MILENOMIC

7 Unsur Laporan Keuangan dan Contohnya, Berguna untuk Investor Saham

Kurnia Nadya 25/06/2025 17:11 WIB

Laporan keuangan adalah catatan keuangan suatu entitas. Seperti perusahaan, organisasi, atau investor ritel.

7 Unsur Laporan Keuangan dan Contohnya, Berguna untuk Investor Saham. (Foto: Istimewa)

IDXChannel—Apa saja 7 unsur laporan keuangan, dan bagaimana contohnya? Laporan keuangan adalah catatan keuangan suatu entitas. Seperti perusahaan, organisasi, atau investor ritel. 

Laporan keuangan dibuat secara periodik. Umumnya dibuat setiap bulan, per tiga bulan, per enam bulan (semester), dan per tahun. Perusahaan yang telah melantai di bursa akan mengumumkan laporan keuangannya secara berkala. 

Laporan keuangan juga dibuat oleh organisasi untuk pertanggungjawaban penggunaan dana organisasi. Laporan keuangan berguna untuk melihat kondisi dan perubahan posisi keuangan suatu entitas. 

Bagi investor pasar modal, laporan keuangan berguna sebagai data pendukung untuk proses pengambilan keputusan investasi. Laporan keuangan akan menunjukkan bagaimana bisnis dan kondisi keuangan perusahaan yang dibeli atau tengah diincar. 

Melansir Mekari Jurnal (25/6/2-25), berikut ini adalah 7 unsur laporan keuangan dan contohnya

7 Unsur Laporan Keuangan dan Contohnya 

Laporan keuangan dibuat dalam beberapa bagian yang disebut komponen. Ada tiga komponen utama dalam laporan keuangan. Yaitu neraca atau balance sheet, laporan laba rugi atau income statement, dan laporan arus kas atau cash flow statement. 

Balance sheet menunjukkan posisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu, sementara laporan laba rugi mencerminkan kondisi bisnis perusahaan dalam periode tertentu, dan arus kas menunjukkan pergerakan kas masuk dan keluar. 

Tiap komponen laporan keuangan memiliki unsur yang harus tercatat di dalamnya. Berikut ini adalah unsur-unsur yang tercatat dalam komponen laporan keuangan: 

1. Aset 

Aset disebut juga dengan aktiva, artinya adalah kekayaan atau sumber daya milik perusahaan. Aset ini dapat diubah menjadi uang tunai. Ada dua jenis aset usaha, yakni aset berwujud dan aset tidak berwujud. Aset tercatat dalam neraca. 

Aset dikelola oleh perusahaan dengan harapan membawa manfaat di masa mendatang. Contoh aset berwujud antara lain persediaan barang, piutang, perlengkapan operasional, bangunan dan kendaraan milik usaha, mesin pabrik, dan sebagainya. 

Sementara contoh aset tak berwujud misalnya hak cipta, paten yang dimiliki perusahaan, goodwill, brand, dan aset-aset lain yang tidak memiliki wujud fisik tetapi memiliki nilai ekonomi bagi bisnis. 

2. Liabilitas 

Liabilitas adalah kewajiban yang dimiliki perusahaan, timbul dari aktivitas operasional bisnis. Sederhananya, liabilitas adalah utang yang harus dibayarkan perusahaan dalam jangka pendek (liabilitas lancar) ataupun jangka panjang. Liabilitas tercatat dalam neraca. 

Liabilitas harus dituntaskan perusahaan melalui transfer manfaat ekonomi, baik berupa uang, barang, atau dalam bentuk jasa. Liabilitas jangka panjang contohnya obligasi jangka panjang yang diterbitkan perusahaan, sewa guna, kewajiban pensiun, dan sebagainya.

3. Ekuitas 

Ekuitas adalah modal, kekayaan bersih perusahaan, atau hak kepemilikan dasar atas aset suatu usaha. Nilai ekuitas diperoleh dari total aset dikurangi total kewajiban perusahaan. Ekuitas tercatat dalam laporan neraca. 

4. Pendapatan 

Pendapatan adalah hasil yang diperoleh perusahaan atas penjualan produknya, baik berupa barang ataupun jasa. Pendapatan masuk ke kas perusahaan selama periode tertentu. Catatan pendapatan akan dicatat ke dalam laporan laba rugi. 

Ada beberapa jenis pendapatan yang akan dicatat dalam laporan. Yakni pendapatan kotor, pendapatan bersih setelah dikurangi beban operasional dan sebagainya, dan pendapatan setelah dikurangi pajak.

5. Pengeluaran/Beban 

Pengeluaran adalah semua biaya yang dikeluarkan atau dibayarkan perusahaan untuk memproduksi barang, memberikan layanan kepada konsumen atau mitra, dan menjalankan kegiatan operasional usahanya. 

Contoh pengeluaran antara lain upah karyawan, biaya penjualan, biaya bunga yang dibayarkan atas pinjaman, biaya administrasi, dan sebagainya. Pengeluaran usaha akan dicatat dalam laporan laba rugi.

6. Keuntungan 

Keuntungan adalah penambahan arus kas masuk dan penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas. Keuntungan juga bisa diperoleh dari kegiatan di luar aktivitas operasional bisnis. 

Keuntungan dari luar aktivitas operasional bisnis contohnya penjualan tanah, perubahan harga saham, atau hibah dari pihak lain. Jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan akan dicatat dalam laporan laba rugi. 

7. Kerugian 

Kerugian adalah penurunan manfaat ekonomi, bisa dalam bentuk penurunan arus kas masuk, pengurangan aset, atau peningkatan liabilitas. Kerugian yang dialami perusahaan akan dicatat dalam laporan laba rugi. 

Sementara dalam laporan arus kas, unsur yang akan dicatat adalah sumber-sumber asal arus kas. Misalnya arus kas dari aktivitas operasional bisnis, arus kas dari kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan, dan arus kas dari aktivitas pendanaan. 

Itulah ulasan singkat tentang 7 unsur laporan keuangan dan contohnya. 


(Nadya Kurnia)

SHARE