MARKET NEWS

WIFI Buka Suara Soal Lelang Pita Frekuensi 1,4 GHz hingga Akuisisi LINK

Rahmat Fiansyah 11/09/2025 10:57 WIB

WIFI buka suara terkait sejumlah rencana aksi korporasi perseroan seperti keterlibatan dalam lelang frekuensi 1,4 GHz hingga akuisisi LINK.

WIFI buka suara terkait sejumlah rencana aksi korporasi perseroan seperti keterlibatan dalam lelang frekuensi 1,4 GHz hingga akuisisi LINK. (Foto: Dok. Surge)

IDXChannel - PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge (WIFI) buka suara terkait sejumlah rencana aksi korporasi perseroan seperti keterlibatan dalam lelang frekuensi 1,4 GHz hingga akuisisi PT Link Net Tbk (LINK).

Surge tengah mengikuti lelang frekuensi 1,4 GHz yang saat ini diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Perseroan menghadapi raksasa telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) hingga PT Indosat Tbk (ISAT).

Direktur Utama Surge, Yune Marketatmo mengatakan, langkah perseroan mengikuti lelang frekuensi 1,4 GHz dalam rangka berkontribusi pada program Internet Rakyat. Dia mengatakan, Surge akan tetap mengikuti proses lelang sesuai prosedur dan aturan yang berlaku.

"Kita optimistis bahwa kita memiliki peluang besar untuk mendapatkan pita frekuensi tersebut," katanya dalam Public Expose Live 2025, Rabu (10/9/2025).

Sebagai informasi, pita frekuensi 1,4 GHz masuk kategori mid-bank. Frekuensi tersebut selama ini dianggap sebagai "golden band" untuk 5G karena memiliki jaringan yang luas dan kapasitas yang besar dan menjadi jembatan antara low band (700 MHz) dan high band (3,5 GHz).

Direktur Surge, Shannedy Ong menambahkan, lelang frekuensi 1,4 GHz merupakan hasil dari konsultasi publik oleh Komdigi kepada operator telekomunikasi. Adapun frekuensi yang dilelang hanya satu blok saja yaitu 80 MHz pada pita frekuensi 1,4 GHz.

"Kita tetap mengikuti jalannya proses tender. Dan sekarang ini kita masih dalam tahap proses seleksi. Jadi kita ikuti saja terus arahan dan juga regulasi dari Komdigi dan kalau memang ini sudah firm (pasti), kita juga akan melakukan keterbukaan informasi di market (pasar)," tuturnya.

Terkait perkembangan akuisisi LINK, Shannedy mengatakan, perseroan masih dalam proses bidding. Oleh karena itu, perseroan terikat dalam Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan pemegang saham sehingga tidak bisa berbicara lebih detail.

"Tapi setelah ini formalize (resmi), tentunya kita akan melakukan publikasi atau keterbukaan informasi di market," katanya.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE