5 Tanda Sudah Masuk Kelas Menengah Atas, Begini Ciri-cirinya
Kelas menengah adalah kelompok masyarakat dengan gaya hidup, pendidikan, dan tingkat pendapatan di antara kelas atas dan bawah.
IDXChannel—Apa tandanya seseorang sudah masuk kelas menengah atas? Kelas menengah adalah kelompok masyarakat dengan gaya hidup, pendidikan, dan tingkat pendapatan di antara kelas atas dan bawah.
Masyarakat kelas menengah tidak dapat disebut miskin, tetapi juga tidak dapat disebut kaya raya. Namun tingkat pendapatannya dikategorikan cukup untuk memenuhi standar kebutuhan hidup pokok.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia pada 2024 mencapai 47,85 juta orang, atau 17,13 persen dari total penduduk, menurun dari 57,33 juta orang pada 2019.
Kelompok ini juga dibagi dalam dua kategori turunan, yakni kelas menengah atas dan kelas menengah bawah. Kelas menengah bawah memiliki pendapatan tetap dalam jumlah terbatas, dan tidak punya sisa untuk gaya hidup lebih mewah.
Masyarakat kelas menengah adalah kelompok penting dalam struktur konsumsi pengeluaran di Indonesia. Total konsumsi pengeluaran kelas menengah dan menuju kelas menengah (aspiring middle class), mencakup 81,49 persen dari total konsumsi masyarakat.
Lapisan masyarakat ini tidak menerima bantuan sosial dari pemerintah, tidak mendapatkan bantuan iuran subsidi BPJS Kesehatan, dan diwajibkan membayar pajak penghasilan setiap bulan.
Seperti apa ciri-ciri kelompok masyarakat kelas menengah? Apa tandanya seseorang sudah masuk kelas menengah atas? Melansir Kemenkeu Learning Center (19/6/2025), berikut ini adalah tanda sudah masuk kelas menengah atas.
5 Tanda Sudah Masuk Kelas Menengah Atas, Apa Saja Ciri-cirinya?
1. Pengeluaran Hingga Rp9 Juta
Tingkat pendapatan kelas menengah adalah Rp2,04 juta hingga Rp9,90 juta per bulan. Melansir Bank Neo Commerce, jika seseorang memiliki pengeluaran bulanan mulai Rp6 juta per bulan, artinya sudah tergolong masyarakat kelas menengah atas.
Sementara masyarakat dengan pengeluaran Rp2 jutaan hingga Rp6 jutaan per bulan tergolong masyarakat kelas menengah bawah.
2. Mampu Mengakses Pendidikan Tinggi
Salah satu ciri masyarakat kelas menengah atas adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sekunder, termasuk pendidikan berkualitas. Kelas menengah atas mampu memenuhi biaya pendidikan tinggi berkualitas.
Sementara bagi kelompok menengah bawah dan kelompok bawah, akses pendidikan tinggi berkualitas lebih terbatas karena keterbatasan biaya, bahkan ketiadaan biaya sama sekali bagi masyarakat kelas bawah.
3. Daya Beli Lebih Tinggi
Karena tingkat pendapatannya lebih tinggi, kelas menengah atas memiliki daya beli lebih tinggi. Mereka mampu membiayai gaya hidup lebih tinggi, mengeluarkan uang untuk kebutuhan sekunder dan tersier seperti wisata dan hiburan.
Oleh sebab itu kelas menengah menjadi motor penggerak konsumsi di beragam sektor ekonomi. Mulai dari ritel, properti, pariwisata, otomotif, teknologi, hingga pendidikan.
Karena daya beli lebih tinggi ini, masyarakat kelas menengah atas mampu mengakses pendidikan tinggi, membeli rumah di lingkungan yang lebih mahal dan tertutup, akses layanan kesehatan yang lebih memadai, dan sebagainya.
4. Memiliki Beragam Aset
Tingkat pendapatannya yang lebih tinggi dibanding kelas menengah bawah dan kelas bawah membuat masyarakat menengah atas mampu memiliki beberapa jenis aset. Misalnya mobil, motor, tabungan, dan investasi dalam bentuk lainnya.
Tingkat pendapatannya lebih memungkinkan untuk disisihkan untuk keperluan investasi, minimal dalam bentuk tabungan uang tunai atau uang dingin. Banyak di antaranya memiliki kendaraan dan aset investasi pasar modal.
5. Tidak Terlalu Stress soal Uang
Minim stress finansial adalah salah satu ciri masyarakat kelas menengah atas. Meskipun beban finansial membuat stress, tetapi tingkat tekanannya tidak seberat yang dialami masyarakat kelas bawah.
Sebab masyarakat kelas menengah atas memiliki tingkat pendapatan yang cukup layak untuk memenuhi kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya dalam batas-batas tertentu.
Kejadian tidak terduga yang dapat berisiko pada beban finansial tambahan dapat diatasi dengan tenang, tanpa kepanikan berlebihan.
Itulah beberapa tanda sudah masuk kelas menengah atas.
(Nadya Kurnia)