MILENOMIC

Cara Memulai Bisnis Thrift Shop, Yuk Intip Lima Caranya

Mohammad Yan Yusuf 13/06/2022 10:30 WIB

Selain membutuhkan modal, Anda juga harus melakukan berbagai cara, salah satunya menjaga konsistensi.

Cara Memulai Bisnis Thrift Shop, Yuk Intip Lima Caranya. (foto : MNC Media)

IDXChannel - Cara memulai bisnis thrift shop sangatlah mudah.

Selain membutuhkan modal, Anda juga harus melakukan berbagai cara, salah satunya menjaga konsistensi.

Lalu apa saja cara memulai bisnis Thrift Shop? Simak penjelasan yang berhasil dihimpun kami dari berbagai sumber. 

 1. Siapkan Modal

Sebelum memulai usaha, sudah pasti modal sangat dibutuhkan. 

Termasuk bisnis Thrift Shop.

Anda bisa memulainya dengan modal kurang dari Rp 1 juta, usaha ini pun bisa dimulai. 

Hal inilah yang dilakukan oleh beberapa pemilik thrift shop seperti Wewearthrift, Butik Nostaljik, Itwears dan Itswear.id.

"Modal di awal itu dulu sekitar Rp500.000. Dari modal itu aku baru mulai dari barang," ujar Deira, Pemilik Itwears.id.

Selain digunakan untuk membeli pakaian bekas, modal tersebut pun digunakan untuk biaya pengemasan, dan beberapa tambahan lain seperti biaya reparasi, kartu ucapan, sticker hingga biaya cuci/laundry. Bila baru memulai, pakaian-pakaian tersebut pun bisa dicuci sendiri.

Cara Memulai Bisnis Thrift Shop, Yuk Intip Lima Caranya. (foto : MNC Media)

2. Ciri Khas Toko 

Perlu diingat, sebelum memulai usaha ini, Anda harus menetapkan tujuan atau ciri khas masing-masing toko. 

Apalagi terdapat beragam jenis/model pakaian yang bisa diperdagangkan. 

Karenanya, Deira mengatakan bila pemain baru ingin terjun ke usaha ini, bisa dimulai dari jenis pakaian yang disenanginya.

Hal senada pun disampaikan oleh pemilik Toko Baju Sederhana, Emmanuella Vania Dewie. 

Vania mengatakan, dia mulai menjual pakaian bekas dari sesuatu yang disukainya, sehingga dia mengerti seperti apa jenis pakaian yang memiliki kualitas baik.

3. Tentukan Harga

Selanjutnya, Anda bisa melakukan dengan pakaian bekas yang bisa untuk harga. 

Untuk menentukan harga jual, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Penentuan harga ini dilihat dari kondisi barang apakah memiliki kualitas bagus atau tidak, apakah barang tersebut merupakan barang bermerek, besaran biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya, seperti apa tingkat kesulitan saat mencarinya, hingga melihat harga di pasaran. 

Cerita dari barang yang dijual pun bisa jadi nilai tambah.

"Kalau untuk harga barang sih kita kondisikan dulu, karena ada barang yang susah dicari. Kita juga lihat harga orang lain," kata pemilik Pemilik Wewearthifts, Muhammad Rifki Hidayah.

Keuntungan yang didapatkan dari setiap pakaian pun beragam, bisa jadi keuntungan yang didapatkan tidak terlalu besar, ada juga yang bisa mendapatkan keuntungan lebih dari 100%.

4. Lakukan Penyortiran

Selain itu, Anda bisa melakukan penyortiran dengan barang barang. 

Anda wajib memilih barang itu satu per satu untuk memastikan kualitas dan model yang sesuai dengan selera pasar. 

Dalam proses pemilihan ini harus dipastikan tidak ada barang cacat (defect) supaya tidak mengurangi harga jual.

Setelah melalui proses pemilihan selesai, pakaian-pakaian tersebut pun dicuci lebih dulu supaya dijual dalam keadaan bersih.  

Nah jangan lupa, barang-barang yang akan dijual perlu dilihat atau disortir kembali. 

Apakah masih ada kerusakan pada pakaian bisa Anda Sortir kembali.

Bila kerusakan tersebut bersifat minor, pakaian masih bisa diperbaiki sebelum dijual. 

"Biasanya kalau masih diakalin, kami akalin. Seperti jahit ulang atau tambah kancing baru," terang Pratikto, salah satu pemilik Butik Nostaljik.

Senada dengan Pratikto, Rifki, Vania dan Deira sepakat cacat yang ada di pakaian perlu diperhatikan dengan seksama, karena bisa jadi kerusakan yang ada terlewat ketika masih dalam proses pemilihan barang.

Setelahnya, barang dikemas dan siap dikirimkan pada pembeli. Pastikan barang yang dikirimkan ke pembeli bersih dan diperlakukan dengan baik.

5. Konsisten

Terakhir, konsistensi merupakan kunci dari sukses thrift shop. Menurut Pratikto, sikap ini dibutuhkan mulai dari belanja, foto barang, edit foto, mengurus sosial media, penjualan, hingga pembukuan. 

Ia menambahkan, sikap ini akan sulit dijalankan terlebih bila usaha ini dijalankan sendiri.

Tak hanya dari proses pembelian hingga penjualan, konsistensi pun dibutuhkan dalam mengelola sosial media mengingat penjualan dilakukan secara online. 

Ini mulai dari rutin menampilkan barang-barang baru hingga interaksi dengan para pembeli.

Gunakan media sosial untuk mempromosikan dan menjual barang Anda. 

Itulah beberapa langkah cara memulai bisnis Thrift shop yang bisa Anda coba. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda. 

SHARE