MILENOMIC

5 Ciri-Ciri Orang Sukses dari Kecil, Dilihat dari Pola Asuh Orang Tuanya

Kurnia Nadya 30/01/2025 20:47 WIB

Keberhasilan seseorang dalam meraih kesuksesan pun bisa dipengaruhi oleh faktor yang berbeda antara satu orang dengan yang lainnya.

5 Ciri-Ciri Orang Sukses dari Kecil, Dilihat dari Pola Asuh Orang Tuanya. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Bagaimana ciri-ciri orang sukses dari kecil? Kesuksesan seseorang di masa depan tidak bisa dipastikan atau dilihat di usia belia, karena sepanjang anak tumbuh dan berkembang akan terjadi banyak hal yang dapat memengaruhi masa depannya. 

Seorang anak bisa saja mencatatkan prestasi yang baik di usia sekolah, tetapi pencapaian prestasinya menurun di usia remaja hingga dewasa. Ada pula anak yang tergolong biasa saja saat sekolah, tapi berhasil dalam kariernya. 

Banyak faktor dapat memengaruhi kesuksesan seseorang di masa depan. Keberhasilan seseorang dalam meraih kesuksesan pun bisa dipengaruhi oleh faktor yang berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. 

Sehingga, tidak ada faktor tunggal yang dapat disebut sebagai penentu keberhasilan seorang anak di masa depan. Sekalipun ciri-ciri ‘orang sukses’ terlihat di masa kecilnya, kesuksesan itu belum tentu betulan terwujud di masa depannya. 

Namun demikian, kita dapat mempelajari kesuksesan seseorang dari pola asuh yang diberikan orang tuanya. Dari sekian banyak orang sukses di dunia, ada beberapa kesamaan yang terjadi dalam pengasuhan yang diberikan orang tuanya. 

Melansir The Independent (30/1), berikut ini adalah ciri-ciri orang sukses dari kecil dilihat dari pendidikan yang diberikan orang tuanya sejak kecil:

1. Terbiasa ‘Bantu-Bantu’

Mantan Dean of Freshmen Stanford University sekaligus penulis buku ‘How to Raise an Adult’ Julie Lythcott-Haims mengatakan anak-anak yang dibesarkan dan dibiasakan berkontribusi melakukan pekerjaan rumah berpotensi menjadi pekerja yang sukses. 

“Jika anak tidak dibiarkan melakukan pekerjaan rumah, artinya ada orang lain yang melakukan tugas itu untuk mereka. Sementara anak yang sering mengerjakan pekerjaan rumah, akan mempelajari bagaimana cara menyelesaikan sesuatu,” tuturnya. 

Anak-anak yang terbiasa mengerjakan tugas rumahan juga dapat tumbuh besar mandiri, tahu cara melakukan sesuatu, dan memiliki pemahaman untuk berkontribusi sebagai individu. 

Kelak saat mereka bekerja ataupun berbisnis, mereka akan terbiasa untuk bekerja sama dengan orang lain. Mereka juga dapat tumbuh besar sebagai individu yang berempati dan tidak mudah mengeluh saat menghadapi kesulitan.

2. Terbiasa Bersosialisasi

Hasil studi dari Pennsylvania State University dan Duke University yang dilakukan sepanjang 20 tahun terhadap anak-anak hingga usia dewasa, mendapati bahwa kemampuan bersosialisasi memiliki korelasi signifikan terhadap kesuksesan di masa depan. 

Anak-anak yang diajari untuk bersosialisasi dengan teman-temannya sejak kecil agar terbiasa bergaul, membantu sesama, memahami perasaan orang lain, dan melakukan problem solving sendiri, memiliki kemungkinan besar untuk mudah mendapatkan pekerjaan. 

“Studi ini menunjukkan bahwa membantu anak untuk mengembangkan keahlian sosial dan emosional adalah salah satu hal penting yang harus dilakukan orang tua untuk mempersiapkannya sebagai individu yang sehat untuk masa depan,” tutur Director Robert Wood Jonshon Foundation Kristin Schubert.

