MILENOMIC

Bukan Cuma Kalah! Ini 5 Alasan Patrick Kluivert Dipecat PSSI

Shifa Nurhaliza Putri 16/10/2025 16:39 WIB

Keputusan mengejutkan datang dari PSSI setelah resmi mengumumkan bahwa mereka telah mengakhiri kerja sama dengan pelatih kepala Timnas, Patrick Kluivert.

Bukan Cuma Kalah! Ini 5 Alasan Patrick Kluivert Dipecat PSSI. (Foto: Doc.MNC Group)

IDXChannel - Keputusan mengejutkan datang dari PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) setelah resmi mengumumkan bahwa mereka telah mengakhiri kerja sama dengan pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Langkah ini menimbulkan banyak tanda tanya dari publik. Lalu, apa sebenarnya alasan Patrick Kluivert dipecat dari PSSI?

Patrick Kluivert adalah mantan pemain bintang timnas Belanda dan eks striker klub-klub besar seperti Ajax, AC Milan, dan Barcelona. Ia ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Januari 2025, dengan harapan besar bisa membawa Garuda terbang tinggi, khususnya dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, hanya kurang dari setahun menjabat, PSSI secara resmi mengumumkan perpisahan dengan Kluivert pada Oktober 2025.

5 Alasan Patrick Kluivert Dipecat dari PSSI

Adapun beberapa alasan logis dari dipecatnya Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia, diantaranya:

1. Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
Target utama dari penunjukan Kluivert adalah membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia. Meski berhasil membawa tim ke babak keempat kualifikasi (prestasi tertinggi dalam sejarah), Indonesia akhirnya tersingkir setelah kekalahan telak dari Iraq. Gagalnya target utama ini menjadi alasan utama PSSI mengevaluasi posisi Kluivert.

2. Hasil Pertandingan yang Tidak Memuaskan
Selain kekalahan dari Irak, Timnas juga menderita kekalahan besar dari Jepang (0-6) yang menimbulkan kritik tajam dari pengamat dan publik. Ketajaman lini depan yang tumpul dan pertahanan yang rapuh menjadi sorotan utama.

3. Tekanan Publik dan Media
Ekspektasi tinggi dari masyarakat terhadap Kluivert ternyata tidak sebanding dengan performa tim di lapangan. Sorotan tajam dari media nasional dan media sosial membuat tekanan terhadap PSSI meningkat, sehingga keputusan untuk mengakhiri kerja sama menjadi tak terhindarkan.

4. Adaptasi Strategi yang Tidak Efektif
Banyak yang menilai gaya permainan yang dibawa oleh Kluivert kurang cocok dengan karakter pemain Indonesia. Beberapa strategi dianggap terlalu “Eropa” dan sulit diterapkan secara efektif dalam kompetisi Asia Tenggara dan Asia secara umum.

5. Keputusan Bersama (Mutual Consent)
Menurut pernyataan resmi PSSI, pemecatan ini terjadi berdasarkan diskusi terbuka dan saling menghormati antara kedua belah pihak. Artinya, tidak ada konflik internal besar, tetapi lebih kepada evaluasi profesional berdasarkan hasil dan arah ke depan.

PSSI mengungkapkan bahwa mereka menghargai kontribusi Patrick Kluivert dan keputusan ini diambil demi pembangunan jangka panjang sepak bola Indonesia. Mereka juga menyatakan akan segera mencari pengganti yang bisa melanjutkan proyek pengembangan Timnas ke level lebih tinggi.

Meski belum diumumkan secara resmi, beberapa nama lokal dan asing mulai dikaitkan sebagai calon pelatih baru Timnas Indonesia. PSSI menyatakan ingin pelatih yang tidak hanya punya taktik bagus, tetapi juga bisa memahami kultur sepak bola nasional.

Alasan Patrick Kluivert dipecat dari PSSI bukan hanya karena satu kekalahan, tetapi akibat dari kombinasi faktor seperti gagalnya target utama, performa tim yang menurun, hingga tekanan eksternal yang kuat. PSSI berharap dengan perubahan ini, Timnas bisa segera bangkit dan kembali berada di jalur yang benar.

(Shifa Nurhaliza Putri)

SHARE