MILENOMIC

4 Perbedaan Antara Dropship dan Reseller, Apa Saja?

Shifa Nurhaliza Putri 02/02/2024 10:52 WIB

Perbedaan antara dropship dan reseller wajib diketahui untuk para pebisnis terutama pebisnis online shop.

4 Perbedaan Antara Dropship dan Reseller, Apa Saja? (Foto: Perbedaan Antara Dropship dan Reseller)

IDXChannel - Perbedaan antara dropship dan reseller wajib diketahui untuk para pebisnis terutama pebisnis online shop. Tren berbelanja di toko online terus berkembang pesat dan semakin banyak peluang bisnis yang dimanfaatkan, seperti penjualan online dengan sistem reseller dan dropshipper.

Kedua sistem penjualan ini sama-sama cocok bagi mereka yang ingin terjun ke dunia bisnis, namun keduanya mempunyai perbedaan. Reseller adalah seseorang yang membeli suatu produk kemudian menjualnya kembali dan harga di reseller lebih tinggi. Sedangkan driopship merupakan salah satu bentuk bisnis menjual barang tanpa harus menyimpan persediaan.

Lalu, apa saja perbedaan antara reseller dengan dropship? Berikut ini pembahasannya.

Perbedaan Antara Dropship dan Reseller

1. Cara Kerjanya
Sistem dropship pada hakikatnya adalah sebuah bisnis yang mengurusi pemasaran secara online sehingga para pelaku bisnis  ini tidak perlu memikirkan dimana harus menyimpan persediaan produk yang dijualnya. Jika ada pesanan, dropshipper akan menghubungi supplier dan meminta mereka mengirimkan barang pesanannya ke alamat pelanggan. Sedangkan reseller menjalankan usahanya dengan menjual kembali produk yang dibelinya kepada orang lain, baik itu distributor barang maupun jasa.

2. Inventaris
Ketika Anda menjadi dropshipper, Anda tidak perlu membeli produk dari supplier karena Anda hanyalah pihak ketiga antara pembeli dan supplier. Oleh karena itu, yang terpenting bagi seorang dropshipper adalah mencari pelanggan, membantu mereka dalam proses pemesanan, dan memastikan proses pengiriman berjalan lancar. Berbeda dengan dealer yang membeli  dari pemasok dan mengelola inventaris selama proses penjualan.

3. Modal
Karena tidak perlu membeli barang untuk dijual, dropship tidak perlu menyiapkan modal. Setidaknya seseorang membutuhkan koneksi internet yang stabil untuk bisa berkomunikasi dengan lancar. Sedangkan reseller harus menyiapkan modal untuk membeli barang untuk kemudian ditawarkan kepada pembeli.

4. Strategi Pemasaran
Untuk menawarkan produk kepada calon pembeli, reseller bisa melakukannya secara langsung karena mereka mengetahui berapa stok yang tersisa. Namun dropshipper tidak bisa melakukan hal serupa karena  tidak mengetahui berapa sisa stok yang dimiliki supplier. Inilah sebabnya mengapa dropship harus mempromosikan produknya melalui jejaring sosial dan  pesan instan.

Itulah beberapa perbedaan antara dropship dan reseller yang wajib diketahui untuk para pebisnis. Semoga artikel ini dapat membantu Anda. (SNP)

SHARE