MILENOMIC

Cara Menghitung Harga Perolehan, Penjelasan dan Contoh Perhitungannya

Kurnia Nadya 30/10/2024 14:45 WIB

Harga perolehan merupakan keseluruhan biaya yang timbul dan harus dibayarkan akibat transaksi pembelian untuk memperoleh aset tetap.

Cara Menghitung Harga Perolehan, Penjelasan dan Contoh Perhitungannya. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Bagaimana cara menghitung harga perolehan? Harga perolehan atau acquisition cost merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh suatu aset hingga aset tersebut siap digunakan. 

Aset adalah harta perusahaan yang harus dipantau setiap saat agar tidak menimbulkan kerugian di kemudian hari, oleh sebab itu data-data aset mesti tercatat dengan baik agar diketahui harga perolehannya. 

Pada dasarnya, harga perolehan merupakan keseluruhan biaya yang timbul dan harus dibayarkan akibat transaksi pembelian untuk memperoleh aset tetap, hingga aset itu siap digunakan dan dioperasikan. 

Harga perolehan sebenarnya mencakup harga beli awal dan semua biaya dari transaksi pembelian tersebut. Sebagai contoh, ketika seorang pedagang buku berbahasa asing membeli stok dengan mengimpor buku dari toko-toko di Singapura dan Amerika Serikat. 

Maka harga perolehannya mencakup harga beli semua buku baru, termasuk pajak impor, bea masuk, dan ongkos kirim yang menyertai pembelian seluruh stok buku tersebut sampai semua buku tiba di gudang si pedagang dan siap dijual ke pelanggannya. 

Dalam bisnis, harga perolehan bisa juga mencakup biaya pemasaran dan biaya promosi untuk mendapatkan pelanggan, tergantung pada jenis produk yang ditawarkan si pemilik usaha. 

Mengutip Accurate (30/10), Haryono Jusup mendefinisikan harga perolehan sebagai pengeluaran keseluruhan yang dikorbankan untuk mendapatkan aktiva tetap, serta pengeluaran lainnya agar dapat menjadi aktiva yang siap digunakan. 

Dalam akuntansi, harga perolehan mencakup beberapa nama akun. Akun-akun ini dikategorikan dan dicatat sebagai harga perolehan atau acquisition cost, contohnya antara lain:

Sebagai contoh, jika asetnya berupa etalase sekaligus lemari pendingin makanan ringan di kafe. Maka harga beli chiller, biaya pemasangannya, biaya pengantarannya ke lokasi usaha termasuk sebagai harga perolehan. 

Ada beberapa cara untuk menghitung harga perolehan, tergantung pada cara pembeliannya. Sebagai contoh, berikut ini adalah cara menghitung harga perolehan untuk pembelian tunai. 

PT ABCD membeli mesin pabrik dengan harga Rp54.000.000, dengan biaya pemasangan Rp2.500.000, dan premi asuransi sebesar Rp500.000, maka harga perolehannya adalah: 

Harga beli aset = Rp54.000.000
Biaya pemasangan = Rp2.500.000
Biaya premi asuransi = Rp500.000
Harga perolehan = Rp57.000.000

Selain perhitungan pembelian tunai, harga perolehan juga dapat dihitung dengan pembelian kredit dan pembelian dengan wesel tagih. Serta menghitung aktiva tetap milik sendiri dan aktiva tetap dengan menerbitkan saham. 

Itulah penjelasan sederhana tentang cara menghitung harga perolehan. 


(Nadya Kurnia)

SHARE