Catat, 6 Desa Miskin yang Berubah Menjadi Kaya
Lima desa miskin yang berubah menjadi kaya ini layak menjadi inspirasi bagi kita.
IDXChannel - Lima desa miskin yang berubah menjadi kaya ini layak menjadi inspirasi bagi kita.
Padal 2021 kita menyaksikan munculnya fenomena unik di beberapa desa Indonesia yang secara tiba-tiba menjadi "miliarder." Sejumlah warga desa mendadak merasakan kekayaan setelah menerima uang ganti rugi atas pembebasan lahan untuk proyek pemerintah.
Banyak dari mereka memilih menginvestasikan uang tersebut dalam pembelian barang-barang mewah, termasuk mobil. Berikut adalah sejumlah desa yang berhasil meraih keberuntungan tak terduga.
Lantas apa saja desa miskin yang berubah menjadi kaya. Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai informasi dipercaya.
Desa Miskin yang Berubah Menjadi Kaya
Kami mencatat ada desa miskin yang berubah menjadi kaya. Simak penjelasan yang dihimpun kami.
1. Desa Sekapuk, Gresik, Jawa Timur
Desa Sekapuk, yang sebelumnya tercatat sebagai desa termiskin di Kabupaten Gresik, berhasil mengubah nasibnya. Melalui usaha bersama warganya, desa ini berhasil meningkatkan perekonomian setelah mengubah bekas galian tambang kapur menjadi wahana wisata menarik bernama Selo Tirto Giri (Setigi) pada 2019. Berbagai usaha seperti PDAM, pengolahan sampah, dan tambang kapur turut mendukung, dengan BUMDes Desa Sekapuk meraih laba bersih Rp7 miliar pada 2020.
2. Desa Sumurgeneng, Tuban, Jawa Timur
Desa di Kecamatan Jenu, Tuban, mencuri perhatian ketika warganya secara masif membeli mobil baru atau bekas. Hal ini terjadi setelah desa tersebut menerima uang ganti rugi pembebasan lahan dari PT Pertamina, dengan nominal maksimal mencapai Rp8 miliar.
Catat, 6 Desa Miskin yang Berubah Menjadi Kaya. (FOTO: MNC MEDIA)
3. Desa Kawungsari, Kuningan, Jawa Barat
Warga Desa Kawungsari memilih jalur berbeda dengan memborong sepeda motor setelah menerima ganti rugi pembebasan lahan dari pemerintah, berkisar antara Rp300 juta hingga Rp1,3 miliar.
4. Desa Kapungan dan Karangduren, Klaten, Jawa Tengah
Sejumlah warga di desa ini mendapatkan ganti rugi terkait pembangunan jalan tol Jogja-Solo, masing-masing hingga Rp1,5 miliar dengan rincian Rp671.000 per meter.
5. Kelurahan Purwomartani, Sleman, DIY
25 warga di Kelurahan Purwomartani menerima ganti rugi dari proyek Jalan Tol Jogja-Solo. Besaran ganti rugi bervariasi, mulai dari Rp73,9 juta hingga mencapai Rp2,7 miliar dengan luas tanah 500 meter persegi.
6. Dusun Pundong 1, 2, 3 dan 4, Sleman, DIY
Warga Dusun Pundong yang terdampak tol Jogja-Bawen menerima ganti rugi pada Agustus lalu. Seorang warga, Kamidi, mendapat ganti rugi Rp2,1 miliar dan Rp2,4 miliar untuk lahannya yang akan dibagi kepada enam anaknya, dengan himbauan agar tidak menggunakannya untuk membeli mobil.
Keberhasilan desa-desa ini menunjukkan dampak positif dari pembangunan infrastruktur, sementara warga pun dihadapkan pada pilihan bijak dalam mengelola keberuntungan finansial yang datang begitu mendadak.
Itulah penjelasan desa miskin yang berubah menjadi kaya. Semoga informasi ini menambah wawasan Anda. (MYY)