Cara Mengisi Daftar Riwayat Hidup, Ini 6 Informasi Penting yang Harus Dicantumkan
Penyusunan CV untuk melamar pekerjaan memerlukan daftar riwayat hidup yang ditulis dengan jelas dan lengkap.
IDXChannel—Simak cara mengisi daftar riwayat hidup untuk pembuatan curriculum vitae yang baik dan benar. Penyusunan CV untuk melamar pekerjaan memerlukan daftar riwayat hidup yang ditulis dengan jelas dan lengkap.
CV berfungsi sebagai ringkasan riwayat hidup pelamar kerja. Berisi informasi identitas pelamar kerja, riwayat pendidikan terakhirnya, dan riwayat perjalanan karier berikut pencapaiannya.
Melalui curriculum vitae, perusahaan akan mempertimbangkan kelayakan pelamar kerja untuk mengisi jabatan atau posisi yang dilamarnya. Oleh sebab itu, CV harus dibuat sejelas dan sebaik mungkin agar informasi penting tersampaikan dengan baik.
Seringkali pelamar kerja kurang lengkap memasukkan data, padahal informasi tersebut dinilai penting bagi perusahaan untuk pertimbangan penerimaan calon karyawan. Bagaimana cara mengisi daftar riwayat hidup dengan benar?
Melansir Glints (1/7), berikut informasi yang harus dicantumkan ketika mengisi daftar riwayat hidup untuk pembuatan CV.
Cara Mengisi Daftar Riwayat Hidup dengan Benar
1. Cantumkan Data Pribadi dengan Lengkap
Masukkan data pribadi dengan lengkap. Kelengkapan data ini diperlukan perusahaan untuk mempertimbangkan apakah pelamar mampu dan layak untuk mengisi jabatan yang dilamarnya.
Adapun informasi yang mesti dicantumkan antara lain:
- Nama lengkap
- Jenis kelamin
- Tempat dan tanggal lahir
- Agama
- Status pernikahan
- Nomor KTP/NIK (jika diminta)
- Nomor NPWP (jika diminta)
- Alamat domisili
- Nomor telepon
- Alamat email aktif
Biasanya, CV untuk lamaran kerja di lembaga atau instansi pemerintahan memerlukan NIK dan NPWP untuk dicantumkan di curriculum vitae. Status pernikahan terkadang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan mutasi ke tempat yang jauh.
2. Jenjang Pendidikan
Biasanya, untuk mempersingkat susunan CV, pelamar kerja hanya mencantumkan tingkat pendidikan terakhir yang ditempuhnya. Misalnya, jika pelamar kerja adalah lulusan S1, maka yang dicantumkan adalah riwayat terakhirnya di universitas berikut skor IPK-nya.
Namun tidak ada salahnya untuk mencantumkan hingga tingkat SMA, terutama jika pelamar kerja menempuh pendidikan vokasi. Informasi pendidikan jenjang SMA juga dapat menjadi daya jual jika pelamar bersekolah di institusi unggulan.
Jika pelamar kerja menyusun CV untuk lamaran CPNS, biasanya akan diminta mengurut jenjang pendidikan sejak SD hingga jenjang pendidikan terakhir, lengkap dengan nama sekolah dan tempat sekolah.
Pelamar juga dapat mencantumkan pendidikan-pendidikan informal yang pernah diikuti. Misalnya training atau pelatihan, dan pendidikan bersertifikat yang pernah diikuti. Sertifikat cukup penting bagi profesi yang memerlukan keahlian khusus.
3. Pengalaman Organisasi
Pengalaman organisasi juga perlu dicantumkan, karena informasi ini dapat berguna, menjadi nilai tambah bagi pelamar dibanding kompetitornya. Terlebih jika pelamar aktif berorganisasi dan terlibat dalam banyak aktivitas.
4. Pengalaman Kerja
Riwayat yang selanjutnya harus diisi adalah perjalanan karier sejak awal hingga akhir. Agar lebih ringkas namun informasi penting tetap tersampaikan, letakkan pengalaman kerja terakhir di urutan paling atas.
Cantumkan jabatan pada tiap jenjang karier dan berikan penjelasan singkat mengenai tugas dan capaian yang telah diperoleh selama meniti karier di tiap-tiap tempat kerja. Tujuannya untuk memberikan gambaran singkat mengenai kemampuan pelamar.
5. Prestasi dan Penghargaan
Jika pelamar pernah menerima penghargaan atau mencatatkan prestasi-prestasi selama sekolah, informasi ini juga penting untuk dicantumkan sebagai nilai tambah. Jelaskan secara singkat kompetisi yang pernah diikuti berikut skala kompetisinya (daerah/nasional/internasional).
6. Keahlian yang Dikuasai
Informasi selanjutnya yang harus dituliskan adalah keahlian yang dikuasai pelamar. Informasi ini penting untuk memberikan gambaran kepada perusahaan tentang kemampuan yang dapat dikontribusikan jika diterima kerja.
Banyak pekerjaan membutuhkan keahlian-keahlian teknis dan nonteknis. Seperti kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, kemampuan mengoperasikan software dan program-program komputer, dan sebagainya.
Itulah sederet informasi yang harus dicantumkan dalam penyusunan daftar riwayat hidup untuk melamar pekerjaan. Informasi ini dapat disusun dengan ringkas namun jelas, tanpa mengurangi esensinya.
Adapun urutan informasi yang umum dibuat oleh pelamar kerja adalah data diri, jenjang karier (dimulai dari yang paling akhir), jenjang pendidikan, pengalaman organisasi, keahlian dan sertifikat, dan penghargaan atau capaian prestasi.
Demikian langkah dan cara mengisi daftar riwayat hidup dengan benar bagi pelamar kerja. (NKK)