MILENOMIC

7 Tips Menjadi Wanita Independen Secara Finansial, Kiat Mandiri di Usia Produktif

Kurnia Nadya 08/07/2024 18:06 WIB

Mandiri secara finansial adalah kondisi ketika investasi seseorang relatif aman dan mencukupi untuk kebutuhan hidup dan sebagian kecil gaya hidup.

7 Tips Menjadi Wanita Independen Secara Finansial, Kiat Mandiri di Usia Produktif. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Bagaimana cara menjadi wanita independen secara finansial? Seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, bisa menjadi mandiri secara finansial dengan cara berkarier atau menjalankan bisnis. 

Melansir laman resmi Kementerian Keuangan (8/7), terdapat empat tingkatan kondisi keuangan individu, yakni: financial protection, financial security, financial independence, dan financial freedom

Financial protection, financially protected, atau terlindungi secara finansial, adalah kondisi ketika seseorang mempunyai cukup uang untuk memenuhi kebutuhan hariannya dalam batas minimum. Biasanya dalam 2-24 bulan tanpa harus bekerja fisik. 

Financial security, financially secured, atau aman secara finansial, adalah kondisi ketika seseorang memiliki simpanan atau investasi yang relatif aman dan mencukupi untuk kebutuhan harian (angsuran, biaya operasional harian, transport, kesehatan) tanpa harus bekerja. 

Sementara financial independence, atau mandiri secara finansial adalah kondisi ketika investasi seseorang relatif aman dan mencukupi untuk kebutuhan hidup dan sebagian kecil gaya hidup. 

Sedangkan financial freedom atau merdeka finansial adalah tingkat keamanan finansial tertinggi, terjadi ketika seseorang memiliki investasi atau simpanan aset yang cukup banyak dan aman untuk membiayai kebutuhan hidup di atas standar umum.

Ada pula yang mengartikan independen secara finansial adalah kondisi ketika seseorang sudah berpenghasilan sendiri, mampu mengambil keputusan finansial secara bebas sesuai keinginan, memiliki investasi cukup, mampu membeli aset, dan dapat memilih untuk tetap bekerja atau pensiun dini.

Sumber lain mendefinisikan independen secara finansial sebagai kondisi ketika seseorang bertanggung jawab secara finansial atas dirinya sendiri. Tidak lagi bergantung pada orang tua atau anggota keluarga lain dalam hal keuangan.

Dari sejumlah definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa independen secara finansial mengharuskan seseorang untuk memiliki ruang keuangan yang cukup leluasa untuk mengambil keputusan sesuai keinginannya. 

Misalnya, ketika seseorang sudah mencapai titik mampu membayar tagihan bulanan tanpa mengganggu kelangsungan hidup, mampu secara finansial untuk merencanakan bisnis tanpa mengganggu pemasukan atau pengeluaran bulanan, ini disebut sebagai independen. 

Individu tidak lagi kebingungan akan sumber dana, mereka dapat memutuskan untuk pensiun atau tetap bekerja sebab sudah memiliki cukup investasi dan uang untuk kebutuhan sehari-hari dengan standar minimum tanpa bekerja. 

Menjadi independen secara finansial adalah impian semua orang, namun kerap lebih ditekankan pada laki-laki. Sebab laki-laki kelak berperan sebagai pencari nafkah untuk keluarganya. 

Namun bukan berarti seorang wanita tidak dapat mencapai titik independen secara finansial. Banyak kisah wanita yang mampu sukses dan independen secara finansial melalui jalur karier maupun wirausaha. 

Banyak manfaat yang dapat diperoleh wanita dengan menjadi mandiri secara finansial. Salah satunya adalah kemampuan dan mindset yang telah terbiasa untuk mengelola dan menghasilkan uang, yang kelak dapat berguna ketika risiko menimpa kepala keluarga. 

Orang yang independen secara finansial juga relatif lebih siap menghadapi risiko-risiko di masa mendatang yang mungkin berpengaruh pada kesejahteraan hidup. Misalnya, kepala keluarga yang meninggal, usaha keluarga yang bangkrut, dan sebagainya. 

Bagaimana cara menjadi independen secara finansial? 

Tips Menjadi Wanita Independen Secara Finansial 

1. Mengelola Uang Sebaik Mungkin 

Mengelola uang sebaik mungkin dimulai dengan mengatur pengeluaran dengan cermat. Hindari pembelian barang-barang yang tidak perlu dan menghindari FOMO. Gaya hidup boros sangat berisiko membuat pengelolaan uang yang kacau. 

