MILENOMIC

Catat! ini Tiga Kunci Sukses Membangun Bisnis

Intan Afika Nuur Aziizah 30/01/2022 07:09 WIB

Direktur Hypefast Tinton Ardian mengatakan, ada tiga kunci sukses dalam merintis usaha, yakni passion, support, dan expertise.

Direktur Hypefast Tinton Ardian mengatakan, ada tiga kunci sukses dalam merintis usaha, yakni passion, support, dan expertise. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bisnis wirausaha kini sudah menjamur di Indonesia. Tidak sedikit anak muda yang rela meninggalkan pekerjaan utamanya dan memilih untuk membuka usaha sendiri.

Terlebih, pergeseran ke digitalisasi sudah membumi semenjak pandemi. Para pebisnis muda pun semakin giat membangun bisnisnya melalui platform online.

Kendati demikian, dalam merintis usaha diperlukan strategi yang tepat. Direktur Hypefast Tinton Ardian mengatakan, ada tiga kunci sukses dalam merintis usaha, yakni passion, support, dan expertise.

"Kalau mau memulai bisnis pada umumnya tiga hal ya, passion yang kuat, cari dukungan, sama expertise," kata Direktur Hypefast Tinton Ardian kepada MNC Portal Indonesia di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (29/1/2022).

Kemauan yang kuat dan passion alias keahlian menjadi pondasi utama ketika membangun usaha. Mental pun harus turut disiapkan lantaran kegagalan pasti akan terjadi kelak.

"Lo harus punya kemauan yang kuat dan passion untuk ngerjainnya karena kegagalan pasti akan terjadi sehingga lo harus bener-bener punya passion dan keinginan yang kuat," tuturnya.

Lebih lanjut, Tinton Ardian menyarankan para calon pebisnis untuk mencari seorang mentor serta teman yang setia mendukung, baik dalam keadaan suka maupun duka. Pasalnya, ekosistem pun berpengaruh dalam sebuah usaha.

"Kedua, temuin mentor, temen, support ekosistem lah yang bisa bener-bener go with you on your high and low," ujarnya.

Selain itu, expertise atau seorang ahli juga harus ada kala membangun bisnis. Sehingga, segala masalah atau hambatan yang dihadapi bisa terselesaikan dengan baik nantinya. 

"Ketiga, expertise. Jadi nggak cuma yang nenangin aja tapi juga solusi gimana gitu. Cari teman, asosiasi, kumpulan atau apapun yang bisa support dan relevan dengan bisnis itu," ucapnya.

Untuk bisnis fesyen sendiri, Tinton mengakui tingkat kesulitannya cukup tinggi. Bukan tanpa alasan, banyak brand lokal yang kerap datang dan pergi sebagai kompetitor. Oleh karena itu, khusus untuk bisnis fesyen, Tinton mengharuskan sang calon pebisnis agar memiliki daya inovasi yang cepat dan kemampuan analisis pasar yang tepat.

"Fashion memang kategori yang dibilang semua orang itu susah untuk bertahan. Banyak banget brand lokal yang dateng pergi. Nah, kuncinya, khusus fashion, apalagi brand lokal kayak kita, harus punya daya inovasi yang cepat dan kemampuan memahami pasar," pungkasnya. (TIA)

SHARE