7 Risiko Investasi Saham dan Cara Mengatasinya
Risiko investasi saham dan cara mengatasi bisa diketahui dengan membaca artikel ini hingga tuntas.
IDXChannel - Risiko investasi saham dan cara mengatasi bisa diketahui dengan membaca artikel ini hingga tuntas.
Investasi saham memiliki potensi keuntungan yang besar, namun juga tidak terlepas dari berbagai risiko yang bisa mempengaruhi hasil investasi.
Berikut adalah tujuh jenis risiko investasi saham dan cara mengatasi yang perlu diketahui oleh para investor dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber tepercaya.
7 Risiko Investasi Saham
Kami mencatat ada tujuh risiko investasi saham yang perlu dilakukan. Berikut ulasannya:
1. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas terjadi ketika saham sulit untuk dijual atau dibeli tanpa mempengaruhi harga pasar. Hal ini biasanya disebabkan oleh kurangnya minat investor atau keterbatasan likuiditas pada saham tertentu.
Dampaknya adalah penurunan harga jual saham, di mana investor mungkin harus menjual saham dengan harga lebih rendah dari yang diharapkan karena jumlah pembeli yang terbatas.
2. Risiko Forced Delisting
Risiko forced delisting adalah kondisi di mana perusahaan dipaksa untuk menghapus sahamnya dari bursa. Beberapa penyebabnya termasuk kinerja keuangan yang buruk, laporan keuangan yang tidak akurat, dan pelanggaran peraturan Bursa Efek Indonesia. Forced delisting dapat menyebabkan saham menjadi tidak bernilai dan merugikan investor.
3. Risiko Capital Loss
Risiko capital loss terjadi ketika nilai saham menurun dari harga beli awal. Risiko ini terkait dengan fluktuasi harga saham yang dipengaruhi oleh kondisi pasar, kinerja perusahaan, dan berita ekonomi.
Capital loss dapat mengakibatkan kerugian finansial serta menurunkan nilai portofolio dan psikologis investor dalam membuat keputusan investasi di masa depan.
7 Risiko Investasi Saham dan Cara Mengatasinya. (FOTO: MNC MEDIA)
4. Risiko Pasar (Systematic Risk)
Risiko pasar merujuk pada fluktuasi harga saham yang disebabkan oleh perubahan kondisi pasar secara keseluruhan. Risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, perubahan suku bunga, sentimen investor, dan peristiwa politik.
Risiko pasar tidak dapat dihindari, namun dapat diminimalkan dengan diversifikasi portofolio dan investasi jangka panjang.
5. Risiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)
Risiko tidak sistematis adalah risiko yang spesifik pada perusahaan tertentu dan tidak berkaitan dengan perubahan pasar secara keseluruhan.
Contohnya adalah kebangkrutan atau masalah likuiditas perusahaan. Risiko ini dapat dikelola dengan diversifikasi portofolio dan melakukan analisis yang cermat terhadap perusahaan.
6. Risiko Inflasi
Risiko inflasi adalah potensi penurunan daya beli akibat kenaikan tingkat inflasi. Inflasi mengakibatkan harga barang dan jasa meningkat, yang bisa mengurangi nilai riil dari pendapatan dividen dan mempengaruhi kinerja pasar saham.
Investor perlu mempertimbangkan inflasi saat mengelola portofolio investasi mereka.
7. Risiko Kebangkrutan
Risiko kebangkrutan adalah potensi perusahaan tidak mampu membayar hutang atau memenuhi kewajiban keuangannya. Hal ini bisa disebabkan oleh kinerja perusahaan yang buruk, manajemen yang tidak efisien, hutang berlebihan, atau persaingan industri yang ketat.
Kebangkrutan dapat menyebabkan nilai saham turun drastis atau bahkan hilang seluruhnya.
Cara Mengatasi Risiko dalam Investasi Saham
Menghadapi berbagai risiko dalam investasi saham, investor perlu menerapkan strategi yang tepat untuk mengelola risiko dan membuat keputusan yang bijak.
1. Ketahui Profil Risiko
Investor harus memahami profil risiko mereka sendiri sebelum berinvestasi. Profil risiko membantu menentukan apakah saham yang dipilih sesuai dengan toleransi risiko masing-masing.
Terdapat tiga kategori profil risiko:
- Konservatif: Mengutamakan kestabilan dan keamanan dana dibandingkan dengan potensi keuntungan tinggi.
- Moderat: Menyeimbangkan antara risiko dan keuntungan yang setara.
- Agresif: Cenderung mengambil risiko tinggi untuk potensi keuntungan yang lebih besar.
2. Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risiko investasi saham. Ini melibatkan penyebaran investasi di berbagai saham atau aset berbeda, sehingga jika satu investasi mengalami penurunan nilai, kerugian keseluruhan portofolio dapat diminimalkan.
Investor dapat berinvestasi di berbagai industri, serta mengkombinasikan saham, obligasi, dan instrumen investasi lainnya dalam portofolio mereka.
Dengan memahami jenis-jenis risiko dan strategi untuk mengatasinya, investor dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam berinvestasi di pasar saham.
Itulah penjelasan 7 risiko investasi saham dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. (MYY)