20 Kekurangan Diri Sendiri dan Cara Mengatasinya yang Sering Ditanyakan dalam Wawancara
Pertanyaan tentang kekurangan diri sendiri seringkali ditanyakan dalam sebuah wawancara kerja.
IDXChannel – Pertanyaan tentang kekurangan diri sendiri seringkali ditanyakan dalam sebuah wawancara kerja.
Selain diminta untuk menjelaskan kelebihan yang dimiliki, biasanya rekruter akan meminta Anda untuk menyebutkan kekurangan yang Anda miliki. Pertanyaan ini biasanya ditujukan untuk mengetahui seberapa baik kandidat memahami diri mereka sendiri, termasuk kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
Selain itu, melalui pertanyaan tentang kekurangan diri sendiri pewawancara ingin melihat bagaimana kandidat menghadapi kelemahan mereka dan bagaimana mereka bisa mengatasi sebuah masalah.
Berikut ini IDXChannel mengulas beberapa contoh kekurangan diri sendiri dan cara mengatasinya yang bisa Anda jadikan referensi.
20 Kekurangan Diri Sendiri dan Cara Mengatasinya
Beberapa contoh kekurangan diri sendiri dan cara mengatasinya yang bisa Anda jadikan contoh dalam menjawab pertanyaan wawancara kerja adalah sebagai berikut.
1. Minim Pengalaman
Salah satu contoh kekurangan diri sendiri yang paling sering dimiliki adalah minim pengalaman atau belum memiliki banyak pengalaman. Minimnya pengalaman kerja ini menunjukkan bahwa kita masih memiliki sedikit atau bahkan tidak ada pengalaman profesional di bidang yang relevan dengan posisi yang dilamar. Hal ini bisa membuat kita kurang familiar dengan dinamika lingkungan kerja, proses operasional, atau keterampilan khusus yang diperlukan untuk posisi tersebut.
Jika memiliki kekurangan ini, cara mengatasinya adalah dengan menonjolkan pendidikan formal yang relevan atau telah mengikuti pelatihan yang sesuai. Kalimat jawaban yang bisa digunakan contohnya, "Meskipun saya memiliki pengalaman kerja yang terbatas, saya telah menyelesaikan kursus yang memberikan saya dasar yang kuat dalam pekerjaan tersebut.”
2. Tidak Memiliki Skill di Bidang yang Berkaitan
Anda juga bisa menjelaskan bahwa salah satu kelemahan yang Anda miliki adalah kurangnya keterampilan di bidang yang dipilih. Misalnya, jika Anda melamar untuk posisi penulisan konten SEO, Anda bisa menyatakan bahwa pemahamanmu tentang SEO masih terbatas.
Sebagai alternatif, Anda dapat mengungkapkan pengalaman kerja atau pendidikan yang membuat Anda merasa percaya diri untuk melamar posisi tersebut. Contohnya, “Saya telah melakukan magang di perusahaan X di mana saya belajar tentang penulisan SEO sehingga pengalaman ini cukup relevan dengan posisi yang saya lamar."
3. Kurang Percaya Diri
Kurang percaya diri juga bisa mempengaruhi kinerja Anda dalam tim. Apalagi jika Anda seorang dengan kepribadian introvert, Anda tentu akan butuh waktu untuk membangun kepercayaan diri. Anda bisa memberitahu pihak rekruter bahwa Anda merasa kurang nyaman berbicara di depan banyak orang.
Namun, pastikan untuk menjelaskan bahwa Anda telah berusaha untuk mengatasi hal ini. Misalnya, Anda telah mulai mengikuti kelas public speaking bersama rekan-rekan dari kantor sebelumnya.
4. Pasif dan Kurang Bicara
Pasif berarti kurangnya inisiatif dalam mengambil tindakan atau keputusan. Individu dengan kelemahan ini cenderung menunggu instruksi daripada proaktif dalam menyelesaikan tugas. Karyawan yang pasif dan kurang bicara mungkin tidak berkontribusi secara maksimal dalam diskusi tim atau proyek, yang dapat menghambat kemajuan tim.
Oleh karena itu, menyampaikan dengan jujur kepada pewawancara dan menjelaskan bagaimana Anda menghadapi hal itu agar tidak mengganggu pekerjaan Anda.
