Cara Menghitung Biaya Peluang: Faktor, Ciri-Ciri, dan Contoh Kasus Perhitungannya
Dalam bisnis, yang dimaksud biaya peluang adalah biaya yang muncul karena hilangnya kesempatan karena pelaku usaha harus memenuhi kebutuhan yang lain.
IDXChannel—Bagaimana cara menghitung biaya peluang? Dalam bisnis, yang dimaksud biaya peluang adalah biaya yang muncul karena hilangnya kesempatan karena pelaku usaha harus memenuhi kebutuhan yang lain.
Dalam berbisnis, terkadang sumber daya ekonomi yang dapat digunakan oleh pelaku usaha jumlahnya terbatas. Sehingga pelaku usaha mesti menentukan prioritas, kebutuhan mana yang harus didahulukan.
Akibatnya, ada peluang atau kesempatan yang hilang sebagai konsekuensi atas pengambilan keputusan tersebut. Peluang yang dikorbankan ini kemudian berpotensi menimbulkan biaya lain yang harus dikeluarkan, inilah yang disebut biaya peluang.
Melansir Majoo (12/8), Gregory Mankiw mendefinisikan biaya peluang atau oppurtunity cost sebagai segala sesuatu yang harus dikorbankan demi memperoleh sesuatu lainnya. Sementara Ekelund dan Tollison mendefinisikannya sebagai hasil penggunaan biaya sumber daya ekonomi yang tidak jadi didapatkan karena tidak memilih pilihan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, secara individual pun ada biaya peluang yang harus dikeluarkan oleh seseorang karena kesempatan yang terpaksa ditinggalkan karena keterbatasan sumber daya.
Misalnya, ketika seseorang hanya memiliki uang Rp50.000 untuk makan siang. Tepat di hadapannya ada penjual ayam geprek seharga Rp45.000, tapi 500 meter ke depan ada pedagang nasi goreng yang menawarkan menu nasi dengan es teh seharga Rp30.000.
Namun untuk mencapai tempat nasi goreng, dia harus menggunakan ojek online dengan tarif Rp10.000, ini adalah contoh keterbatasan dana yang mengharuskan orang tersebut menentukan pilihan dan harus melepaskan salah satu peluang.
Contoh lainnya, misalnya seseorang memiliki uang Rp400 juta. Ada dua pilihan yang diinginkannya, yakni traveling ke Eropa dan membeli mobil. Jika dia memilih traveling, maka dia akan kehilangan kesempatan untuk memiliki mobil.
Demikian pula jika dia memilih untuk membeli mobil, maka dia akan kehilangan kesempatan untuk traveling ke Eropa. Kesempatan yang hilang karena memilih satu pilihan inilah yang disebut dengan biaya peluang.
Cara Menghitung Biaya Peluang dalam Bisnis: Faktor, Ciri-Ciri, dan Rumus Perhitungannya
Biaya peluang tidak hanya berupa uang semata, bisa juga berbentuk tenaga, waktu, pengalaman berharga, dan peluang-peluang berharga lainnya.
Dalam bisnis, hal seperti ini sangat mungkin terjadi, terlebih jika pelaku usaha memiliki modal (uang, tenaga, waktu) yang terbatas. Sehingga pengambilan keputusan harus dilakukan secara cermat dan dihitung dengan seksama.
Dari sini, muncul istilah biaya peluang yang disebut juga dengan oppurtunity cost, untuk menaksir berapa besar peluang yang terlewatkan dan berapa besar manfaat dari peluang yang telah diambil pelaku usaha.
Pelaku usaha membutuhkan perhitungan biaya peluang ketika dihadapkan dengan lebih dari dua pilihan. Dalam bisnis, semakin besar skala usaha semakin tidak mudah proses pengambilan keputusannya.
Ada hal-hal yang memengaruhi nilai biaya peluang, antara lain:
- Modal yang dimiliki pelaku usaha
- Sumber daya yang tersedia dan dapat diusahakan
- Profit yang diharapkan
- Nilai jual produk saat ini
- Kelebihan, kekurangan, serta risiko dari tiap pilihan yang dihadapi
Perlu diingat bahwa biaya peluang dengan biaya sehari-hari adalah dua jenis biaya yang berbeda. Biaya peluang muncul karena kaitannya dengan keterbatasan sumber daya dan modal yang dimiliki pelaku usaha.
Sementara biaya sehari-hari adalah biaya prioritas yang tidak dapat ditunda dan diganti karena tidak ada pilihan lain.
Melansir Pijar Belajar (12/8), berikut ini adalah ciri-ciri biaya peluang yang patut dipahami:
- Biaya peluang tidak selalu berkaitan dengan uang. Bisa berupa waktu dan keuntungan di masa mendatang
- Dalam penggunaannya, memiliki banyak kemungkinan karena beragam pilihan yang tersedia
- Dalam pengambilan keputusannya, yang dipertimbangkan adalah tujuan dan situasi, karena bisa saja satu pilihan tepat bagi satu usaha, tapi tidak tepat bagi usaha lainnya
- Biaya peluang bukanlah kebutuhan primer, melainkan kebutuhan sekunder atau tersier
Lalu bagaimana cara menghitung biaya peluang? Jika seorang pelaku usaha berhadapan dengan dua pilihan, maka biaya peluang adalah selisih dari biaya atas pilihan yang tidak dipilih dengan pilihan yang diambilnya.
Namun jika pelaku usaha dihadapkan dengan lebih dari dua pilihan, maka biaya peluangnya adalah semua pilihan yang telah dikorbankan dan nilainya tentu bisa lebih besar.
Rumus perhitungan biaya peluang cukup sederhana, yakni ‘FO – CO’
FO = return on best foregone option (nilai peluang yang tidak dipilih)
CO = return on chosen option (nilai peluang yang dipilih)
Berikut ini adalah contoh kasus perhitungan biaya peluang. Misalnya unit usaha kaos sablon mendapatkan modal segar senilai Rp100 juta, pemiliknya berniat untuk mengalokasikannya untuk membeli mesin baru.
Ada dua pilihan tersedia, yakni mesin merek A yang dapat meningkatkan produksi sablon sebanyak 3 persen dan mesin merek B yang dapat meningkatkan produksi hingga 5 persen. Sang pemilik akhirnya memilih merek B, maka perhitungan biaya peluangnya adalah:
= Produktivitas merek A — Produktivitas merek B
= 3% - 5%
= -2%
Dari hasil perhitungan ini, maka biaya peluang dalam keputusan yang telah diambil sang pemilik untuk membeli mesinmerek B adalah 2 persen dari produksi batiknya.
Itulah penjelasan tentang biaya peluang dan cara menghitung biaya peluang dalam bisnis.
(Nadya Kurnia)