MILENOMIC

5 Cara Menyusun Laporan Keuangan Sederhana, Komponen yang Harus Dihitung Wirausaha

Kurnia Nadya 31/05/2024 17:23 WIB

Laporan keuangan merupakan ringkasan catatan dari semua transaksi usaha selama satu periode atau satu tahun pembukuan.

5 Cara Menyusun Laporan Keuangan Sederhana, Komponen yang Harus Dihitung Wirausaha. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Bagaimana cara menyusun laporan keuangan sederhana? Unit usaha memerlukan pencatatan laporan keuangan untuk mengidentifikasi performa dan kondisi keuangan usaha. 

Usaha besar maupun kecil perlu membuat laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan catatan dari semua transaksi usaha selama satu periode atau satu tahun pembukuan. 

Semakin besar kegiatan usaha, semakin besar arus keuangan suatu usaha, maka pembuatan laporan keuangannya pun makin rumit. Oleh sebab itu, saat ini tersedia perangkat lunak untuk mempermudah akuntan menyusun laporan keuangan. 

Namun demikian, bukan berarti usaha kecil tidak memerlukan pembukuan laporan keuangan. Pengusaha UMKM pun perlu mengetahui arus keluar masuk keuangan dalam aktivitas bisnisnya. 

Dengan demikian pengusaha tahu berapa sisa modal, keuntungan, dan beban pengeluaran yang mesti dibayarkan untuk membiayai kegiatan usahanya. Laporan keuangan yang baik, membantu pengusaha dapat menentukan arah strategi bisnisnya. 

Bagi wirausaha pemula, menyusun laporan keuangan untuk pertama kali mungkin akan membingungkan. Melansir Mekari dan CIMB Niaga (31/5), berikut tips dan cara menyusun laporan keuangan sederhana untuk kebutuhan bisnis Anda. 

Cara Menyusun Laporan Keuangan Sederhana untuk Wirausaha Pemula 

1. Membuat Buku Pengeluaran 

Buatlah buku atau catatan khusus untuk merekam semua pengeluaran usaha. Mulai dari pembelian barang hingga biaya operasional yang dibutuhkan usaha Anda. Ini untuk mengetahui berapa modal yang dibutuhkan untuk membiayai usaha Anda. 

2. Membuat Buku Pemasukan

Selanjutnya adalah membuat buku atau catatan khusus pemasukan. Ini berguna untuk merekam berapa penjualan yang berhasil dicapai, berapa nilai penjualan yang diperoleh selama satu periode berjalan.

Catatlah semua pemasukan setiap hari, lalu Anda dapat menghitung total pemasukan dalam periode-periode tertentu. Misalnya satu bulan, satu kuartal, satu semester, atau satu tahun. 

3. Membuat Catatan Stok Barang 

Setelah itu, buatlah cacatan stok barang. Catatan ini berguna untuk mengetahui berapa barang yang telah keluar dan berapa barang tersisa di gudang. Catatlah semua arus keluar masuk barang dari gudang Anda. 

Dengan begini Anda dapat mengetahui berapa barang terjual, berapa barang yang belum laku terjual, berapa barang yang masih layak untuk diperdagangkan, dan berapa barang yang sudah tidak layak untuk dijual. 

4. Membuat Catatan Inventaris Usaha 

Catatan yang selanjutnya harus dibuat adalah inventraris usaha. Pencatatan ini bertujuan untuk mengetahui posisi aset milik usaha. Dengan mengetahui catatan aset, pengusaha dapat mengetahui kapan penggantian dan pemeliharaan aset mesti dilakukan. 

5. Membuat Buku Kas Utama 

Langkah akhir adalah dengan menyusun catatan kas utama. Catatan ini berisi rangkuman total pengeluaran dan pemasukan atas kegiatan usaha yang Anda lakukan. Dengan catatan ini Anda dapat mengetahui laba maupun rugi usaha yang diperoleh. 

Keberadaan catatan-catatan keuangan ini berguna untuk mengetahui posisi keuangan dan aset usaha, sehingga membantu wirausaha untuk menentukan langkah dan strategi bisnis selanjutnya. 

Itulah tips dan cara menyusun laporan keuangan sederhana untuk wirausaha pemula. (NKK)

SHARE