MILENOMIC

7 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional dalam Konteks Ekonomi 

Ratih Ika Wijayanti 07/06/2025 11:22 WIB

Sejumlah faktor pendorong perdagangan internasional menjadi bagian penting yang patut untuk dipelajari untuk memahami ekonomi global. 

7 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional dalam Konteks Ekonomi. (Foto: Freepik) 

IDXChannel – Sejumlah faktor pendorong perdagangan internasional menjadi bagian penting yang patut untuk dipelajari untuk memahami ekonomi global. 

Perdagangan internasional ini juga merupakan salah satu aspek penting dalam konteks ekonomi yang melibatkan pertukaran barang dan jasa antarnegara. Dalam era globalisasi, hampir tidak ada negara yang bisa sepenuhnya mandiri dalam memenuhi kebutuhan ekonominya sendiri. Oleh karena itu, perdagangan antarnegara menjadi salah satu solusi bagi banyak negara untuk memenuhi kebutuhannya.

Lantas, apa saja faktor pendorong perdagangan internasional dan transaksi lintas batas negara? IDXChannel menyajikan penjelasan lengkapnya sebagai berikut. 

Deretan Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

1. Perbedaan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia

Salah satu faktor utama yang mendorong terjadinya perdagangan internasional adalah perbedaan dalam sumber daya. Setiap negara memiliki kondisi geografis dan kandungan alam yang berbeda-beda. Misalnya, Indonesia kaya akan hasil pertanian dan tambang seperti batu bara, kelapa sawit, dan nikel. Sementara itu, negara lain seperti Jepang unggul dalam teknologi, tapi terbatas dalam sumber daya alam. Hal inilah yang kemudian menciptakan kebutuhan untuk saling bertukar. Negara yang memiliki kelebihan suatu barang akan mengekspor, sementara negara yang kekurangan akan mengimpor.

2. Perbedaan Keunggulan Komparatif

Menurut teori keunggulan komparatif oleh David Ricardo, suatu negara akan lebih menguntungkan jika memproduksi barang yang memiliki biaya relatif lebih rendah dibanding negara lain. Misalnya, India unggul dalam jasa teknologi informasi karena biaya tenaga kerja yang lebih rendah dan sumber daya manusia yang melimpah di sektor ini. Sebaliknya, negara seperti Swiss mungkin lebih fokus memproduksi barang-barang mewah seperti jam tangan dan obat-obatan karena nilai jual dan teknologinya lebih tinggi. Keunggulan ini membuat negara-negara memilih untuk spesialisasi produksi dan kemudian berdagang dengan negara lain.

3. Perbedaan Tingkat Teknologi dan Inovasi

Negara-negara maju memiliki tingkat penguasaan teknologi yang lebih tinggi dibanding negara berkembang. Hal ini menyebabkan negara maju menghasilkan barang-barang dengan kualitas lebih tinggi dan efisiensi lebih baik. Dengan adanya gap teknologi, perdagangan internasional menjadi saling menguntungkan. Negara maju mendapatkan bahan baku, sedangkan negara berkembang memperoleh teknologi dan produk jadi.

4. Perbedaan Upah dan Biaya Produksi

Negara dengan biaya produksi dan upah tenaga kerja yang lebih rendah biasanya dapat memproduksi barang dengan harga yang lebih murah. Hal ini membuat mereka lebih kompetitif di pasar global.

Contohnya, banyak perusahaan multinasional yang memindahkan pabriknya ke negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Indonesia karena biaya tenaga kerja yang lebih murah dibanding negara asal mereka. Produk-produk seperti tekstil, sepatu, dan elektronik ringan kemudian diekspor ke negara-negara Barat.

5. Kebutuhan Konsumen yang Beragam

Selera dan kebutuhan konsumen di tiap negara sangat bervariasi. Sebuah produk mungkin sangat diminati di satu negara tetapi tidak diproduksi secara lokal, sehingga membuka peluang perdagangan. Preferensi pasar yang berbeda-beda ini menciptakan permintaan akan barang-barang luar negeri.

6. Globalisasi dan Kebijakan Perdagangan Bebas

Perkembangan globalisasi ekonomi turut mempercepat perdagangan internasional. Adanya kerja sama ekonomi regional maupun global seperti ASEAN, WTO, dan AFTA membuat hambatan tarif (bea masuk) dan kuota impor semakin dikurangi.

Banyak negara juga melakukan perjanjian dagang bilateral yang saling menguntungkan. Kebijakan liberalisasi perdagangan ini membuat proses ekspor dan impor lebih mudah, cepat, dan murah yang mendorong volume perdagangan internasional meningkat pesat.

7. Perbedaan Nilai Tukar Mata Uang

Fluktuasi nilai tukar mata uang juga menjadi faktor pendorong perdagangan internasional. Ketika nilai tukar suatu mata uang melemah, harga ekspor dari negara tersebut menjadi lebih murah dan kompetitif di pasar global.

Sebaliknya, negara dengan mata uang yang kuat cenderung lebih banyak mengimpor karena harga barang luar negeri menjadi lebih terjangkau. Oleh karena itu, nilai tukar dapat memengaruhi arah dan volume perdagangan.

Itulah penjelasan mengenai beberapa faktor pendorong perdagangan internasional. Dalam konteks ekonomi, perdagangan internasional tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga menjadi alat untuk meningkatkan efisiensi, pertumbuhan ekonomi, dan memperluas jangkauan pasar produk nasional.

SHARE