Apa Itu MDR QRIS? Simak Penjelasan dan Keuntungannya
MDR QRIS adalah salah satu yang harus dipertimbangkan ketika pemilik usaha hendak menggunakan sistem pembayaran modern yang satu ini.
IDXChannel – MDR QRIS adalah salah satu yang harus dipertimbangkan ketika pemilik usaha hendak menggunakan sistem pembayaran modern yang satu ini.
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan metode pembayaran nontunai yang saat ini sedang populer di kalangan masyarakat. Dengan metode ini, baik pelanggan maupun pengusaha akan dipermudah dalam bertransaksi.
Meski kerap jadi solusi transaksi yang praktis dan efisien, penggunaan QRIS dikenakan Merchant Discount Rate (MDR) yang perlu dibayar oleh pemilik usaha. Lantas, apa itu MDR QRIS? Berapa besaran yang perlu dibayarkan? Apa saja keuntungannya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu menyimak ulasan lengkap IDXChannel sebagai berikut.
Apa Itu MDR QRIS?
MDR QRIS adalah biaya layanan yang harus dibayar oleh pengusaha sebagai kompensasi atas penggunaan QRIS. Seperti diketahui, QRIS sendiri merupakan sistem pembayaran digital yang dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) untuk memfasilitasi transaksi nontunai yang mudah, cepat, aman, dan terpercaya. Oleh karena itu, penggunaan layanan ini dikenakan biaya yang perlu dibayarkan.
MDR QRIS dibayarkan oleh pedagang kepada penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) yang menyediakan layanan QRIS. PJSP dapat berupa bank, fintech, atau lembaga lain yang terdaftar dan diawasi oleh BI.
Adapun besaran MDR QRIS yang berlaku saat ini didasarkan pada skema MDR progresif dari Pemerintah. Skema biaya ini diterapkan untuk membiayai perawatan dan pengembangan infrastruktur QRIS serta operasional yang terkait. Dengan adanya biaya MDR QRIS ini, sistem QRIS diharapkan dapat menjadi semakin meningkat dan lebih baik serta memberikan manfaat bagi pengusaha dan pelanggan.
Berikut beberapa ketentuan besaran MDQ QRIS yang perlu dibayarkan oleh pemilik merchant sesuai dengan jenis transaksinya.
1. Transaksi Reguler dan Pendidikan
Untuk jenis transaksi reguler yang mengacu pada pembayaran produk layanan umum dan transaksi berkaitan dengan bidang pendidikan, besaran MDR yang dikenakan adalah 0,7 persen dari total nilai transaksi. Contohnya, jika konsumen membayar sejumlah Rp5.000.000 menggunakan QRIS, maka besaran MDR yang perlu dibayarkan pemilik usaha adalah 0,7% x Rp5.000.000 yakni Rp35.000.
2. Transaksi SPBU
Untuk transaksi di SPBU, besaran MDR QRIS yang dikenakan adalah 0,4 persen dari total nilai transaksi. Dengan demikian, misalnya konsumen membeli BBM senilai Rp250.000, maka MDR QRIS yang perlu dibayarkan oleh merchant adalah Rp250.000 x 0,4% yakni Rp1.000.
Secara keseluruhan, MDR QRIS merupakan komponen penting dalam ekosistem QRIS yang membantu memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas layanan QRIS di Indonesia.
Namun, penting bagi pedagang untuk mempertimbangkan dengan cermat manfaat dan kekurangan MDR QRIS sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan QRIS.
Keuntungan MDR QRIS
Meskipun tarif MDR QRIS dibebankan kepada pemilik usaha, namun mereka tidak akan mengalami kerugian selama telah memperhitungkan keuntungan di luar biaya transaksi. Pasalnya, jika dibandingkan dengan biaya switching melalui GPN yang sebesar 1 persen dari nilai transaksi, besaran tarif QRIS jauh lebih kecil. Hal ini tentu akan sangat menguntungkan bagi pemilik usaha.
Selain itu, penggunaan QRIS juga memiliki beberapa keuntungan bagi pemilik usaha, antara lain sebagai berikut.
- Meningkatkan efisiensi transaksi karena QRIS memungkinkan pedagang untuk menerima pembayaran dengan lebih cepat, mudah, dan aman.
- Menjangkau lebih banyak pelanggan karena metode ini dapat digunakan oleh semua jenis pelanggan, termasuk mereka yang tidak memiliki uang tunai atau kartu kredit.
- Meningkatkan omzet penjualan dan dapat membantu meningkatkan omzet penjualan pedagang karena memudahkan pelanggan untuk melakukan pembayaran.
Itulah ulasan mengenai apa itu MDR QRIS, besaran, dan keuntungannya yang bisa dirasakan oleh pemilik usaha.