WIKA Raih Dua Kontrak di Sektor Sumber Daya Air Senilai Rp678 Miliar
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memperoleh dua kontrak baru di sektor Sumber Daya Air (SDA) senilai Rp678 miliar.
IDXChannel - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memperoleh dua kontrak baru di sektor Sumber Daya Air (SDA). Dua kontrak tersebut didapatkan dari proyek pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Keduanya yakni Proyek Pembangunan Infrastruktur Pengendalian Banjir pada KSPP Kabupaten Merauke (Paket 2) di Kabupaten Merauke, Papua Selatan dengan nilai kontrak Rp511 miliar, serta Pembangunan Reservoir DC Semanan Sistem Hilir SPAM Regional Karian–Serpong Paket 1 di Jakarta Barat dengan nilai kontrak Rp167 miliar.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito mengatakan, lingkup pekerjaan perseroan pada proyek pengendalian banjir Wanam mencakup pembangunan tanggul pengaman, saluran pengendali banjir, hingga bangunan air utama seperti bendung, pintu air, dan struktur pengatur muka air.
“Seluruh infrastruktur dirancang dengan pendekatan konstruksi irigasi modern, termasuk pemanfaatan sistem pompa dan instalasi pintu air berteknologi sensor hidrologi guna memastikan pengendalian debit air yang akurat sesuai kondisi setempat,” kata Agung melalui keterangan resmi, Selasa (25/11/2025).
Selain itu, BUMN konstruksi itu juga kembali dipercaya untuk mengerjakan Proyek Reservoir DC Semanan yang mencakup pekerjaan pembangunan reservoir berkapasitas 8.500 meter kubik, jaringan perpipaan, rumah pompa, bangunan penunjang, serta sistem mekanikal-elektrikal dan SCADA dengan masa pelaksanaan 600 hari kalender.
“Infrastruktur ini akan menjadi tulang punggung distribusi air minum dari IPA Semanan, direncanakan 2026–2027 untuk dua area pelayanan PAM JAYA, yaitu DMA Semanan 3 dan DMA Meruya Utara 1,” ujarnya.
Agung melanjutkan, pembangunan reservoir ini juga selaras dengan target RPJMN 2025–2029 untuk meningkatkan akses air minum aman menjadi 43 persen pada 2029. Saat ini, capaian nasional berada di 20,49 persen (SKAM-RT 2023), sehingga infrastruktur pendukung seperti DC Semanan sangat dibutuhkan untuk mengejar gap penyediaan sebesar 22,51 persen.
"Kedua proyek ini menjadi wujud nyata peran WIKA dalam menghadirkan infrastruktur yang berdampak langsung bagi masyarakat," ujar Agung.
"Melalui proyek ini, WIKA berkomitmen menghadirkan solusi konstruksi yang tangguh dan berkelanjutan, sekaligus mempertegas kapasitas perseroan dalam mendukung pembangunan nasional di berbagai wilayah Indonesia," katanya.
(Rahmat Fiansyah)