Hindari juga pinjaman-pinjaman yang tidak produktif, alias pinjaman untuk gaya hidup semata. Kredit memang membantu, namun dengan catatan dikelola dengan baik dan tidak meninggalkan tunggakan. 

Jika perlu, buatlah catatan pengeluaran agar Anda dapat mengetahui pola pengeluaran selama sebulan. Dari situ, Anda dapat mengetahui pos pengeluaran mana yang dapat dihemat. Selagi masih berada di usia produktif, manfaatkan waktu dan peluang sebaik mungkin  untuk membangun kondisi keuangan yang baik. 

2. Mempelajari Produk Keuangan 

Salah satu cara untuk menjaga aset adalah dengan berinvestasi. Untuk mengerti investasi, individu harus mempelajari beragam produk keuangan untuk mencari kelebihan dan risiko tiap-tiap instrumen investasi. 

Wawasan dan pengetahuan yang mumpuni soal produk keuangan dan investasi juga memungkinkan individu untuk mengoptimalkan pengelolaan uangnya. Misalnya, alih-alih menabung di rekening biasa, pilihlah deposito yang menawarkan bunga lebih tinggi. 

Pengetahuan tentang keuangan juga bermanfaat untuk pemilihan produk pinjaman (kredit) yang paling tepat untuk menunjang kebutuhan dan gaya hidup. 

3. Menyiapkan Dana Darurat 

Independen secara finansial tidak akan lepas dari kecukupan dana darurat. Dana darurat yang ditetapkan tiap individu bisa berbeda. Ada yang merasa cukup dengan dana darurat yang mencukupi biaya hidup selama tiga bulan. 

Ada pula yang merasa cukup dengan dana darurat untuk biaya hidup selama satu tahun. Keberadaan dana darurat bermanfaat untuk safety net ketika terjadi risiko yang tidak terduga, seperti gaji yang terlambat masuk, atau PHK. 

Dengan memiliki dana darurat, individu tidak perlu mengajukan pinjaman dan tetap mampu menghidupi kebutuhannya secara minimal selama beberapa bulan mendatang. 

4. Pendapatan Pasif 

Cara untuk menambah harta kekayaan adalah dengan memiliki sumber pendapatan pasif, atau pendapatan yang dihasilkan tanpa bekerja secara aktif. Berkarier dan berbisnis adalah mata pencaharian dengan pendapatan aktif. 

Sementara pendapatan pasif didapat dari investasi. Pilihlah instrumen investasi sesuai profil risiko. Adapun instrumen investasi yang paling populer dan rendah risiko adalah logam mulia. 

Ketika investor membeli emas, dia berpeluang untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga jual emas pada masa mendatang. Uang yang dipakainya untuk membeli emas itu menjadi aset produktif yang dapat menghasilkan uang. 

Selain logam mulia, instrumen investasi yang patut dipertimbangkan untuk menghimpun kekayaan adalah reksa dana, saham, obligasi, perhiasan, dan investasi pada bisnis orang lain. 

5. Berinvestasi 

Dengan investasi yang tepat, individu dapat melipatgandakan uangnya dengan cara yang wajar. Keuntungan yang dihasilkan dari investasi itu dapat dikelola kembali menjadi modal investasi atau usaha. 

Keuntungan yang didapat dari investasi antara lain capital gain, atau selisih harga jual dari harga beli di awal, dan pembagian dividen. Capital gain dapat diperoleh dari trading saham dan investasi logam mulia. 

6. Merencanakan Keuangan Jangka Panjang 

Diperlukan rencana keuangan jangka panjang untuk mengatur arah pengeluaran uang. Buatlah target tabungan, atau target investasi untuk mengukur seberapa jauh Anda menuju titik yang diharapkan. 

Perencanaan keuangan jangka panjang ini juga berguna untuk membantu individu menentukan keputusan dan berkomitmen pada keputusan yang sudah diambilnya. 

7. Mencari Penghasilan Tambahan 

Penghasilan tambahan dapat menjadi sumber pemasukan lain di luar pemasukan utama dari gaji atau hasil usaha. Bagi pekerja kantoran, penghasilan tambahan ini biasanya didapat dari bisnis kecil-kecilan. Bisa juga didapat dari proyek freelance yang diambil secara berkala. 

Itulah penjelasan singkat tentang menjadi wanita independen secara finansial dan tips untuk menuju kemandirian finansial. (NKK)

SHARE