MILENOMIC

Apakah Slow Living dan Pemalas Itu Sama? Ini Penjelasannya

Shifa Nurhaliza Putri 13/07/2025 08:27 WIB

Di era yang serba cepat ini, gaya hidup slow living semakin banyak diminati.

Apakah Slow Living dan Pemalas Itu Sama? Ini Penjelasannya. (Foto: Apakah Slow Living dan Pemalas Itu Sama)

IDXChannel - Di era yang serba cepat ini, gaya hidup slow living semakin banyak diminati. Namun, masih banyak orang yang salah kaprah dan menganggap slow living identik dengan kemalasan. Apakah benar slow living dan pemalas itu sama? 

Pengertian Slow Living dan Pemalas

Slow living adalah gaya hidup yang mengedepankan ketenangan, kesadaran penuh (mindfulness), dan keseimbangan hidup. Orang yang menerapkan slow living memilih untuk tidak terburu-buru, fokus pada kualitas daripada kuantitas, dan lebih menghargai momen-momen kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa ciri slow living antara lain mengurangi aktivitas yang tidak esensial, fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, menjaga kesehatan mental dan fisik, dan memiliki waktu luang untuk diri sendiri dan keluarga.

Pemalas atau malas adalah kondisi di mana seseorang enggan melakukan aktivitas, baik karena kurang motivasi, tidak ada tujuan yang jelas, atau hanya ingin menghindari tanggung jawab. Sikap malas biasanya berdampak negatif, seperti menunda pekerjaan, tidak produktif, dan kehilangan kesempatan. Ciri-ciri pemalas bisa meliputi sering menunda-nunda tugas,tidak punya target hidup, enggan belajar atau berkembang, dan kurang bertanggung jawab.

Perbedaan Slow Living dan Pemalas

Meskipun sekilas terlihat mirip karena sama-sama tidak tergesa-gesa, slow living dan pemalas sebenarnya sangat berbeda secara esensial. Slow living adalah pilihan hidup yang sadar dan terencana. 

Orang yang menerapkan gaya hidup ini tetap produktif, namun mereka memilih untuk fokus pada kualitas, bukan kuantitas. Mereka mengelola waktu dengan bijak, menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta menghargai setiap proses dalam menjalani hari. Slow living juga menekankan kesadaran penuh terhadap apa yang dilakukan, termasuk menjaga kesehatan mental dan fisik.

Di sisi lain, sikap malas cenderung muncul karena keengganan untuk bertindak atau menghadapi tanggung jawab. Orang yang malas biasanya tidak memiliki motivasi atau tujuan hidup yang jelas, sering menunda-nunda pekerjaan, dan tidak peduli dengan efektivitas waktu.

Mereka tidak produktif, kurang inisiatif, dan lebih senang berada di zona nyaman tanpa keinginan untuk berkembang. Jadi, perbedaan utama terletak pada kesadaran, tanggung jawab, dan arah hidup yang dijalani slow living bukanlah alasan untuk bermalas-malasan, melainkan upaya untuk hidup lebih bermakna dan seimbang.

(Shifa Nurhaliza Putri)

SHARE