MILENOMIC

Balanced Scorecard adalah: Pengertian, Konsep, dan Aspek-Aspek yang Diukur

Kurnia Nadya 15/05/2024 19:12 WIB

Balanced scoredcard menekankan pengukuran kinerja-kinerja kualitatif dari tiap divisi atau internal perusahaan.

Balanced Scorecard adalah: Pengertian, Konsep, dan Aspek-Aspek yang Diukur. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Balanced scoredcard (BSC) merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk mengukur kinerja organisasi suatu perusahaan. BSC dapat berfungsi untuk mengevaluasi kinerja organisasi dari perspektif internal. 

Mengutip Investopedia (15/5), balanced scorecard adalah metrik pengukuran kinerja manajemen untuk mengidentifikasi dan meningkatkan fungsi internal suatu perusahaan atau organisasi berikut hasil eksternalnya. 

Balanced scorecard digunakan untuk mengukur dan memberikan masukan kepada organisasi. Metriks pengukuran ini lazim digunakan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat, Jepang, Eropa, dan negara-negara lain. 

Data yang terkumpul dalam balanced scorecard menghasilkan informasi yang kelak berguna bagi manajemen. Organisasi dapat menginterpretasikan masukan-masukan ini untuk kepentingan strategi internal. 

Metriks balanced scorecard pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Robert Kaplan dan Dr. David Norton. Keduanya adalah eksekutif bisnis yang melakukan studi pengukuran kinerja atas 12 perusahaan dengan kinerja terbaik. 

Kinerja suatu perusahaan biasanya diukur melalui metriks kuantitatif, misalnya laporan laba-rugi, pertumbuhan aset, pertumbuhan laba bersih, perbandingan antara aset dengan liabilitas, dan sebagainya. 

Sementara balanced scoredcard menekankan pengukuran kinerja-kinerja kualitatif dari tiap divisi atau internal perusahaan, yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada hasil kinerja perusahaan. 

Mulanya, BSC diperuntukkan bagi perusahaan-perusahaan penghasil laba. Namun pada perkembangannya, metriks BSC juga digunakan oleh perusahaan-perusahaan nirlaba dan lembaga pemerintahan. 

Boleh dikatakan, balanced scorecard bertujuan untuk mengukur modal intelektual yang dimiliki organisasi/perusahaan. Misalnya, keahlian dan pengetahuan para karyawan, dan aspek kualitatif lain yang berguna dalam persaingan di industri.

Balanced scorecard mengukur empat perspektif aspek utama dalam kegiatan usaha, yakni: 

Perspektif learning and growth untuk mengetahui seberapa efektif karyawan memanfaatkan pengetahuan dan keahliannya dalam persaingan bisnis. Perusahaan dapat mengukur kemampuan organisasinya untuk belajar dan beradaptasi. 

Sementara perspektif proses bisnis/internal dikumpulkan untuk mengetahui seberapa baik produk dan jasa dibuat. Indikator kunci yang diidentifikasi bersinggungan dengan inovasi, kualitas, dan produktivitas. 

Pada perspektif keuangan, BSC mengukur penjualan, modal, dan pemasukan untuk mengetahui kinerja keuangannya. Metrik ini digunakan untuk melihat seberapa efektif perusahaan dalam mencapai target usahanya. 

Sedangkan pada perspektif pelanggan, terfokus pada kepuasan pelanggan dan mengukur seberapa mampu perusahaan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya.

Dari keempat aspek yang diukur ini, perusahaan dapat memperoleh inisiatif, target, kendala, dan sebagainya. Dari informasi-informasi ini, perusahaan dapat mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menghambat kinerja perusahaan. 

Itulah informasi menarik tentang balanced scorecard yang kerap digunakan oleh perusahaan-perusahaan. (NKK)

SHARE