MILENOMIC

5 Tips Mengelola Keuangan dari Penghasilan Freelance agar Kebutuhan Terpenuhi

Kurnia Nadya 10/06/2025 16:23 WIB

Para pekerja lepas tetap harus mengelola keuangannya dengan cermat, karena penghasilan yang diterimanya tetaplah bersifat tidak stabil.

5 Tips Mengelola Keuangan dari Penghasilan Freelance agar Kebutuhan Terpenuhi. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Simak tips mengelola keuangan dari penghasilan freelance. Pekerja lepas menghasilkan pemasukan dari pekerjaan-pekerjaan lepas yang didapatkannya, pemasukan ini bersifat tidak tetap layaknya karyawan dengan gaji bulanan. 

Beberapa orang yang berhasil mendapatkan pekerjaan lepas dari klien-klien di luar negeri dengan bayaran mata uang asing. Tak jarang total penghasilan yang diterima dari beberapa proyek melampaui nilai gaji bulanan karyawan pada umumnya. 

Meskipun demikian, para pekerja lepas tetap harus mengelola keuangannya dengan cermat, karena penghasilan yang diterimanya tetaplah bersifat tidak stabil dan tidak pasti. Sementara kebutuhan bulanannya tetap harus dibiayai. 

Tanpa pengelolaan keuangan yang benar, uang yang dihasilkan bisa saja habis dan pekerja lepas tidak dapat memenuhi kebutuhan tetap yang harus dibayarnya tiap bulan. Upah yang diperolehnya harus diatur untuk membiayai kehidupannya setiap bulan. 

Berikut ini adalah tips mengelola keuangan dari penghasilan freelance. 

5 Tips Mengelola Keuangan dari Penghasilan Freelance 

1. Buat Budget Tetap Bulanan 

Pekerja lepas harus membuat budget tetap bulanan, yakni pengeluaran-pengeluaran yang bersifat tetap dan wajib dibayarkan tiap bulan untuk menunjang kehidupannya dengan layak. 

Pos alokasi pengeluaran tetap antara lain: listrik, uang sewa (jika kos), pulsa dan internet, bensin, transportasi umum, belanja bahan makanan, belanja produk perawatan tubuh dan rumah, iuran-iuran wajib lainnya, dan sebagainya. 

2. Sisihkan untuk Budget Tetap Bulanan 

Dari pos alokasi itu, dapat dihitung berapa estimasi uang yang wajib dikeluarkan selama satu bulan. Hitunglah total penghasilan yang diperoleh dalam satu bulan, lalu sisihkan dana dengan jumlah budget tetap bulanan. 

Misalnya, dalam satu bulan seorang freelancer mendapatkan upah dari tiga klien dengan total bayaran Rp10 juta. Sementara kebutuhan tetap bulanannya adalah Rp3 juta, maka penghasilan bulan itu dapat dibagi untuk biaya hidup selama tiga bulan. 

Dalam tiga bulan itu, pekerja lepas dapat mencari proyek-proyek baru, dan kembali menyisihkan dana untuk biaya hidup bulan-bulan berikutnya. Dengan begini, ketika freelancer tidak mendapatkan proyek, dia tetap dapat membiayai kebutuhannya. 

3. Upayakan Pengeluaran Bulanan Stabil 

Nilai upah yang diterima freelancer dari tiap proyek dan klien bisa berbeda-beda, jumlahnya bisa naik turun. Dalam satu bulan, freelancer juga mungkin tidak mendapatkan proyek-proyek baru. 

Oleh sebab itu, pekerja lepas perlu mengupayakan nilai pengeluaran yang tetap dan stabil, tidak berubah-ubah dari bulan ke bulan, meskipun nilai penghasilan yang diperolehnya dari proyek freelance-nya naik turun. 

4. Rekening Terpisah 

Pekerja lepas harus memiliki beberapa rekening terpisah. Satu rekening untuk pencairan upah dari klien, satu rekening lagi untuk biaya hidup bulanan, dan satu rekening lagi untuk tabungan atau dana darurat. 

Sebisa mungkin jangan menggabungkan rekening pencairan upah dengan rekening untuk pembayaran transaksi bulanan. Rekening terpisah mempermudah pekerja lepas untuk mengatur keuangan bulanannya. 

5. Upayakan Menabung 

Setelah mengalokasikan penghasilan untuk kebutuhan bulanan, sebisa mungkin pekerja lepas tidak melupakan tabungan. Jika masih tersedia uang tersisa, dianjurkan untuk menyisihkannya sebagai tabungan dan dana darurat. 

Dana darurat yang dimiliki pekerja lepas harus lebih besar dibanding karyawan biasa, karena pekerja lepas bisa saja ‘menganggur’ berbulan-bulan tanpa proyek baru. Dana darurat ini dapat membiayai kebutuhan selama freelancer tidak bekerja. 

Itulah beberapa tips mengelola keuangan dari penghasilan freelance. 


(Nadya Kurnia)

SHARE