6 Pos Pengeluaran Wanita Lajang di Kota Besar, Ini Daftar Kebutuhannya
Pengeluaran masing-masing individu dan akomodasi yang digunakan untuk hidup, tetapi umumnya biaya hidup di kota besar lebih tinggi dibanding kota kecil.
IDXChannel—Berapa besaran pengeluaran wanita lajang di kota besar? Pengeluaran masing-masing individu dan akomodasi yang digunakan untuk hidup, tetapi umumnya biaya hidup di kota besar lebih tinggi dibanding kota kecil.
Biaya hidup mencakup pengeluaran untuk membayar kebutuhan pokok utama. Yakni pangan (makanan) dan papan (hunian). Serta kebutuhan penunjang lainnya seperti transportasi, internet, dan keperluan pribadi.
Pengeluaran terbesar bagi individu yang tinggal di kota besar adalah hunian sewa, sebab umumnya orang yang bekerja di kota besar tinggal di kamar sewa berupa indekos, apartemen, atau rumah kontrakan.
Sementara bagi individu yang sudah tinggal di rumah sendiri, pengeluaran terbesarnya bisa berasal dari biaya bahan makanan, bensin, atau biaya-biaya lainnya.
Melansir Ruang Menyala OCBC NISP (16/6/2025), berikut ini estimasi pengeluaran wanita lajang di kota besar.
6 Pos Pengeluaran Wanita Lajang di Kota Besar
1. Hunian
Banyak orang di kota besar tinggal untuk bekerja. Sebagian tinggal di hunian sewa, sebagian lagi tinggal di rumah keluarga atau rumah sendiri. Hunian sewa yang tersedia di kota besar adalah indekos, rumah kontrak, atau apartemen.
Harga sewa kamar kos di kota-kota besar, terutama Jakarta, bisa mencapai Rp1 juta hingga Rp4 juta per kamar, tergantung pada letak area bangunan kos dan fasilitas yang diperoleh penghuni kos.
Semakin mahal kamar, biasanya semakin strategis lokasinya dan semakin premium fasilitas yang diperoleh dalam satu kamar. Mulai dari AC, cuci baju gratis, parkir, kamar mandi dalam, televisi pribadi, dan sebagainya.
Indekos ada yang mematok harga sewa sekaligus biaya listrik, ada pula yang menggunakan listrik prabayar untuk tiap kamar. Biaya token diperkirakan Rp250.000 lebih untuk kamar dengan AC.
2. Makanan
Sebagian orang membeli makanan di luar, sebagian lagi memasak sendiri di rumah untuk berhemat. Makanan di luar biasanya didapat dari warung tegal, layanan pesan antar, fast food, kantin, dan sebagainya.
Mengambil harga rata-rata menu seporsi di warung tegal di Jakarta, biaya yang diperlukan sekitar Rp10.000 hingga Rp25.000 per piring. Harga makanan lain seperti nasi goreng, siomay, bakso, gado-gado, dan sebagainya juga sama.
Untuk biaya makan tiga kali sehari selama 30 hari, maka dibutuhkan kira-kira Rp900.000 sampai Rp2,25 juta per bulan. Namun perlu diingat, tidak semua orang terbiasa makan tiga kali sehari dengan menu berat yang sama.
Jika individu memasak sendiri, maka biaya ini bisa lebih rendah lagi.
3. Transportasi/Bensin
Sebagian orang berkendara dengan kendaraan pribadi, sebagian lagi berkendara dengan transportasi umum. Mengambil contoh di Jakarta, harga tiket Transjakarta adalah Rp3.500 untuk semua rute, sementara harga tiket KRL adalah Rp3.000 untuk 25 km pertama.
Selain Transjakarta dan KRL, moda transportasi umum di Jakarta juga mencakup LRT dan MRT, yang harga tiketnya tentu lebih mahal. Biaya transportasi sebulan diperkirakan mencapai Rp200.000 lebih hingga Rp800.000 lebih.
Jika individu menggunakan kendaraan sendiri, biaya yang diperlukan adalah bensin dan biaya parkir. Besarannya juga bervariasi, tergantung jarak tempuh dan jenis bensin yang digunakan. Selain itu harga tiket transportasi umum di kota-kota besar lain juga berbeda.
4. Komunikasi dan Internet
Biaya pulsa dan internet umumnya mencapai Rp100.000 atau Rp300.000 lebih. Masyarakat biasanya menggunakan paket internet dari penyedia sinyal, atau menggunakan layanan internet rumahan (broadband) dengan harga rata-rata Rp300.000-an per bulan.
5. Belanja Bulanan
Belanja bulanan mencakup belanja barang produk perawatan tubuh, rumah/kamar, bahan makanan, dan kebutuhan lain-lain. Besarannya juga bervariasi tergantung kebutuhan tiap individu.
Biaya belanja bulanan untuk bahan makanan bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan, sementara biaya belanja bulanan untuk keperluan tubuh dan hunian bisa mencapai ratusan ribu rupiah per bulan.
Produk perawatan yang digunakan wanita dan dibeli dengan rutin umumnya mencakup skincare, body care, dan make up. Biayanya juga bervariasi tergantung kebutuhan dan kesanggupan tiap-tiap orang.
6. Gaya Hidup dan Hiburan
Biaya gaya hidup mencakup biaya-biaya untuk keperluan hiburan dan keperluan lain yang bersifat tidak pokok. Misalnya menonton bioskop, membeli buku, membeli pakaian baru, sepatu baru, berkunjung ke restoran atau coffee shop, atau aktivitas pergaulan lainnya.
Besaran biaya untuk kebutuhan gaya hidup juga bervariasi. Ada yang tidak terlalu memedulikan gaya hidup, ada yang sesekali meluangkan waktu untuk hiburan, ada juga yang merasa harus meluangkan waktu untuk hiburan.
Jika ditotal, jumlah pengeluaran wanita lajang di kota besar bisa mencapai sekitar Rp2 juta hingga Rp4 juta lebih, tergantung jenis akomodasi yang dipakainya untuk menunjang kebutuhan sehari-hari.
Individu yang menyewa hunian akan mengeluarkan biaya lebih tinggi dibanding yang tinggal di rumahnya sendiri.
Itulah estimasi pos pengeluaran wanita lajang di kota besar.
(Nadya Kurnia)