MARKET NEWS

Yuan Jadi Mata Uang Asia dengan Performa Terburuk Tahun Ini

Nia Deviyana 03/06/2023 21:30 WIB

Yuan turun ke level terendah dalam enam bulan terhadap dolar AS.

Yuan Jadi Mata Uang Asia dengan Performa Terburuk Tahun Ini. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Yuan turun ke level terendah dalam enam bulan terhadap dolar AS. Para analis berpendapat mata uang tersebut bisa melemah lebih lanjut karena kekhawatiran investor terkait pemulihan ekonomi yang belum stabil di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Data ekonomi yang mengecewakan, perbedaan yield yang melebar dengan Amerika Serikat, pembayaran dividen perusahaan yang akan datang, dan terus berlanjutnya aliran modal keluar melalui penjualan saham dan obligasi asing telah menyebabkan penurunan nilai mata uang ini ke level yang sama di November 2023.

Yuan melemah lebih dari 5% terhadap dolar AS yang menguat mencapai level tertinggi pada Januari 2023, ketika pasar global menyambut pembukaan kembali perbatasan China.

Yuan menjadi salah satu mata uang Asia dengan performa terburuk tahun ini. 

Pada Jumat, yuan terakhir diperdagangkan sebesar 7,0585 per dolar.

"Yuan mengalami tekanan karena cerita pembukaan kembali China kurang menarik dibanding sebelumnya, dan tidak ada tanda-tanda stimulus lebih lanjut," kata Gary Ng, ekonom senior untuk Asia Pasifik di Natixis dilansir Reuters, Sabtu (3/6/2023). 

"Mata uang yang lebih lemah pada saat ini dapat membantu kinerja ekspor, terutama karena perdagangan global mengalami penurunan tahun ini," imbuhnya.

Ekspor telah menjadi salah satu titik terang bagi ekonomi China selama beberapa tahun terakhir, tetapi permintaan baru mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir akibat permintaan global yang melemah.

Kementerian Perdagangan negara tersebut telah meminta eksportir, importir, dan bank untuk menyusun strategi mata uang mereka dan menjelaskan bagaimana pelemahan yuan dapat mempengaruhi bisnis mereka.

Namun, bank sentral memiliki beragam alat kebijakan untuk mencegah pergerakan mata uang yang berlebihan. Bank Rakyat China (PBOC) mengatakan bahwa mereka akan dengan tegas mengendalikan fluktuasi besar dalam nilai tukar. (NIA)

SHARE