3. Memiliki Hubungan Sehat dengan Orang Tua

Sebuah reviu studi yang dilakukan University of Illinois menyebutkan bahwa keluarga yang berkonflik cenderung memberikan dampak negatif pada tumbuh kembang anak. Robert Hughues Jr., seorang profesor di University of Illinois mengatakan anak-anak dengan keluarga dapat berkembang lebih baik. 

Suasana rumah tangga yang sehat menentukan kesehatan mental seorang anak, dan memberikan peluang kepada anak untuk tumbuh dengan baik secara akademik maupun personal tanpa tekanan berlebihan dari stress. 

Sementara anak-anak dengan suasana rumah tangga yang tidak sehat, cenderung mudah stress. Sedangkan untuk belajar dan berkembang dengan sehat, seorang anak mestinya tidak terpapar dengan hal-hal yang membuatnya stress. 

Meskipun demikian, memang ada orang-orang sukses dari keluarga berkonflik dan tumbuh dalam suasana rumah yang tidak menyenangkan. Namun kesuksesan yang mereka dapatkan, diraih dengan jalan yang lebih sulit berkali-kali lipat. 

Sebab mereka harus ‘berjuang’ menghadapi situasi yang tidak sehat sejak kecil dan digembleng dengan kenyataan hidup yang pahit. 

4. Menghargai Usaha dan Berani Gagal

Umumnya, orang-orang beranggapan bahwa kesuksesan sebagai sesuatu yang linear, yakni hasil dari kecerdasan otak. Padahal, kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan semata. 

Orang yang sukses dibiasakan sejak kecil untuk memiliki mindset ‘bertumbuh’ (growth mindset), yakni pola pikir bertumbuh yang menghargai proses, upaya, dan kegagalan. Kegagalan tidak dianggap sebagai kebodohan, tapi sebagai bukti pembelajaran dan upaya untuk mengasah kemampuan. 

Anak yang terbiasa menyikapi keberhasilan ujian sebagai hasil murni dari kecerdasannya, berpotensi mengembangkan pola pikir tetap (fixed mindset), yakni pola pikir yang percaya bahwa kesuksesan murni dihasilkan oleh kecerdasan belaka. 

Sementara anak yang dibiasakan untuk terus berupaya melatih kemampuan dan terus mencoba saat gagal, berpeluang untuk mengembangkan pola pikir yang bertumbuh, yang kelak membiasakannya untuk berani gagal dan tidak enggan untuk mengembangkan skill.

5. Diajarkan Kegigihan (GRIT)

Grit diperkenalkan oleh seorang profesor psikologi di University of Pennsylvania, yakni Angle Duckworth. Dia juga merupakan penulis dari buku best seller ‘Grit - Why Passion and Resilience are The Secrets to Success.’ 

Duckworth menyebutkan grit atau kegigihan adalah faktor penting penentu kesuksesan di masa depan. Grit tidak hanya mengedepankan kerja keras, melainkan upaya jangka panjang untuk meraih sesuatu. 

Teori yang dikemukakan Duckworth masih berkaitan dengan growth mindset, dia meyakini bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh bakat, tapi juga oleh kegigihan seseorang untuk mengasah kemampuan dan menggeluti bidang bakatnya. 

Seorang anak yang dibiasakan untuk gigih mengasah kemampuan dan bakat alaminya, berpeluang untuk mengembangkan pola pikir pantang menyerah dan tidak mandeg atau terpatok mengandalkan bakat tanpa meningkatkan keahliannya. 

Namun selain kelima ciri-ciri di atas, kesuksesan seorang anak di masa depan juga bisa dipengaruhi oleh kondisi ekonomi orang tuanya. Karena anak-anak tersebut memiliki keistimewaan untuk mengakses pendidikan terbaik dan lingkungan yang tepat. 

Anak-anak dari keluarga miskin pun berpeluang untuk sukses, tapi dengan perjalanan yang lebih berat dibanding anak-anak dari keluarga dengan perekonomian cukup. 

Itulah penjelasan singkat tentang ciri-ciri orang sukses dari kecil yang menarik untuk diketahui. 


(Nadya Kurnia)

SHARE