"Salah satu kelemahan yang saya miliki adalah sifat saya yang cenderung pasif dan kurang bicara dalam situasi tertentu, terutama saat berada di kelompok besar. Namun, saya telah mulai mengikuti kelas atau workshop tentang keterampilan komunikasi untuk membantu meningkatkan kemampuan berbicara saya di depan umum."
5. Keras Kepala
Sikap keras kepala dapat menyebabkan ketegangan dan konflik dalam tim, karena individu yang keras kepala cenderung menolak pendapat atau saran orang lain. Oleh karena itu, Anda bisa menyampaikan kepada pewawancara bahwa Anda selalu berusaha untuk memperbaikinya. Refleksi diri dapat membantu Anda dalam memahami bagaimana sikap ini mempengaruhi hubungan dan pekerjaan.
6. Tidak Sabaran
Sikap kurang sabar dapat memengaruhi dinamika tim, terutama jika seseorang sering menunjukkan ketidakpuasan atau ketidaknyamanan terhadap kemajuan kerja rekan-rekannya. Anda bisa mengatakannya dengan jujur.
Selanjutnya, Anda bisa menunjukkan kesadaran diri dan memberitahukan bagaimana Anda mengatasi kelemahan Anda tersebut. Misalnya, "Saya berusaha untuk mengenali momen ketika ketidak sabaran saya muncul, dan saya berkomitmen untuk lebih sabar dan toleran terhadap proses kerja."
7. Impulsif
Kekurangan lainnya yang juga sering dimiliki adalah impulsif. Jika Anda memiliki kekurangan ini, Anda bisa menyampaikan dengan jujur seperti berikut.
"Salah satu kekurangan yang saya sadari adalah saya cenderung bersikap impulsif dalam beberapa situasi. Terkadang, saya merasa tergoda untuk membuat keputusan dengan cepat tanpa mempertimbangkan semua faktor yang ada. Namun, untuk mengatasi masalah ini, saya mulai menerapkan beberapa strategi, seperti memberikan diri saya waktu untuk merenung sebelum membuat keputusan penting.
8. Terlalu Keras Terhadap Diri Sendiri
Contoh jawaban mengenai kelemahan diri terlalu keras terhadap diri sendiri adalah dengan berusaha untuk lebih menghargai diri sendiri setelah menyelesaikan tugas,. Dengan begitu, Anda tidak akan merasa terlalu kelelahan.
9. Sulit Mengambil Keputusan
Kesulitan dalam mengambil keputusan adalah masalah umum yang bisa dialami oleh siapa saja. Ketidakmampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat dapat mengakibatkan kehilangan peluang yang mungkin tidak datang lagi.
Oleh karena itu, Anda bisa mengatasinya dengan menentukan apa yang paling penting bagi Anda dalam proses pengambilan keputusan. Memahami prioritas dapat membantu menyederhanakan pilihan yang ada.
10. Sulit Beradaptasi dengan Suasana Baru
Ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dapat menyebabkan stres yang berkepanjangan. Di tempat kerja, kesulitan beradaptasi dapat menyebabkan penurunan produktivitas.
Oleh karena itu, cobalah untuk meningkatkan keterampilan yang relevan. Misalnya, jika Anda pindah ke pekerjaan baru, Anda bisa mempelajari keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam posisi tersebut.
11. Terlalu Perfeksionis
Terlalu perfeksionis adalah sifat yang dapat membawa dampak positif dan negatif. Meskipun keinginan untuk mencapai hasil yang sempurna dapat mendorong individu untuk bekerja keras dan menghasilkan karya berkualitas tinggi, sifat ini juga dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, cobalah untuk menetapkan standar yang lebih realistis dan dapat dicapai. Fokuslah pada kemajuan dibanding kesempurnaan. Ingat bahwa tidak semua hal harus dilakukan dengan sempurna.
12. Lebih Senang Bekerja Sendiri
Lebih senang bekerja sendiri dapat dianggap sebagai kelemahan dalam berbagai konteks, terutama di lingkungan kerja yang menuntut kolaborasi dan komunikasi. Sifat ini dapat menyebabkan kurangnya komunikasi dengan anggota tim, yang penting untuk mencapai tujuan bersama.
