MILENOMIC

Ciri-Ciri Biaya Peluang, Contohnya dalam Keseharian dan Kegiatan Usaha

Kurnia Nadya 10/09/2024 16:51 WIB

Biaya peluang adalah biaya yang timbul karena hilangnya kesempatan. Biaya ini muncul karena individu atau pelaku usaha menentukan pilihan karena keterbatasan.

Ciri-Ciri Biaya Peluang, Contohnya dalam Keseharian dan Kegiatan Usaha. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Apa saja ciri-ciri biaya peluang? Biaya peluang adalah biaya yang timbul karena hilangnya kesempatan. Biaya ini muncul karena individu atau pelaku usaha menentukan pilihan karena keterbatasan sumber daya. 

Sumber daya yang tersedia bagi pelaku usaha bersifat terbatas, sehingga pada satu waktu pelaku usaha akan dihadapkan dengan beberapa peluang yang harus dipilih. Saat dia memilih satu peluang, maka dia akan kehilangan peluang lainnya. 

Dari pilihan yang diambil inilah muncul biaya peluang, atau biaya yang harus dikorbankan atau dikeluarkan untuk mendapatkan pilihan yang diambilnya. Dalam skala personal pun, tiap individu pernah mengambil pilihan yang memunculkan biaya peluang. 

Misalnya, ketika seseorang menerima dua tawaran pekerjaan secara sekaligus. Pekerjaan pertama menawarkan gaji Rp5 juta rupiah, namun lokasi kantor jauh dari tempat tinggal. Sementara pekerjaan kedua menawarkan gaji hanya Rp4 juta, namun lokasi kantor sangat dekat dari rumah. 

Maka ketika orang tersebut memilih pekerjaan kedua, biaya peluangnya adalah bekerja di perusahaan pertama dengan gaji Rp5 juta. Dia memilih pekerjaan kedua dengan pertimbangan jarak yang dekat, sehingga tidak perlu mengeluarkan ongkos mahal untuk transportasi. 

Demikian pula dengan kegiatan bisnis. Pelaku usaha dihadapkan dengan beragam pilihan dengan risiko dan keuntungan yang berbeda satu sama lain, pilihan apa pun yang diambil, akan memunculkan biaya peluang atas kesempatan yang tidak diambil. 

Mengapa biaya peluang perlu dihitung? Melansir Mekari Jurnal (10/9), perhitungan biaya peluang dapat membantu pelaku usaha untuk menentukan prioritas, menghembat pengeluaran usaha, memaksimalkan alokasi modal, dan meminimalisir risiko. 

Lawan dari biaya peluang adalah biaya sehari-hari atau biaya konstan. Letak perbedaan utama kedua jenis biaya ini adalah tujuan penggunaannya. Biaya sehari-hari adalah biaya konstan yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, atau kebutuhan produksi bulanan. 

Contoh biaya sehari-hari adalah air, listrik, belanja bahan makanan, dan sebagainya. Biaya sehari-hari juga disebut dengan biaya primer. Sementara biaya peluang baru muncul ketika pelaku usaha atau seseorang menentukan pilihan dari beberapa opsi. 

Kemunculan biaya peluang ini berkaitan dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Bisa berupa modal, waktu, tenaga, dan sebagainya. Seperti contoh di atas, seseorang memikirkan keterbatasan jarak tempuh dalam menentukan pilihan pekerjaan. 

Melansir Pijar Mahir, berikut ini adalah ciri-ciri biaya peluang: 

Bagaimana biaya peluang dihitung? Biaya peluang pada dasarnya adalah selisih dari biaya dari peluang yang tidak dipilih dengan biaya dari peluang yang dipilih. Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut: 

Opportunity Cost : FO (peluang diambil) — CO (peluang tidak diambil) 

Contoh biaya peluang dalam kegiatan usaha, misalnya suatu perusahaan memiliki aset perusahaan berupa bangunan. Ada dua pilihan yang bisa diambil untuk pemanfaatkan bangunan itu, yakni disewakan atau dijadikan kantor baru untuk operasional usaha. 

Maka biaya peluang atas pilihan itu adalah hilangnya kesempatan untuk menjadikan bangunan itu sebagai tempat operasional usaha. Perusahaan memilih bangunan tersebut untuk disewakan karena pertimbangan keuntungan ratusan juta dalam setahun. 

Sementara jika menjadikan bangunan itu untuk operasional, perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk operasional gedung. Mulai dari listrik, air, security, resepsionis, dan cleaning service. Untuk periode itu, dengan kondisi keuangan perusahaan dan kebutuhan tempat operasional yang tidak begitu urgen, maka perusahaan mengambil pilihan untuk disewakan. 

Itulah penjelasan singkat tentang ciri-ciri biaya peluang. 


(Nadya Kurnia)

SHARE