MILENOMIC

Dampak Positif Adanya Pasar bebas di Indonesia, Manfaat dan Risikonya bagi Suatu Negara

Kurnia Nadya 05/08/2024 18:34 WIB

Bagi negara dengan standar produksi yang masih lemah, konvensional, dan tidak berdaya saing, pasar bebas justru membawa ancaman.

Dampak Positif Adanya Pasar bebas di Indonesia, Manfaat dan Risikonya bagi Suatu Negara. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Apa saja dampak positif adanya pasar bebas di Indonesia? Pasar bebas adalah sistem ekonomi di mana kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar, dengan sedikit atau tanpa campur tangan pemerintah. 

Melansir Investopedia (5/8), karakteristik pasar bebas adalah adanya kebebasan semua pihak untuk mengambil keputusan dalam bertransaksi barang dan jasa, serta pasokan dan permintaan yang tidak diintervensi oleh pemerintah.

Namun pada praktiknya, tidak semua negara menerapkan sistem pasar bebas secara utuh. Tiap-tiap negara dan kawasan memiliki pembatasan tertentu dalam ekspor dan impor untuk melindungi pelaku usaha domestik. 

Mengutip Britannica, sebagai benchmark atau tolok ukur, pasar bebas tidak sebenarnya ada atau nyata secara ideal. Sehingga ‘kebebasan pasar’ di tiap negara diukur dalam rentang ‘paling mendekati’ (paling tinggi) dan ‘paling menjauhi’ (paling rendah) prinsip idealnya.

Pasar bebas juga diartikan sebagai sistem ekonomi tanpa aturan, tanpa pajak, tanpa kuota, tanpa tarif, maupun bentuk-bentuk pembatasan lain yang umum dipraktikkan oleh pemerintah negara-negara. 

Ciri-Ciri Pasar Bebas dan Dampak Positifnya pada Suatu Negara

Berikut ini adalah ciri-ciri pasar bebas: 

Jika melihat ciri-ciri dari pasar bebas yang disebutkan di atas, hampir tiap negara memiliki batasan serta aturan tentang ekspor dan impor. Pajak dan bea, serta standarisasi adalah contoh pembatasan yang umum diterapkan negara-negara. 

Pembatasan itu bertujuan untuk melindungi konsumen sekaligus produsen dan pengusaha dalam negeri. Oleh karenanya, penerapan pasar bebas dianggap tidak sepenuhnya ideal, sebab negara-negara masih memberlakukan batasan untuk melindungi pasar domestik.

Pasar bebas membawa dampak positif dan negatif untuk suatu negara. Salah satu dampak negatif yang paling utama adalah pasar domestik yang dibanjiri oleh produk impor, dan pengusaha dalam negeri yang kalah saing dengan produsen luar negeri. 

Dampak negatif lain dari pasar bebas adalah ketergantungan konsumen suatu negara terhadap produk buatan luar negeri, serta industri dalam negeri yang terhambat pergerakannya karena pangsa pasar dikuasai produk negara lain. 

Pada akhirnya, perlambatan industri domestik lambat laun akan berpengaruh pada tingkat pengangguran dan berisiko menurunkan daya beli masyarakat, lalu kembali berpengaruh pada pergerakan ekonomi secara keseluruhan karena tingkat konsumsi yang menurun. 

Maka dari itu, negara-negara di dunia menerapkan pembatasan ekspor dan impor dengan rentang keketatan yang berbeda satu sama lain. Ada negara yang begitu rumit aturan impornya, dan ada juga negara yang menerapkan aturan impor yang longgar. 

Namun apa saja dampak positif pasar bebas bagi suatu negara, termasuk Indonesia, jika sepenuhnya diterapkan, atau diterapkan dengan tingkatan yang cukup tinggi? 

Melansir Gramedia dan sumber lainnya (5/8), berikut ini adalah beberapa dampak positif pasar bebas: 

Pasar bebas akan menguntungkan negara yang memiliki kesiapan tingkat tinggi dari segi produksi dan kualitas produksi. Namun bagi negara dengan standar produksi yang masih lemah, konvensional, dan tidak berdaya saing, pasar bebas justru membawa ancaman. 

Itulah penjelasan singkat tentang  dampak positif adanya pasar bebas di Indonesia. 

(Nadya Kurnia)

SHARE