Anda bisa mengatasinya dengan berkomunikasi secara aktif dengan rekan tim. Berbagi ide dan meminta umpan balik dapat meningkatkan kolaborasi dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif.
13. Kurang Menguasai Bahasa Asing
Kurang menguasai bahasa asing dapat menjadi tantangan, terutama dalam dunia yang semakin global, di mana komunikasi lintas budaya dan bahasa menjadi penting. Banyak perusahaan mencari karyawan yang memiliki kemampuan bahasa asing. Anda bisa mencoba meningkatkan kemampuan bahasa asing Anda dengan melatih kemampuan bahasa asing Anda secara rutin.
14. Sulit Percaya kepada Orang Lain
Percaya pada rekan kerja atau bawahan adalah hal yang sangat penting. Jika Anda melamar untuk posisi sebagai pemimpin atau kepala departemen, kemampuan untuk mendelegasikan tugas menjadi suatu keharusan.
Apabila Anda termasuk tipe orang yang cenderung ingin melakukan semua pekerjaan sendiri karena takut membuat kesalahan, sebaiknya ungkapkan kelemahan ini kepada pihak rekruter.
15. Gagap Teknologi
Gagap teknologi atau gaptek bisa menjadi masalah jika Anda melamar pekerjaan. Pasalnya, di zaman sekarang teknologi menjadi perangkat utama dalam berbagai bidang pekerjaan. Jika Anda memiliki kelemahan ini, Anda bisa mengatasinya dengan meluangkan waktu setiap hari untuk berlatih menggunakan perangkat atau aplikasi baru. Semakin sering Anda menggunakannya, semakin Anda akan bisa menguasainya.
16. Tidak Berani Mengambil Risiko
Tidak berani mengambil risiko adalah sifat yang dapat mempengaruhi baik kehidupan pribadi maupun profesional seseorang. Ketidakberanian untuk mengambil risiko sering kali mengakibatkan kehilangan peluang, baik dalam karier maupun dalam kehidupan pribadi. Kesempatan untuk mencoba hal baru atau mengambil langkah berani bisa terlewatkan.
Anda bisa mengatasinya dengan mencoba untuk mengambil risiko kecil terlebih dahulu. Hla ini dapat membantu membangun kepercayaan diri dan keterampilan pengambilan keputusan tanpa merasa terbebani.
17. Mudah Overthinking
Kebiasaan menganalisis situasi secara berlebihan dapat mengganggu kesejahteraan mental dan emosional. Oleh karena itu, cobalah untuk mengenali situasi atau pikiran yang sering memicu overthinking. Dengan mengetahui pemicunya, Anda bisa lebih siap menghadapi situasi tersebut.
18. Kurang Detail dalam Bekerja
Kurang detail dalam bekerja dapat mengakibatkan berbagai masalah, mulai dari kesalahan kecil hingga dampak yang lebih besar pada kinerja dan hasil kerja. Pekerjaan yang tidak diperhatikan dengan detail sering kali menghasilkan output yang kurang memuaskan dan tidak memenuhi standar yang diharapkan.
Anda bisa mencoba meluangkan waktu untuk merenungkan bagaimana sikap Anda bisa mempengaruhi pekerjaan. Dengan begitu, Anda akan menyadarinya dan memperbaiki diri.
19. Mudah Terdistraksi
Mudah terdistraksi bisa membuat kesulitan untuk fokus pada tugas yang sedang dikerjakan karena berbagai gangguan, baik dari lingkungan maupun dari dalam diri sendiri. Anda bisa menyampaikan kekurangan ini kepada pewawancara dan menyampaikan bagaimana Anda mengatasi kekurangan ini.
20. Mudah Stress
Tidak hanya mempengaruhi pekerjaan, mudah stress juga bisa berdampak pada fisik dan mental. Stres yang berkelanjutan juga dapat menyebabkan gangguan kecemasan, depresi, atau perasaan kewalahan yang terus menerus.
Oleh karena itu, Anda bisa mengatasinya dengan mengatur prioritas tugas atau pekerjaan yang dapat membantu mengurangi tekanan. Fokuslah pada pekerjaan yang paling penting dan hindari menunda pekerjaan yang membuat Anda stres.
Itulah 20 kekurangan diri sendiri dan cara mengatasinya yang kerap ditanyakan dalam sebuah wawancara pekerjaan.