Warren Buffett Lepas Saham Apple hingga Tumpuk Kas USD189 Miliar, Sinyal Bahaya buat Market?
Investor kondang Warren Buffett mengirimkan pesan peringatan tentang kondisi makroekonomi dan pasar saham pada rapat umum pemegang saham tahunan perusahaannya.
IDXChannel – Investor legendaris Warren Buffett mengirimkan pesan peringatan jelas tentang kondisi makroekonomi dan pasar saham pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Berkshire Hathaway yang diadakan pada Sabtu (4/5/2024).
Dalam rapat ini, untuk pertama kalinya Buffett tampil tanpa mitra utamanya, Charlie Munger, yang wafat pada 28 November 2023 di usia 99 tahun.
Berikut adalah 20 portofolio saham yang dimiliki Berkshire Hathaway per 31 Desember 2023 yang baru dilaporkan pada 14 Februari 2024 lalu.
Di antara nilai portofolionya, Apple Inc. (AAPL) menjadi saham terbesar yang dimiliki oleh Berkshire Hathaway sejumlah 39,7 persen. (Lihat tabel di bawah ini.)
Dalam pertemuan terbaru pemegang saham Berkshire Hathaway, setidaknya beberapa hal yang menjadi highlight Oracle of Omaha di tahun ini:
- Pengurangan Kepemilikan Apple Secara Signifikan
Berkshire Hathaway memangkas kepemilikannya secara signifikan di Apple (AAPL) pada kuartal I-2024 di tengah saham produsen iPhone tersebut turun tajam.
Mengutip Financial Times, Sabtu (4/5), perusahaan besutan investor kondang Warren Buffett tersebut mengatakan posisinya di Apple bernilai USD135,4 miliar atau setara dengan Rp2.166,40 triliun (asumsi kurs Rp16.000 per USD) pada kuartal I-2024, turun dari USD174,3 miliar (Rp2.788,80 triliun) pada akhir 2023.
Hal tersebut menunjukkan, Berkshire telah menjual sekitar 115 juta saham di perusahaan tersebut pada awal 2024, atau menyusut 13 persen dari total kepemilikan saham perusahaan.
Berkshire mulai mengurangi kepemilikannya di Apple pada akhir Desember 2023, menjual sekitar 10 juta saham.
Meskipun pengurangan kepemilikan saham Apple dikaitkan dengan aksi profit taking, perlu dicatat bahwa Apple sendiri mewakili sebagian besar (sekitar USD3 triliun) dari 7 perusahaan besar dengan kapitalisasi pasar gabungan sekitar USD13 triliun.
- Rekor Kepemilikan Uang Tunai
Buffett melalui Berkshire Hathaway melakukan penimbunan uang tunai (cash/kas) mencapai USD189 miliar pada kuartal I-2024.
Ini menunjukkan bahwa Oracle of Omaha kemungkinan persiapan menghadapi volatilitas pasar di masa depan atau potensi peluang pembelian saat ada saham turun.
Terlihat dari alokasi uang tunai Berkshire Hathaway saat ini sebesar 33 persen, yang menunjukkan kehati-hatiannya, bahkan bagi seseorang yang secara luas dianggap sebagai investor terbaik dunia.
“Dana tunai Berkshire kemungkinan akan mencapai USD200 miliar pada akhir kuartal ini,” kata Buffett kepada para pemegang saham.
Keputusan Berkshire untuk mengurangi kepemilikannya di Apple dan meningkatkan posisi kas perusahaan adalah sebuah langkah yang menurut Buffett masuk akal mengingat lingkungan makroekonomi saat ini.
“Saya rasa tidak ada orang yang duduk di meja ini tahu bagaimana menggunakannya secara efektif, dan oleh karena itu kami tidak menggunakannya,” kata Buffett ketika ditanya pemegang saham mengapa Berkshire tidak menggunakan cadangan uang tunainya.
“Ketika dunia menjadi lebih canggih, rumit dan saling terkait, semakin banyak hal yang salah,” tambah Buffett.
- Memilih Obligasi Ketimbang Pasar Saham
Menurut Buffett, ia lebih senang menyimpan uang tunai dalam obligasi pemerintah jangka pendek dengan imbal hasil (yield) lebih dari 5 persen dibanding di pasar saham. Dengan kata lain, dia menunggu koreksi pasar besar yang dia lihat akan terjadi sebelum melanjutkan pembelian.
Dengan kata lain, penimbunan greenback alias dolar AS seperti itu memberi sinyal bahwa Buffett sedang “bearish” di pasar saham saat ini, demikikan menurut seorang value investor veteran.
“Buffett bersikap bearish di pasar saham. Dia menunjukkan hal ini dengan meningkatkan posisi kasnya yang sangat besar menjadi USD200 miliar, menjual saham Apple (AAPL) dan mengatakan bahwa dia tidak melihat peluang menarik,” kata CIO Smead Capital Management dan pengamat lama Buffett, Bill Smead, dikutip Yahoo! Finance, Minggu (5/5).
Keputusan Berkshire untuk mengurangi kepemilikannya di Apple dan meningkatkan posisi kas perusahaan adalah sebuah langkah yang menurut Buffett masuk akal mengingat lingkungan makroekonomi saat ini.
“Saya rasa tidak ada orang yang duduk di meja ini tahu bagaimana menggunakannya secara efektif, dan oleh karena itu kami tidak menggunakannya,” kata Buffett ketika ditanya pemegang saham mengapa Berkshire tidak menggunakan cadangan uang tunainya.
Buffett memperoleh keuntungan yang baik dengan memasukkan segunung uangnya ke dalam surat utang negara yang menghasilkan imbal hasil sebesar 5,4%.
“Kami hanya melakukan penawaran yang kami sukai,” kata Buffett ketika ditanya mengapa dia tidak menggunakan tumpukan uangnya untuk melakukan investasi baru.
Cadangan kas Berkshire mencapai rekor tertinggi sebesar USD189 miliar, naik dari USD167,6 miliar pada kuartal keempat. Buffett sebelumnya mengungkapkan bahwa dia membeli surat utang Treasury tenor 3 dan 6 bulan setiap hari Senin.
- Menjual Seluruh Saham Paramount Global
Warren Buffett mengatakan seluruh saham Paramount Global telah dijual dengan kerugian.
“Itu 100 persen keputusan saya, dan kami telah menjual semuanya dan kami kehilangan cukup banyak uang,” kata Buffett dalam pertemuan tersebut.
Buffett menambahkan, pengalaman tersebut membuatnya berpikir lebih dalam tentang aktivitas apa yang diprioritaskan orang di waktu luangnya.
Berkshire Hathaway memiliki 63,3 juta saham Paramount pada akhir tahun 2023, setelah memotong posisinya sekitar sepertiga pada kuartal keempat tahun lalu, menurut pengajuan terbaru. (ADF)