Cek Fakta 11 Kota dan Kabupaten Implementasi Mypertamina, Jakarta Belum Termasuk
11 kota dan kabupaten implementasi Mypertamina ini akan mencerahkan informasi Anda. Sebab kebijakan ini jarang diketahui banyak orang.
IDXChannel - 11 kota dan kabupaten implementasi Mypertamina ini akan mencerahkan informasi Anda. Sebab kebijakan ini jarang diketahui banyak orang.
Karena itu sebelum berkomentar, ada baiknya menyimak penjelasan 11 kota dan kabupaten implementasi Mypertamina ini terlebih dahulu.
Lalu bagaimana fakta 11 kota dan kabupaten implementasi Mypertamina? Yuk intip penjelasan yang berhasil kami himpun dari pernyataan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution.
Berlaku 1 Juli 2022
Seperti diketahui, Pemerintah melalui Pertamini bakal mewajibkan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar melalui aplikasi Mypertamina mulai 1 Juli 2022 mendatang.
Langkah ini dilakukan agar penyaluran BBM bersubsidi bisa tepat sasaran.
Sebagai langkah awal, Pertamina sendiri akan memberlakukan di 11 kota dan kabupaten di Indonesia.
Jakarta Tidak Termasuk
Kepada wartawan, Alfian menegaskan diantara 11 kota dan kabupaten yang ada, wilayah Jabodetabek, tidak terkecuali Jakarta tidak termasuk.
Adapun 5 wilayah provinsi yang masuk diantaranya, yaitu Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat dan DI Yogyakarta.
Cek Fakta 11 Kota dan Kabupaten Implementasi Mypertamina, Jakarta Belum Termasuk. (Foto : MNC Media)
Tujuan Gunakan Mypertamina
Meskipun mendapatkan pertentangan dari masyarakat, namun Alfian menjelaskan kebijakan demikian diambil pihaknya lantaran ingin penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran.
Sebab, dengan langkah demikian, pihaknya bisa mengetahui penyaluran BBM kepada masyarakat.
Selain itu, bila tidak diatur, lanjutnya, besar potensinya kuota yang telah ditetapkan selama satu tahun tidak akan mencukupi.
"Sistem MyPertamina ini akan membantu kami dalam mencocokkan data pengguna," tegas Alfian.
Data Base Penyaluran BBM
Dengan mendapatkan seluruh data digital demikian, Alfian menegaskan akan memudahkan dirinya pihaknya dalam penyaluran BBM di masa mendatang.
"Inilah yang kami harapkan, Pertamina dapat mengenali siapa saja konsumen Pertalite dan Solar sehingga kedepannya, bisa menjadi acuan dalam membuat program ataupun kebijakan terkait subsidi energi bersama pemerintah sekaligus melindungi masyarakat yang saat ini berhak menikmati bahan bakar bersubsidi," lanjutnya.
Saat ini Pertamina Patra Niaga, kata Alfian, terus memperkuat infrastruktur serta kesisteman untuk mendukung program penyaluran Pertalite dan Solar secara tepat sasaran ini.
Bagaimana Bila Memiliki Aplikasi
Disisi lain, Alfian kemudian mengungkapkan masyarakat yang tidak memiliki aplikasi tidak perlu khawatir.
Karena pendaftaran dilakukan semua di website MyPertamina https://subsiditepat.mypertamina.id/.
Pengguna yang sudah melakukan pendaftaran kendaraan dan identitasnya kemudian akan mendapatkan notifikasi melalui email yang didaftarkan.
Pengguna terdaftar akan mendapatkan QR code khusus yang menunjukan bahwa data mereka telah cocok dan dapat membeli Pertalite dan Solar.
"Yang terpenting adalah memastikan menjadi pengguna terdaftar di website MyPertamina, jika seluruh data sudah cocok maka konsumen dapat melakukan transaksi di SPBU dan seluruh transaksinya akan tercatat secara digital," tegasnya.
Implementasi Penerapan
Adapun 11 kota yang nantinya akan memberlakukan ini, yaitu
- Kota Bukit Tinggi
- Kab. Agam
- Kota Padang Panjang
- Kab. Tanah Datar
- Kota Banjarmasin
- Kota Bandung
- Kota Tasikmalaya
- Kab. Ciamis
- Kota Manado
- Kota Yogyakarta
- Kota Sukabumi
Karena itu, demi kelancaran pendaftaran, Pertamina mengimbau agar pendaftar adalah konsumen yang berada di wilayah implementasi tahap 1 atau yang sering bepergian ke lokasi tahap 1.
Itulah sekilas penjelasan 11 kota dan kabupaten implementasi Mypertamina. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda.