Wall Street Terkoreksi di Awal September Imbas Kekhawatiran Pelambatan Ekonomi
Tiga indeks Wall Street kompak terkoreksi pada perdagangan awal September, Kamis (1/9/2022) jelang rilis data pekerjaan nonfarm payrolls.
IDXChannel - Tiga indeks Wall Street kompak terkoreksi pada perdagangan awal September, Kamis (1/9/2022). Tekanan terhadap indeks saham tersebut terjadi menjelang rilis data pekerjaan nonfarm payrolls dan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi.
Berdasarkan laporan Reuters, Dow Jones Industrial Average (DJI) koreksi 0,59% di 31.325,41, S&P 500 (SPX) dibuka lebih rendah sebesar 0,77% di 3.924,35, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) terkapar 1,06% di 11.690,76.
Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah SPX antara lain Nvidia turun 5,76%, AMD anjlok 3,74%, dan Ford Motor tertekan 2,43%. Tiga top gainers ditempati oleh Meta Platforms menguat 1,47%, Xylem naik 1,31%,d an Alphabet A menguat 1,13%, sedangkan top losers diduduki oleh Hormel Foods turun 5,81%, Nvidia, dan Freeport-McMoran tertekan 5,17%.
Federal Reserve (The Fed) dinilai sedang mencoba untuk mendinginkan permintaan tenaga kerja dan ekonomi secara keseluruhan demi membawa inflasi ke target 2%.
Saat ini, semua mata pelaku pasar modal tengah tertuju pada laporan nonfarm payrolls pada hari Jumat (2/9/2022). "Pasar sedang mencermati bagaimana kelanjutannya setelah laporan nonfarm payroll hari Jumat," kata Robert Pavlik, analis senior di Dakota Wealth Management.
Pada pembukaan Wall Street malam ini, ketiga indeks tampak mengalami tekanan setelah diterpa catatan suram dari aktivitas industri yang melambat di Eropa dan Asia, yang memicu kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global atau resesi.
Hal itu didorong oleh biaya pinjaman akibat suku bunga yang tinggi, lonjakan inflasi, krisis geopolitik di Ukraina, hingga pembatasan mobilitas atas Covid-19 di China, yang menyebabkan perlambatan aktivitas manufaktur.
Di Amerika Serikat, laporan Institute for Supply Management, yang dijadwalkan pada hari ini Kamis (1/9), diperkirakan akan menunjukkan aktivitas manufaktur yang berkurang menjadi 52,0 bulan Agustus 2022, dibandingkan 52,8 pada Juli 2022, yang notabene terendah sejak Juni 2020.
Dari sisi tenaga kerja, diketahui jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran mengalami penurunan lebih dari yang diperkirakan, yakni sebesar 232.000. Angka tersebut menunjukkan ada permintaan tenaga kerja yang kuat.
(FRI)