fluktuatif karena para pedagang menimbang jangka waktu kenaikan ekuitas dari posisi terendah (bearish). Namun kini, saham global mulai menunjukkan rebound sekitar 10% dari level terendahnya pada bulan Juni, hal ini mengikis kerugian sekitar 15%.
Kabar baik juga datang dari pendapatan dan pembelian Moderna Inc. dan Paypal Holdings Inc. Hal ini disambut baik oleh para investor. Pada sektor jasa AS juga mengalami peningkatan kuat yakni hampir 75% perusahaan AS meraih pendapat di luar dugaa.
Di benua Eropa, yakni Inggris akan memperketat moneter global guna mengerem ekonomi dunia. Bank of England diminta untuk bergabung dengan 70 lembaga lain di dunia untuk memberikan peningkatan setengah poin biaya pinjaman.
The Fed, dalam hal ini menjanjikan tindakan lebih dalam upaya meredakan inflasi tinggi berupa kenaikan suku bunga, meski hal ini beresiko tinggi terhadap resesi.
"Volatilitas belum berakhir dan banyak data masih di luar sana, itu masih penting," Ann Miletti, kepala ekuitas aktif di Allspring Global Investments, seperti yang dikutip dari Bloomberg, Kamis (4/8/2022).
“Saya masih akan fokus pada kualitas di sini karena ada banyak kesulitan yang akan datang, banyak jawaban yang masih kami butuhkan” katanya lagi.
Kondisi tak menentu masih terjadi, meski nampaknya terjadi kenaikan pada pasar global. Perdebatan terbesar adalah apakah kenaikan tersebut menujukkan kepuasan meski pasar obligasi menunjukkan peringatan perlambatan ekonomi. (TYO/RIBKA)