4 Hal yang Harus Dilakukan Ketika Orang Tua Terlilit Utang, Kudu Berani Lakukan Ini
Tak jarang pula, pada akhirnya sang anak diminta untuk menanggung beban utang yang dibuat oleh orang tua. Lakukan ini sebelum hal itu terjadi.
IDXChannel—Apa yang harus dilakukan ketika orang tua terlilit utang? Seringkali orang tua terlilit utang, entah karena kurang mampu mengelola keuangan maupun karena kebutuhan yang mendesak.
Tak jarang pula, pada akhirnya sang anak diminta untuk menanggung beban utang yang dibuat oleh orang tua, bahkan tanpa mau menerima penolakan dari sang anak. Jika sudah terlanjur terlilit utang, apa yang harus dilakukan sang anak?
Melansir Hukum Online (2/12), utang orang tua bukanlah tanggung jawab anak. Utang yang diperoleh orang tua selama pernikahan berlangsung, adalah tanggung jawab kedua belah pihak, yakni ayah dan ibu.
Namun pada praktiknya, banyak orang tua yang akhirnya meminta anak untuk ikut membantu pelunasan utang. Sementara sang anak merasa tidak enak hati untuk menolak, dan merasa berkewajiban untuk menanggung utang orang tuanya.
Banyak netizen mengeluhkan kisah-kisah semacam ini di lapak komunitas X, di mana mereka diminta untuk ikut menanggung utang, di saat mereka pun tak ikut menikmati hasil dari uang pinjaman tersebut.
Padahal, gaji yang diterima dalam sebulan pas-pasan. Namun jika menolak, tak sedikit orang tua dan keluarga yang justru menyalahkan anak dan menudingnya pelit, durhaka, dan tidak peduli pada keluarganya sendiri.
Apa yang harus dilakukan ketika orang tua terlilit utang? Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat diambil.
Langkah yang Harus Dilakukan Ketika Orang Tua Terlilit Utang
1. Komunikasi dengan Orang Tua
Mau tidak mau Anda harus berkomunikasi dengan orang tua untuk membicarakan tumpukan utang itu. Tanyakanlah apakah mereka memiliki uang cukup untuk melunasi utang itu, dan kapan mereka akan melunasi utang.
Jika pun mereka tidak punya uang cukup untuk melunasi utang, diskusikan-lah apa rencana orang tua untuk melunasi utang-utang itu. Anda juga harus mengingatkan orang tua agar tidak membuat utang baru di saat utang lama masih menumpuk.
Tidak semua orang tua memiliki edukasi finansial yang baik, dan tidak semua orang tua memiliki cara pengelolaan yang baik.
2. Jual Aset yang Masih Layak
Diskusikan dengan orang tua untuk menjual aset milik keluarga yang masih bernilai ekonomi. Agar cepat terbebas dari utang, seseorang harus rela mengorbankan aset-asetnya untuk menutup utang yang menumpuk.
Daripada bunga utang terus bergulung dan kian mahal untuk dibayar, lebih baik melepaskan beberapa aset bernilai ekonomi untuk meringankan pelunasan utang.
3. Pasang Batasan
Banyak anak di Indonesia tidak tega dan kurang mampu memasang batasan kepada keluarganya sendiri. Seringkali mereka harus menanggung utang yang dibuat orang tua untuk saudaranya yang lain dengan ikhlas.
Ada pula anggapan pada banyak orang di Indonesia, bahwa orang tua dan keluarga harus didahulukan, tak peduli bagaimana perlakuan mereka terhadap si anak. Banyak juga yang meromantisasi hal-hal seperti ini dengan alasan kekeluargaan dan agama.
Padahal, mestinya orang tua dan tiap-tiap anggota keluarga dapat hidup mandiri, setidaknya hidup cukup sehingga tidak saling merepotkan. Setiap anak berhak mengelola hasil kerja kerasnya sendiri dan mengatur masa depannya dengan penghasilan yang diperolehnya tiap bulan.
Pasanglah batasan pada titik apa Anda tak lagi dapat menolerir tuntutan untuk ikut rembukan membayar utang, dan pada titik mana Anda masih bersedia untuk membantu orang tua secara finansial.
Berbakti pada orang tua memang harus, tetapi sebaiknya Anda tidak mengabaikan diri sendiri. Carilah jalan keluar alternatif untuk mencari sumber uang tambahan selain membuat utang baru dan mencairkan seluruh aset pribadi Anda.
Memakai semua aset pribadi Anda untuk membayar utang orang tua adalah hak Anda, tetapi jadikan pilihan ini sebagai jalan keluar terakhir selama masih memungkinkan untuk mencari alternatif lain.
4. Bantu Restrukturasi
Jika orang tua terjerat utang di bank, bantulah orang tua untuk mengajukan restrukturasi utangnya ke bank. Restrukturasi dapat meringankan beban pembayaran utang dengan mengurangi bunga atau memperpanjang tenor angsuran.
Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan ketika orang tua terlilit utang.
(Nadya Kurnia)