MILENOMIC

Apa yang Dimaksud dengan Hedonisme? Definisi dan Dampaknya pada Gaya Hidup

Kurnia Nadya 12/07/2024 17:12 WIB

Hedonisme adalah pandangan dalam filsafat tentang hal-hal yang memuaskan keinginan manusia. Hedonisme identik dengan gaya hidup boros dan sarat materi.

Apa yang Dimaksud dengan Hedonisme? Definisi dan Dampaknya pada Gaya Hidup. (Foto: Freepik)

IDXChannelApa yang dimaksud dengan hedonisme? Hedonisme berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata hedonismos, dari akar kata hedone, yang berarti ‘kesenangan.’ 

Hedonisme adalah pandangan dalam filsafat yang menjelaskan tentang hal-hal yang memuaskan keinginan manusia. Secara umum, teori-teori hedonisme bermuara pada kriteria ‘kesenangan’. 

Melansir Ensiklopedia Stanford (12/7), dorongan psikologis pada pandangan hedonisme meyakini bahwa hanya kesenangan dan kesakitan yang memotivasi hidup manusia. Secara prinsip etis, hedonisme mengklaim bahwa kesenangan adalah satu-satunya hal bernilai. 

Sementara kesakitan atau hal-hal yang tidak menyenangkan, dianggap sebagai kebalikannya, yakni sesuatu tidak memiliki nilai. Adapun perasaan senang yang dimaksud dalam pandangan hedonisme antara lain: 

Pandangan hedonisme pertama kali muncul dalam lingkup para filsuf di Yunani pada 433 SM (sebelum masehi). Aristippos dan Kirene menjawab pertanyaan Socrates tentang hal terbaik dan tujuan akhir manusia. 

Keduanya sepakat bahwa hal terbaik bagi manusia adalah kesenangan. Aristippos meyakini bahwa sejak masa kecilnya, manusia selalu mencari kesenengan, dan bila gagal menggapainya, maka manusia akan mencari kesenangan yang lain. 

Pandangan tentang hedonisme ini kembali diungkapkan oleh Epikuros pada tahun-tahun berikutnya. Melansir Britannica (12/7), Jeremy Bentham mengungkapkan sisi psikologis dan teori moral mengenai hedonisme di bawah ranah utilitarianisme. 

Bahwa manusia tidak memiliki target apa pun selain kesenangan paripurna, oleh sebab itu manusia secara alamiah akan mencari kesenangan. Manusia akan melakukan sesuatu yang membuatnya senang. 

Apa yang Dimaksud dengan Hedonisme, Dalam Persepsi Masyarakat Awam 

Kata hedonisme akhirnya dipahami secara populer di kalangan masyarakat sebagai gaya hidup yang hanya mengutamakan kesenangan semata. KBBI mendefinisikan hedonisme sebagai pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan dalam bentuk materi adalah tujuan utama bagi seseorangan. 

Dalam perbincangan masyarakat sehari-hari, gaya hidup ‘hedon’ atau hedonisme, adalah gaya hidup yang sarat materi dan pencapaian status. Hedonisme kental dengan sifat impulsif dan konsumtif. 

Orang-orang yang dianggap bergaya hidup hedon, adalah orang-orang yang gemar membeli atau mengkonsumsi hal dan barang yang sebenarnya tidak esensial untuk bertahan hidup. Mereka gemar membeli barang mewah, umumnya barang bermerek dengan harga mahal. 

Kata 'hedon' tidak hanya digunakan untuk merujuk orang-orang  kaya dengan gaya hidup serba mahal, namun juga dipakai untuk merujuk orang-orang dari kelas menengah dan kelas bawah yang mengejar gaya hidup serba mentereng.

Karena barang-barang mewah tersebut menunjukkan status sosial yang tinggi, dan status sosial yang tinggi adalah sesuatu yang lumrah diidam-idamkan oleh banyak orang. Terlebih pada kalangan masyarakat berpenghasilan rata-rata. 

Tidak hanya barang mewah semata, hedonisme juga melekat pada kebiasaan konsumtif, membeli makanan dan minuman yang tengah tren, mengonsumsi brand produk yang dianggap memiliki ‘kelas’. 

Misalnya, lebih memilih meminum kopi berharga mahal dari brand franchise ternama, alih-alih membeli kopi racikan lokal dari brand lokal. Padahal dari segi kualitas, rasa kopi racikan lokal lebih nikmat. 

Motivasi pembelian barang-barang mahal dan barang-barang tersier yang tidak begitu dibutuhkan ini bukan karena pertimbangan fungsionalitasnya, namun karena brand dan status kelas segmen pasar yang melekat pada brand tersebut. 

Misalnya, membeli perangkat Apple yang terkenal mahal dan bergengsi bukan karena membutuhkan fitur maupun fungsionalitasnya sebagai perangkat telekomunikasi, bukan karena membutuhkan teknologinya untuk pekerjaan. Namun karena gengsinya. 

Gaya hidup hedonisme akhirnya identik dengan kebiasaan menghamburkan uang untuk keperluan yang tidak urgen, boros, membuat individu impulsif, tidak rasional, cenderung mengejar kesenangan instan, dan enggan bertahan untuk berproses. 

Hedonisme dapat membuat individu tidak rasional memandang kenyataan hidup, karena benaknya terlalu fokus semata-mata pada hal-hal yang membuat senang. Individu juga berisiko menjadi orang yang menempatkan kesenangannya pada hal-hal yang bersifat materi dan pencapaian semu.

Itulah penjelasan singkat tentang apa yang dimaksud dengan hedonisme. (NKK)

SHARE