MILENOMIC

6 Perbedaan Menabung dan Investasi, Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing

Kurnia Nadya 30/09/2024 14:45 WIB

Menabung dan investasi berbeda dari segi cara pengelolaan, tujuan pengelolaan, tingkat risiko, dan hasil keuntungan yang diperoleh.

6 Perbedaan Menabung dan Investasi, Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Apa perbedaan menabung dan investasi? Meskipun sama-sama berlandaskan prinsip ‘menyimpan uang’, menabung dan investasi adalah dua metode pengelolaan keuangan yang berbeda. 

Menabung dan investasi berbeda dari segi cara pengelolaan, tujuan pengelolaan, tingkat risiko, dan hasil keuntungan yang diperoleh. Menabung umumnya dilakukan nasabah untuk menyimpan uangnya dalam jangka pendek dan menengah. 

Tujuannya bukan untuk menghasilkan keuntungan, melainkan untuk menyimpan uang secara digital di bank, di tempat yang lebih aman dibanding menyimpan uang di celengan atau di brankas di dalam rumah. 

Individu juga terkadang menabung untuk mengumpulkan uang saat ingin membeli sesuatu, atau untuk tujuan-tujuan finansial lain seperti menabung biaya uang masuk sekolah anak, menabung DP motor, atau bahkan menabung untuk membeli handphone dan tiket konser. 

Menabung bersifat lebih fleksibel karena nasabah dapat menarik tunai uangnya kapan saja. Sebab uang hanya ditabung atau dititipkan ke rekening bank untuk disimpan, tanpa dikelola secara aktif oleh nasabah sendiri. 

Oleh sebab itu, produk tabungan disebut juga sebagai ‘simpanan’ dalam istilah perbankan. Sebab tabungan adalah dana simpanan nasabah di rekening bank yang disisihkan dari penghasilannya. 

Sementara investasi bertujuan untuk melindungi nilai uang dari inflasi, sekaligus mendapatkan keuntungan di masa mendatang dari nilai aset yang bertumbuh seiring waktu berjalan. 

Instrumen untuk menabung adalah rekening, sementara investasi memiliki instrumen yang beragam. Antara lain logam mulia, properti, saham, reksa dana, obligasi, dan surat berharga lainnya (SBN, ORI, dll). 

Investasi adalah mengelola uang atau modal ke dalam instrumen atau aset yang bersifat produktif, atau dapat menghasilkan keuntungan . Ketika Anda menabung, uang yang Anda simpan bersifat pasif, sebab keuntungan dari bunga yang dihasilkan sangat kecil. 

Sementara jika Anda berinvestasi dengan membeli logam mulia atau saham, misalnya, maka uang yang Anda jadikan modal investasi tersebut menjadi aset produktif. Sebab aset tersebut akan bertumbuh nilainya dan menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. 

Sama halnya ketika Anda memakai uang untuk membeli laptop yang Anda gunakan untuk bekerja. Artinya, modal pembelian laptop tersebut Anda gunakan untuk membeli aset produktif. Sebab dengan laptop tersebut, Anda bekerja menghasilkan uang (gaji). 

Melansir OCBC NISP dan PT Pegadaian (30/9), berikut ini adalah beberapa perbedaan menabung dan investasi. 

6 Perbedaan Menabung dan Investasi 

1. Wujud Aset 

Bentuk aset untuk menabung adalah tabungan, sementara bentuk investasi adalah aset produktif yang beragam jenisnya. Seperti yang disebut di atas, beberapa bentuk aset investasi antara lain: logam mulia; properti; deposito; reksa dana; saham; surat berharga. 

2. Likuiditas 

Likuiditas adalah kemudahan pencairan aset. Tabungan sangat mudah dicairkan, nasabah dapat menarik tunai saldo tabungannya kapan saja, baik melalui penarikan tunai di ATM maupun pembayaran transaksi dengan kartu debit di mesin EDC. 

Sementara likuiditas aset investasi beragam tingkatannya. Sebagai contoh, logam mulia sangat mudah dicairkan dalam waktu singkat, sementara pencairan aset berupa properti lebih sulit dicairkan karena memerlukan waktu sampai Anda mendapatkan calon pembeli. 

Bila dilihat dari likuiditasnya, logam mulia dan saham adalah aset investasi yang paling mudah dicairkan. Sementara aset yang paling sulit dicairkan (likuiditas rendah) adalah properti. Sedangkan reksa dana dan surat berharga memiliki tingkat likuiditas sedang. 

3. Tujuannya 

Dari tujuannya, menabung dan investasi diperuntukkan untuk tujuan yang berbeda. Tabungan dibuat dengan tujuan untuk menyimpan uang dalam jangka pendek, biasanya digunakan untuk transaksi sehari-hari, pembayaran berkala, ataupun pengumpulan modal. 

Sementara tujuan investasi adalah untuk melindungi nilai uang dari inflasi dan memperoleh keuntungan di masa depan melalui capital gain dan dividen. Investasi biasanya ditujukan untuk perlindungan finansial di masa pensiun. 

4. Peluang Profit 

Perbankan menawarkan bunga untuk tabungan, namun besaran bunganya relatif kecil. Sementara investasi menawarkan peluang keuntungan yang lebih besar, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 

Sebagai contoh, trading saham yang memberikan peluang keuntungan besar dalam periode bulanan. Sementara reksa dana dan investasi menawarkan keuntungan jangka panjang dari selisih harga jual dan harga beli, juga dari pembagian dividen tahunan. 

Sedangkan logam mulia dan properti berpeluang mencatatkan pertumbuhan harga yang besar dalam jangka panjang. 

5. Risiko

Menabung memiliki risiko yang relatif lebih rendah dibanding investasi. Sementara tiap aset investasi memiliki besaran risiko yang berbeda. Sebagai contoh, logam mulia adalah aset investasi dengan risiko yang lebih rendah dibanding aset investasi lainnya. 

Aset investasi berupa saham memiliki risiko tinggi, terlebih jika metode yang digunakan adalah trading. Harga saham berfluktuasi lebih cepat dibanding pergerakan harga logam mulia dan properti. 

Risiko lain dari menabung adalah keuntungan bunga yang sangat kecil, potensi pembobolan data secara ilegal dari oknum pencuri, dan risiko inflasi yang akan membuat nilai uang lebih rendah dibanding laju kenaikan harga barang. 

Sedangkan risiko lain dari investasi adalah tingkat likuiditas yang rendah (untuk jenis aset tertentu), risiko gagal bayar (untuk aset jenis surat berharga), dan risiko penurunan nilai (untuk aset jenis saham dan reksa dana).

6. Ketahanan Terhadap Inflasi 

Jika dilihat dari ketahanan atau imunitasnya terhadap inflasi, menabung jelas lebih rentan terkena dampak inflasi. Karena uang yang disimpan bersifat pasif, alias hanya didiamkan di rekening tanpa dikelola. 

Sedangkan investasi menawarkan proteksi terhadap inflasi dengan tingkatan yang berbeda. Logam mulia misalnya, umumnya dibeli selain untuk keuntungan di masa mendatang, juga untuk melindungi nilai uang dari inflasi. 

Sementara nilai investasi saham berpotensi untuk naik mengikuti pertumbuhan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Sebagai contoh, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan kenaikan dalam jangka panjang, mengikuti pertumbuhan IHSG. 

Itulah beberapa perbedaan menabung dan investasi yang perlu diketahui pemula. Individu yang baru memulai perjalanan investasi harus mempelajari perbedaan kelebihan dan kekurangan menabung maupun investasi.

(Nadya Kurnia)

SHARE