Waskita Karya (WSKT) Bakal Rights Issue 8,72 Miliar Saham, Dananya untuk Apa?
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berencana rights issue sebanyak 8,72 miliar saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
IDXChannel - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berencana menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 8,72 miliar saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), rencana penambahan modal dengan skema rights issue tersebut akan dilakukan secara tunai. Sementara itu, jumlah saham seri B yang akan diterbitkan akan disesuaikan dengan keperluan dana perseroan.
Perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue untuk penyelesaian proyek jalan tol, modal kerja dan indirect cost, seperti bunga, pajak, dan biaya administrasi. Kemudian, akan digunakan untuk proyek konstruksi serta investasi pengembangan entitas anak perseroan.
Adapun, aksi korporasi ini sejalan dengan restrukturasi keuangan perusahaan. Perseroan tengah berfokus mempercepat strategic partnership konsesi jalan tol yang dimiliki oleh entitas anak Perseroan, yaitu PT Waskita Toll Road.
Kini, Perseroan memiliki 14 konsesi jalan tol dengan tiga ruas telah beroperasi secara penuh, sementara 11 ruas sisanya beroperasi secara parsial maupun dalam tahap pembangunan. Perseroan fokus pada penyelesaian konstruksi ruas yang tersisa, guna mendukung proses strategic partnership.
Untuk pelaksanaan rights issue ini, perseroan akan meminta persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 2 September 2022.
Perseroan berharap aksi korporasi ini dapat memperkuat struktur permodalan dalam rangka melanjutkan proses konstruksi pada proyek berjalan dan meningkatkan kinerja perseroan, serta peruntukan lainnya yang mendukung pertumbuhan bisnis perseroan, sehingga akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan perseroan.
“Bagi pemegang saham yang tidak menggunakan haknya untuk dalam rights issue ini, maka persentase kepemilikan saham akan terdilusi maksimum sebesar 23,24%,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (19/8/2022).
(FRI)