MARKET NEWS

XL Axiata Sebut Mundurnya Presdir Tidak Terkait Merger EXCL-FREN

Rahmat Fiansyah 11/12/2024 19:50 WIB

PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) sepakat melakukan penggabungan usaha alias merger.

PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) sepakat melakukan penggabungan usaha alias merger. (Foto: Dok. EXCL)

IDXChannel - PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) sepakat melakukan penggabungan usaha alias merger. Aksi korporasi itu menghasilkan perusahaan baru bernama XLSmart dengan valuasi lebih dari Rp100 triliun.

Merger tersebut diwarnai dengan pengunduran diri Presiden Direktur & CEO EXCL, Dian Siswarini yang hampir 10 tahun memimpin XL. Di samping itu, para pekerja juga menggelar cuti massal beberapa waktu lalu.

Corporate Secretary EXCL, Ranty Astari Rachman menepis isu pengunduran diri Dian Siswarini menjadi dampak dari merger antara EXCL dan FREN. 

"Pengunduran diri (Dian) dikarenakan alasan pribadi, dan tidak ada keterkaitan dengan rencana merger EXCL dan FREN," katanya lewat surat kepada BEI, Rabu (11/12/2024).

Ranty juga membenarkan adanya aksi cuti massal yang dilakukan pekerja perseroan pada 6 Desember 2024. Menurutnya, cuti adalah hak karyawan yang diatur dalam peraturan perusahaan dan cuti itu telah memperhatikan prosedur dan ketentuan internal yang berlaku.

"Perseroan menghargai hak karyawan dalam menggunakan cuti tersebut," katanya.

Ranty menegaskan, aksi cuti massal dan pengunduran diri Dian Siswarini sebagai CEO tak berpengaruh terhadap operasional perusahaan. Dia juga memastikan, rencana merger juga tak terganggu karena prosesnya sudah tuntas.

Sebelumnya, EXCL dan FREN mengumumkan merger di mana Axiata Group Bhd dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham utama sekaligus pengendali dari perusahaan gabungan. Kedua perusahaan akan memiliki masing-masing 34,8 persen saham.

EXCL akan menjadi entitas yang bertahan. Sementara FREN bersama PT Smart Telcom (ST) akan bergabung dalam XLSmart. Dengan merger tersebut, Axiata akan menerima USD400 juta plus USD75 juta di akhir tahun depan jika memenuhi syarat yang disepakati.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE