4 Cara Menagih Utang ke Saudara Tanpa Memancing Keributan
Menagih utang ada caranya, terutama jika yang diutangi adalah saudara sendiri.
IDXChannel—Bagaimana cara menagih utang ke saudara tanpa menyinggung perasaannya? Memang agak tricky, sebab jika salah langkah, besar kemungkinan akan timbul keributan dan pertengkaran dalam keluarga Anda.
Tidak semua orang suka menagih utang. Urusan pinjam memimjam uang memang sensitif, berpotensi membuat hubungan jadi renggang. Seringkali, yang berutang justru lebih galak dibanding yang memberi utang.
Hingga akhirnya, orang yang memberi utang lebih memilih diam dan tak lagi mengungkit-ungkit masalah utang tersebut. Hanya demi menghindari konflik. Bahkan sampai muncul prinsip ‘jika meminjami uang, berarti harus rela uang itu tidak kembali’.
Namun jika Anda berani menuntut hak Anda, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menagih utang dengan baik-baik sebagai langkah awal. Simak caranya berikut ini.
4 Tips Menagih Utang ke Saudara
1. Gunakan bahasa dan intonasi yang netral
Meskipun berkomunikasi lewat teks, kita bisa merasakan intonasi bicara orang lain. Oleh karena itu, tak jarang orang dapat menebak suasana hati lawan bicaranya hanya dari balasan-balasan pesannya.
Pilihan kalimat yang digunakan pun turut memengaruhi persepsi orang ketika saling berkirim pesan. Oleh karenanya, saat menagih utang—meskipun lewat teks—Anda perlu memerhatikan kata dan intonasi teks. Jangan mengawalinya dengan amarah.
Jika Anda mengawalinya dengan “Heh, ingat punya utang enggak, sih?” Anda akan menerima balasan yang tak kalah sengit sesudahnya. Kecuali Anda memang tak keberatan menghadapi konflik dan bersedia bertengkar, tagihlah utang secara baik-baik.
Anda bisa memulainya dengan: “Hei A, gimana kabarmu? Katamu kemarin akan berniat bayar utang setelah gajian. Apa sudah gajian? Kalau sudah apa kamu bisa membayar utang minggu lalu?”
Cara ini bisa Anda gunakan, namun hanya efektif diterapkan jika utang yang Anda berikan masih dalam batas waktu sesuai perjanjian. Jika saudara Anda sudah berutang melewati batas waktu dan Anda sudah menagihnya berkali-kali dan ia masih mangkir, cara seperti ini jelas tidak akan mempan.
2. “Saya juga butuh, nih.”
Anda juga bisa mengatakan bahwa Anda pun sedang membutuhkan uang tersebut. Dengan begitu, saudara Anda akan mengingat tanggung jawabnya untuk mengembalikan uang yang dipinjamnya.
3. Perhatikan kondisi keuangan mereka
Sebelum menagih, perhatikan dulu kondisi keuangan mereka. Apakah mereka masih kesusahan karena kondisi keuangan yang sedang tidak baik, ataukah mereka sudah kelihatan baik-baik saja?
Tak jarang, pemberi utang melihat orang yang diutangi mengunggah foto dan video yang tidak sesuai dengan kondisi keuangannya. Sehingga memberi kesan ‘mampu foya-foya, tapi tidak mau bayar utang,’
Namun bisa jadi mereka memang benar-benar kesusahan. Jika yang terjadi adalah hal ini, Anda bisa menagihnya di lain waktu. Bersikeras menagih saat saudara Anda benar sedang kesusahan hanya akan menimbulkan konflik.
4. Selesaikan Berdua
Saat menagih, upayakan situasinya sedang tidak ramai. Bicarakan lah secara empat mata. Tidak semua orang yang berutang suka mangkir membayar utang, ada juga yang memang benar-benar sedang kesulitan.
Membicarakan perkara utang secara privat akan menghindarkan saudara Anda dari rasa malu. Pembicaraan berdua juga dapat membuatnya lebih nyaman berbicara dengan Anda.
Itulah empat cara menagih utang ke saudara yang dapat Anda praktikkan. Namun perlu diingat, keberhasilan cara ini juga bergantung pada kesadaran saudara Anda. (NKK)