MILENOMIC

Benarkah Kebijakan Fiskal adalah Menjaga Stabilitas Ekonomi?

Mohammad Yan Yusuf 17/05/2024 19:00 WIB

Kebijakan fiskal adalah serangkaian kebijakan dan peraturan terkait perpajakan yang diterapkan untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Benarkah Kebijakan Fiskal adalah Menjaga Stabilitas Ekonomi? (FOTO: MNC MEDIA)

IDXChannel - Kebijakan fiskal adalah serangkaian kebijakan dan peraturan terkait perpajakan yang diterapkan untuk menjaga stabilitas ekonomi. 

Dalam bidang ekonomi dan perbankan, pemerintah menerapkan dua jenis kebijakan utama, yaitu kebijakan fiskal dan moneter. 

Kebijakan fiskal mencakup semua keputusan pemerintah yang bertujuan menjaga stabilitas ekonomi secara makro, termasuk dampaknya pada pendapatan nasional, tingkat pengangguran, inflasi, dan kemiskinan.

Lantas benarkah kebijakan fiskal adalah menjaga stabilitas ekonomi? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber tepercaya

Konsep Kebijakan Fiskal

Konsep kebijakan fiskal pertama kali diperkenalkan oleh John Maynard Keynes, ekonom terkemuka yang mengemukakannya pasca Depresi Besar 1929. Menurut Keynes, pemerintah memiliki kewenangan untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran negara melalui penetapan pajak dan kebijakan ekonomi makro.

Definisi kebijakan fiskal, sebagaimana dijelaskan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), adalah kebijakan yang mengatur perpajakan, penerimaan, utang, dan belanja pemerintah dengan tujuan tertentu. 

Di Indonesia, kebijakan fiskal telah ada sejak masa penjajahan Belanda dengan Indische Comptabiliteitswet tahun 1944, yang kemudian diadaptasi oleh pemerintah Indonesia pasca Proklamasi hingga tahun 2003. 

Saat ini, kebijakan fiskal Indonesia didasarkan pada UUD 1945 dan dianalisis oleh Kementerian Keuangan bersama Presiden.

Benarkah Kebijakan Fiskal adalah Menjaga Stabilitas Ekonomi? (FOTO: MNC MEDIA)

Tujuan Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal bertujuan untuk menjaga dan mengembangkan perekonomian negara, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), menjaga stabilitas harga barang, dan mendorong investasi. 

Kebijakan ini diharapkan dapat mempengaruhi seluruh sektor ekonomi, mulai dari korporat hingga usaha mikro, serta meningkatkan kapabilitas SDM untuk bersaing di pasar kerja nasional dan internasional.

Jenis Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan teori dan penerapannya. Dari segi teori, terdapat kebijakan fiskal fungsional, terencana, dan insidental. 

Kebijakan fiskal fungsional berfokus pada peningkatan kualitas ekonomi dalam jangka panjang, seperti pemberian beasiswa dan bantuan pendanaan start-up. Kebijakan terencana diambil untuk menghadapi masalah tertentu, seperti pandemi, sementara kebijakan insidental dibuat untuk melindungi stabilitas ekonomi non-pemerintah.

Dari segi penerapan, kebijakan fiskal dibagi menjadi ekspansif dan kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif diterapkan saat ekonomi melemah dengan meningkatkan anggaran belanja dan mengurangi pajak untuk mendorong daya beli. Sebaliknya, kebijakan fiskal kontraktif diterapkan untuk mencegah inflasi dengan mengurangi belanja pemerintah dan meningkatkan pajak.

Instrumen Kebijakan Fiskal

Instrumen kebijakan fiskal meliputi pajak, pengeluaran belanja negara, obligasi publik, dan alokasi anggaran. Pemerintah dapat memanipulasi pajak untuk mencapai tujuan fiskal, mengurangi atau menambah pengeluaran belanja sesuai kebutuhan, serta menerbitkan obligasi untuk mendapatkan pinjaman dari masyarakat. Selain itu, alokasi anggaran juga dapat diprioritaskan untuk sektor-sektor tertentu sesuai kondisi ekonomi.

Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia

Beberapa contoh kebijakan fiskal di Indonesia antara lain program tax amnesty yang memberikan pengurangan atau penghapusan pajak dalam kurun waktu tertentu, subsidi BBM dan gas untuk memperlancar mobilitas ekonomi, serta penetapan harga eceran tertinggi (HET) untuk barang-barang tertentu seperti obat-obatan dan sembako.

Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter

Kebijakan fiskal dan moneter saling melengkapi namun memiliki perbedaan mendasar. Kebijakan fiskal dikelola oleh Kementerian Keuangan, sementara kebijakan moneter berada di bawah wewenang Bank Indonesia. Tujuan kebijakan moneter adalah menjaga jumlah uang beredar di masyarakat, sedangkan kebijakan fiskal bertujuan mengelola dan menjaga kesejahteraan sektor-sektor ekonomi.

Demikian ulasan mengenai kebijakan fiskal adalah menjaga stabilitas ekonomi. Ini merupakan salah satu kebijakan ekonomi terpenting yang diterapkan oleh Kementerian Keuangan RI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. (MYY)

SHARE