MILENOMIC

7 Cara Mengubah Kebiasaan Boros, Tips Membangun Lifestyle dan Pola Konsumsi yang Sehat

Kurnia Nadya 07/05/2024 18:37 WIB

Sebelum akhirnya merealisasikan niat untuk mengubah kebiasaan boros, penting bagi individu untuk mencari akar masalah yang membuatnya impulsif.

7 Cara Mengubah Kebiasaan Boros, Tips Membangun Lifestyle dan Pola Konsumsi yang Sehat. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Bagaimana cara mengubah kebiasaan boros? Gaya hidup dan pola konsumsi yang boros dapat diubah, namun memerlukan kesadaran dan komitmen tingkat dari individu agar perubahan berhasil. 

Mengubah kebiasaan boros tidak semudah membalik telapak tangan. Banyak hal membuat individu mengembangkan gaya hidup dan pola konsumsi boros, yang jika akar permasalahannya tidak diselesaikan, perubahan bisa jadi hanya wacana. 

Salah satu yang umum menjadi akar penyebab gaya hidup boros adalah kebutuhan atas validasi dari orang lain tentang status ekonominya. Saat seseorang merasa memerlukan validasi, sangat mungkin dia gegabah dalam menentukan skala prioritas. 

Misalnya, alih-alih berhemat saat menikah, malah memaksakan diri menggelar pesta yang mewah dengan berutang. Atau mementingkan gengsi dengan membeli motor atau mobil baru, padahal dia tidak memerlukannya. 

Dalam pengeluaran kecil, kebiasaan boros ini dapat mewujud pada kebiasaan check out di e-commerce untuk membeli barang yang kurang perlu hanya karena promo atau diskon. Atau terus menerus jajan dengan memesan GoFood setiap hari. 

Selain FOMO dan tergiur diskon, depresi juga bisa menyebabkan gaya hidup yang boros. Ketika seseorang stress berlebihan, dia bisa saja mengembangkan pola konsumsi yang impulsif. Gemar belanja supaya hati senang, padahal dia tidak membutuhkan barang yang dibeli. 

Sebelum akhirnya merealisasikan niat untuk mengubah kebiasaan boros, penting bagi individu untuk mencari akar masalah yang membuatnya impulsif dan gagal menentukan skala prioritas. 

Setelah akarnya ketemu, barulah ia bisa menentukan langkah selanjutnya untuk mulai mengubah kebiasaan buruknya. Jika perlu, mintalah bantuan kepada profesional untuk membantu Anda mencari akar masalah dan menyelesaikannya. 

Jika akar masalah sudah tertangani, selanjutnya Anda dapat menerapkan cara-cara ini untuk membantu Anda mengubah kebiasaan boros. Mengutip OCBCB NISP dan sumber lainnya (7/5), berikut penjelasannya. 

7 Tips Mengubah Kebiasaan Boros

1. Susun Budgeting 

Menyusun budgeting atau pos alokasi dapat membantu Anda untuk menetapkan jumlah-jumlah uang yang dapat dipakai untuk semua kebutuhan dalam sebulan. Misalnya, budget untuk transportasi, parkir, belanja bulanan, makan, listrik, dan sebagainya. 

Tentukan budget dalam satu bulan, atau mingguan jika Anda ingin lebih teliti lagi. Jika perlu, gunakan dompet budgeting untuk mempermudah pembagian uang tunai. Namai tiap-tiap lembar kantong sesuai peruntukkan. 

2. Buat Rencana Jangka Panjang 

Untuk memotivasi diri, buatlah rencana jangka panjang. Target di masa depan dapat membuat Anda bersemangat, atau setidaknya mengingatkan Anda untuk terus berupaya berubah demi masa depan. 

Dana pensiun adalah salah satu target finansial yang umum dibuat banyak orang. Terlebih para pekerja yang kelak bakal pensiun. Tentunya mereka ingin pensiun dengan tenang tanpa harus merepotkan anak cucu. 

3. Batasi Kredit 

Banyak orang yang menutup kartu kredit atau layanan paylaternya demi memaksa diri agar tidak boros. Cara ini layak untuk dicoba. Jika Anda memiliki beberapa paylater atau pinjol, sekaligus kartu kredit. Pilihlah salah satu yang paling fungsional. 

Membatasi akses pinjaman dan paylater akan memaksa Anda untuk berpikir dua kali ketika godaan impulsif untuk belanja itu tiba-tiba datang. Batasi juga akses paylater agar Anda tidak tergoda belanja. Gunakanlah kartu kredit dan paylater untuk kebutuhan darurat. 

4. Batasi Pemakaian Aplikasi E-Commerce 

E-commerce dan paylater sangat memudahkan konsumen untuk berbelanja, tapi bukannya tanpa efek samping negatif. Konsumen jadi kelewat mudah berbelanja, lalu mengandalkan paylater untuk membeli barang yang tidak perlu. 

Batasi penggunaan e-commerce untuk menghindari godaan untuk check out, terlebih pada tanggal-tanggal cantik yang menawarkan diskon gila-gilaan. Pahamilah bahwa barang murah sekalipun, jika tidak diperlukan hanya akan memenuhi ruangan. 

Paksa diri Anda untuk menahan diri, sadari bahwa Anda tidak perlu memiliki semua barang saat ini juga. Jangan juga mudah terjebak penawaran gratis ongkir atau diskon tanggal cantik. 

5. Deteksi Diri 

Individu tidak mungkin mengubah diri tanpa menyadari kekurangannya. Dalam hal ini, penting untuk sadar, apakah rasa ingin membeli barang ini datang karena kebutuhan pokok, ataukah karena hanya lapar mata? 

6. Batasi Hang Out di Tempat Mahal 

Salah satu pos alokasi yang membuat boros adalah hobi jajan dan hang out di tempat-tempat hits. Banyak rekomendasi hidden gem yang menggiurkan di media sosial, belum lagi makanan dan minuman yang viral. Kurangi kebiasaan ini untuk berhemat. 

Carilah substitusinya. Misal, jika Anda sangat ingin burger viral yang dijual dengan harga mahal, gantilah dengan burger mana pun dengan harga terjangkau di dekat Anda. Pahamilah rasa ingin segera membeli biasanya hanyalah hasrat sesaat. 

7. Buat Skala Prioritas 

Saat hendak membeli sesuatu, baik barang tersier maupun barang kebutuhan pokok, buatlah skala prioritas. Mana barang yang sudah habis dan sangat Anda butuhkan minggu ini? Mana barang yang masih bisa dibeli bulan depan? 

Kembali pada poin-poin di atas, Anda tidak perlu membeli semua barang hari ini atau bulan ini juga. Buatlah pembagian waktu kapan mesti membeli tiap-tiap barang yang Anda inginkan. 

Itulah beberapa cara mengubah kebiasaan boros yang dapat dipraktikkan. (NKK)

SHARE