5 Sumber Penghasilan Pasif yang Bisa Anda Mulai Hari Ini untuk Tabungan Pensiun
Penghasilan pasif atau passive income dapat menjadi sumber pemasukan sampingan dan banyak memberikan manfaat.
IDXChannel—Ada 5 sumber penghasilan pasif yang bisa Anda mulai hari ini. Penghasilan pasif adalah jenis penghasilan yang tidak mengharuskan seseorang untuk bekerja secara aktif untuk menghasilkan uang.
Penghasilan pasif atau passive income dapat menjadi sumber pemasukan sampingan dan banyak memberikan manfaat. Tambahan income dapat memperluas ruang keuangan untuk dikelola setiap bulan.
Dengan memiliki tambahan income, individu bisa menambah besaran dana untuk tabungan dana pensiun, menambah besaran dana untuk belanja sehari-hari, dan menambah dana untuk modal investasi.
Banyak orang mengidam-idamkan passive income. Namun sedikit orang yang mengerti bagaimana cara menghasilkan passive income secara efektif. Selai itu banyak juga orang yang mengira passive income dapat datang secara cuma-cuma.
Meskipun disebut sebagai passive income, untuk mendapatkannya seseorang tetap harus bekerja dan menghasilkan uang terlebih dahulu. Setelah uang terkumpul, barulah uang itu dapat dikelola menjadi sumber penghasilan pasif.
Kemudian dalam kurun waktu beberapa tahun, orang tersebut baru dapat menikmati hasil dari sumber penghasilan pasifnya. There is no such such free lunch, tidak ada makan siang gratis. Bahkan untuk memiliki sumber passive income, Anda tetap harus berjuang.
Berikut ini adalah 5 sumber penghasilan pasif yang bisa Anda mulai hari ini.
5 Sumber Penghasilan Pasif yang Bisa Anda Mulai Hari Ini
1. Deposito
Deposito adalah produk simpanan perbankan, di mana nasabah sepakat untuk menyimpan uangnya di bank dalam periode waktu yang ditentukan dan akan mendapatkan keuntungan berupa bunga.
Bunga deposito yang ditawarkan bank umum berkisar antara 2,00 persen hingga 3,00 persen. Namun ada bank digital yang menawarkan bunga lebih tinggi, yakni hingga 8,00 persen untuk masa simpan satu tahun.
Semakin besar dana yang disimpan nasabah di deposito, semakin besar nilai bunga yang diperoleh. Umumnya, tenor deposito perbankan dipatok mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 24 bulan.
2. Surat Berharga Negara
Surat Berharga Negara (SBN) adalah instrumen investasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah negara. Dalam hal ini, pemerintah mengajukan ‘pinjaman’ kepada masyarakat dan menawarkan imbal hasil berupa kupon.
Kupon akan dicairkan sesuai jadwal yang ditentukan. Untuk obligasi fixed rate (jangka panjang), kupon dicairkan tiap enam bulan sekali hingga jatuh tempo. Sementara untuk obligasi ritel (jangka pendek), kupon dicairkan tiap bulan hingga jatuh tempo.
Bunga yang diberikan melalui kupon ini memiliki persentase yang lebih tinggi dibanding bunga deposito, yakni mencapai 6-7 persen dalam setahun. Investasi SBN juga relatif lebih aman, karena pembayaran kuponnya dijamin oleh pemerintah.
SBN cocok bagi investor yang memiliki profil risiko konservatif yang membutuhkan tempat untuk memarkir uangnya dengan risiko minim, sembari mengembangkan uangnya untuk menghasilkan passive income.
Sebagai contoh, pada obligasi FR0102 yang diterbitkan pada 5 Januari 2024, pemerintah menawarkan kupon sebesar 6,87 persen per tahun yang akan dibayarkan per enam bulan hingga jatuh temponya, yakni pada 15 Juli 2054.
Jika Anda membeli obligasi FR0102 sebanyak 500 unit dengan nilai Rp500 jutaan, maka sampai dengan 15 Juli 2054 (30 tahun kemudian) Anda akan mendapatkan total keuntungan Rp912 juta (sudah dipotong pajak) dari pembayaran kupon.
3. Saham Berdividen
Saham adalah instrumen investasi pasar modal, di mana investor berpeluang untuk mendapatkan keuntungan berupa capital gain (selisih harga jual-beli) dan dividen (bagi hasil laba bersih dari perusahaan).
Banyak saham di Bursa Efek Indonesia yang menawarkan pembagian dividen rutin tiap tahun. Sebagian di antaranya bahkan menawarkan pembayaran dividen tunai dengan nominal yang lebih besar dibanding rata-rata.
Dividen adalah keuntungan yang dikejar investor. Pada strategi dividend investing, investor mengoleksi saham-saham berdividen besar untuk mendapatkan pembagian dividen tiap tahun. Dividen ini dapat menjadi sumber penghasilan pasif yang menarik.
Semakin banyak kepemilikan investor pada suatu saham berdividen, semakin besar peluangnya untuk mendapatkan nilai keuntungan dividen yang fantastis.
4. Sewa Properti
Sewa properti adalah investasi cara lawas yang digemari orang-orang zaman dulu, tetapi masih dilirik banyak orang di masa kini. Karena kebutuhan hunian di Indonesia selalu ada, tidak hanya untuk dibeli sebagai rumah pertama, tapi juga untuk dihuni secara kontrak.
Oleh sebab itu banyak orang membeli properti untuk disewakan kembali. Dengan memiliki 1-3 unit rumah sederhana untuk disewakan, pemilik properti bisa mendapatkan passive income puluhan juta tiap tahunnya.
Namun investasi properti terbilang berisiko tinggi dan lebih sulit dilakukan dibanding investasi lain. Selain memerlukan modal pembelian dan pembangunan yang mahal, unit properti juga sulit dijual dalam waktu cepat.
5. Royalti/Fee Karya
Royalti adalah kompensasi yang dibayarkan pengguna kepada pemilik hak kekayaan intelektual. Royalti biasanya dimiliki oleh orang-orang yang membuat karya dan produk yang telah dipatenkan.
Banyak pencipta karya kini mulai memanfaatkan platform digital untuk menjual karyanya. Sebagai contoh, jika Anda menulis karya di aplikasi baca berbayar, Anda berpeluang untuk mendapatkan bayaran dari pembaca yang membaca chapter-chapter berbayar.
Sementara jika Anda adalah fotografer atau desainer grafis, Anda bisa menjual karya Anda di platform stok foto dan desain, Anda berpeluang mendapatkan bayaran jika karya Anda diunduh oleh pengguna lain.
Shutterstock dan Canva adalah contoh platform yang menyediakan ruang bagi pekerja kreatif untuk mendapatkan penghasilan pasif dari karya-karyanya. Satu karya bisa menghasilkan pendapatan terus menerus jika banyak orang menggunakannya.
Itulah contoh 5 sumber penghasilan pasif yang bisa Anda mulai hari ini.
(Nadya Kurnia)