10 Daftar Brand Fashion yang Tutup karena Bangkrut, Roberto Cavalli Salah Satunya
Ada banyak brand fashion yang tutup karena bangkrut. Sepanjang tahun 2019 hingga tahun 2022 tercatat beberapa brand fashion menutup tokonya.
IDXChannel – Ada banyak brand fashion yang tutup karena bangkrut. Sepanjang tahun 2019 hingga tahun 2022 tercatat beberapa brand fashion menutup tokonya.
Tak hanya karena terdampak pandemi, persaingan bisnis, serta pergeseran gaya hidup disinyalir menjadi penyebab tutupnya beberapa brand fashion ini.
Bisnis fashion retail bisa dikatakan tengah menghadapi tantangan berat dalam beberapa tahun terakhir ini. Beberapa merek fashion ini memutuskan menutup tokonya lantaran beban finansial yang harus ditanggung.
Apa saja brand fashion yang tutup karena bangkrut ini? Yuk, simak daftar IDXChannel berikut ini!
10 Daftar Brand Fashion yang Tutup karena Bangkrut
Salah satu brand fashion yang tutup karena bangkrut adalah Roberto Cavalli. Brand fashion ternama ini sempat mengajukan kebangkrutan pada April 2019. Menurut laporan Fashion Law, Roberto Cavalli bahkan menutup semua tokonya yang berbasis di Amerika Serikat.
Beberapa bulan kemudian, pada Juli 2019, brand ini lantas dibeli oleh pengembang real estate Damac. Perusahaan yang berbasis di Dubai tersebut membeli 100 persen saham yang dimiliki brand Roberto Cavalli.
2. Eddie Bauer Jepang
Brand fashion casual asal Amerika Serikat Eddie Bauer Jepang juga harus menutup tokonya. Brand ini mengumumkan penutupan 60 toko fisik dan toko online di situs belanja Jepang pada akhir Desember 2021 lalu.
Brand ini merupakan brand fashion yang didirikan Eddie Bauer sejak 1920. Brand inilah yang menjadi brand pertama yang menjual jaket bulu angsa di Amerika Serikat. Sayangnya, berbagai persoalan membuat brand ini harus menutup tokonya.
3. Barneys New York
Barneys New York juga menjadi salah satu brand fashion yang tutup karena bangkrut. Brand ini mengajukan kebangkrutan Chapter 11 pada Agustus 2019 lalu. Barneys New York merupakan salah satu department store yang berdiri pada 1923. Lantaran pembiayaan yang tinggi, harga sewa yang mahal, serta penjualan yang menurun membuat Barneys New York harus memutuskan untuk tutup.
4. Forever 21
Forever 21 sempat merajai fast fashion dan memiliki sebanyak 800 toko di 57 negara. Sayangnya, brand ini harus mengalami kebangkrutan. Brand fashion ini mengumumkan kebangkrutannya pada September 2019 lalu setelah berdiri selama 35 tahun. Ada sebanyak 178 toko di Amerika Serikat yang harus ditutup. Kini, Forever 21 hanya memiliki 623 yang tersebar di 40 negara dari sebelumnya 800 toko.
5. Payless
Payless juga menjadi brand fashion yang terpaksa menutup semua gerainya di Amerika Serikat pada Februari 2019. Hal ini lantaran Payless mengalami kebangkrutan dan menanggung hutang sebesar USD470 juta atau setara dengan Rp6,6 triliun.
Brand ini bahkan menutup sebanyak 700 toko dan membuat sebanyak 16 ribu pegawai kehilangan pekerjaan. Brand yang telah berdiri sejak 63 tahun ini harus menanggung kenyataan pahit mengalami kebangkrutan besar.
6. Diesel
Bagi para pecinta jeans dan denim, Anda pasti turut kecewa lantaran brand fashion Diesel juga menjadi brand fashion yang tutup karena bangkrut sejak tahun 2019 lalu. Brand fashion yang satu ini memang terkenal dengan produk jeans dan denim-nya.
Meski demikian, menurut Mark Samson, perwakilan Diesel, brand ini tidak akan tutup permanen, namun hanya menutup sebagian tokonya. Sedikitnya ada 28 toko di Diesel yang ditutup sejak 2019 lalu. Kebangkrutan Diesel tak lain lantaran penurunan penjualan yang dialami hingga mendatangkan kerugian yang besar.
7. Debenhams
Departemen store yang menjual berbagai brand fashion Debenhams juga harus menutup sebanyak 124 toko fisiknya. Departemen store ikonik di Inggris ini mengalami kebangkrutan lantaran kesulitan finansial selama pandemi Covid-19.
Ada sebanyak 6 toko di Inggris yang terpaksa ditutup secara permanen. Tak lama setelah itu, Boohoo membeli brand ini dengan harga 55 juta pound atau setara dengan Rp1 triliun.
Sayangnya, upaya penyelamatan bisnis ini belum mampu mempertahankan sebanyak 118 toko Debenhams yang tersisa. Hingga akhirnya, ratusan toko tersebut harus ditutup juga dan membuat sekitar 12 ribu pekerjanya kehilangan pekerjaan.
8. Fenty Fashion House
Brand fashion yang tutup karena bangkrut lainnya adalah Fenty Fashion House. Brand ini adalah brand fashion kerjasama Rihanna dan LVMH. Brand yang memproduksi, sepatu, pakaian, dan aksesori ini harus mengalami kenyataan pahit berupa penutupan dan penangguhan hingga waktu yang tidak terbatas.
Brand ini juga menjadi brand fashion pertama dalam industri fashion yang dijalankan oleh wanita kulit hitam. Meski sempat mendapatkan anemo yang sangat bagus, namun berbagai alasan membuat brand ini harus menutup tokonya.
9. Charlotte Russe
Charlotte Russe merupakan retailer fashion yang juga harus mengalami kebangkrutan dan menutup tokonya. Retailer fashion asal Amerika Serikat ini berdiri sejak 1975. Toko ini menyatakan bangkrut pada Februari 2019 dan menutup semua tokonya yang mengakibatkan semua karyawannya kehilangan pekerjaan.
10. Pretty Green
Pretty Green juga mengumumkan kebangkrutannya sejak Maret 2019. Melansir dari Guardian, retailer fashion ini masih berharap mendapatkan pelanggan dan investor untuk menyelamatkan bisnis fashion ini. Bisnis fashion yang dijalankan oleh Liam Gallagher, mantan vokalis band Oasis ini memiliki 12 gerai. Sayangnya, kini Pretty Green harus mengalami kebangkrutan.
Itulah 10 brand fashion yang tutup karena bangkrut yang berhasil dirangkum IDXChannel dari berbagai sumber. Brand-brand ini tak bisa mengelak dari kesulitan finansial dan harus menutup sejumlah tokonya.