MILENOMIC

Dinasti keluarga? Mengenal Chaebol Korea Selatan dan Pengaruhnya ke Perekonomian Seoul

Shifa Nurhaliza Putri 27/10/2023 14:21 WIB

Mengenal Chaebol Korea Selatan atau sekelompok konglomerat bisnis besar yang sebagian besar dijalankan oleh keluarga, memang sangat menarik dibahas

Dinasti keluarga? Mengenal Chaebol Korea Selatan dan Pengaruhnya ke Perekonomian Seoul. (Foto: Mengenal Chaebol Korea Selatan)

IDXChannel Mengenal Chaebol Korea Selatan atau sekelompok konglomerat bisnis besar yang sebagian besar dijalankan oleh keluarga, memang sangat menarik dibahas.

Tak hanya punya banyak uang dan bisnis besar yang menguntungkan, Korea juga punya sistem unik untuk kalangan atas yang biasa disebut chaebol atau konglomerat Korea.

Mengenal Chaebol Korea Selatan

Grup bisnis keluarga dari generasi ke generasi. Kelompok ini merupakan kelas atas yang hampir tidak terpengaruh oleh dunia luar. Bahkan disebut-sebut mempunyai pengaruh tersendiri terhadap politik dan hukum di Korea Selatan. 

Hal ini disebabkan pengaruhnya yang sangat besar terhadap perekonomian Korea yang dimulai sejak lama, sejak awal terbentuknya negara Korea yang mulai ada dan merdeka

Kelompok chaebol mempunyai pengaruh besar terhadap produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan, sehingga keberadaannya diawasi secara ketat.

Di balik perubahan dan politik yang terjadi dalam kepemimpinan negara, terdapat dukungan dan pengaruh dari banyak pendiri konglomerat korporasi saat ini. Pengaruh tersebut masih berlanjut hingga saat ini dan kerap menimbulkan kontroversi di masyarakat luas.

Inilah sebabnya mengapa beberapa perusahaan seringkali memiliki hubungan kekeluargaan. Pemilik bisnis ini ternyata adalah istri, atau paman, bibi, keponakan, menantu, anak, cucu dari pemilik bisnis ini.

Contoh Chaebol yang mempunyai pengaruh besar terhadap perekonomian di Korea Selatan dengan produk produknya yang mendunia sistem distribusi dan nama familiarnya di dunia adalah Samsung Group, LG Group, Hyundai Kia Automotive Group dan Lotte Group.

Gabungan lima perusahaan teratas menyumbang sekitar setengah dari nilai pasar saham Korea Selatan. Chaebol menghasilkan sebagian besar investasi Korea Selatan dalam penelitian dan pengembangan serta mempekerjakan orang di seluruh dunia.

Chaebol Terbesar di Korea Selatan

1. Samsung. 
Didirikan pada tahun 1938, Samsung Group adalah chaebol paling menguntungkan di Korea Selatan, namun pada awalnya hanya sebuah perusahaan kecil yang mengekspor produk seperti buah-buahan, ikan kering, dan mie, terutama ke Tiongkok.

Saat ini, grup tersebut dijalankan oleh anggota generasi kedua dan ketiga dari keluarga Lee, klan terkaya kedua di Asia, menurut Forbes. Selama 80 tahun terakhir, perusahaan telah melakukan diversifikasi ke bidang elektronik, asuransi, transportasi, hotel mewah, rumah sakit, taman hiburan, dan universitas afiliasi.

Anak perusahaan terbesar dan paling terkenal di Korea Selatan adalah Samsung Electronics, yang selama dekade terakhir telah menyumbang lebih dari 14% produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan.

2. Hyundai. 
Hyundai Group adalah sebuah perusahaan konstruksi kecil ketika didirikan pada tahun 1947, namun dengan cepat berkembang hingga mencakup puluhan anak perusahaan di industri otomotif, pembuatan kapal, keuangan, dan elektronik.

Pada tahun 2003, setelah krisis keuangan Asia dan kematian pendiri Chung Ju-yung, chaebol terpecah menjadi lima perusahaan berbeda. Afiliasi utamanya meliputi Hyundai Motor Group, produsen mobil terbesar ketiga di dunia, dan Hyundai Heavy Industries, pembuat kapal terbesar di dunia.

3. Grup SK. 
Grup yang juga dikenal sebagai SK Holdings ini berdiri pada awal tahun 1950an ketika keluarga Chey mengakuisisi Sunkyong Textiles.

Saat ini, chaebol membawahi sekitar 80 anak perusahaan, yang beroperasi terutama di sektor energi, kimia, keuangan, transportasi, asuransi, dan konstruksi. Perusahaan ini terkenal dengan SK Telecom, operator seluler terbesar di Korea Selatan, dan perusahaan semikonduktor SK Hynix, pembuat chip memori terbesar kedua di dunia.

4. LG. 
LG Group, yang namanya berasal dari penggabungan Lucky dengan GoldStar, mulai beroperasi pada tahun 1947 di industri kimia dan plastik.

Sejak tahun 1960-an, perusahaan ini, di bawah kepemimpinan keluarga Koo, telah banyak berinvestasi dalam pengembangan elektronik konsumen, jaringan telekomunikasi dan pembangkit listrik, serta bisnis bahan kimia, pengemasan termasuk kosmetik dan barang-barang rumah tangga.

Pada tahun 2005, LG berpisah dan mendirikan entitas terpisah bernama GS, sebuah chaebol yang bisnis utamanya adalah energi, ritel, olahraga, dan konstruksi.

5. Lotte. 
Shin Kyuk-ho mendirikan Lotte Group di Tokyo pada tahun 1948 dan membawa perusahaan permen karet tersebut ke Korea pada tahun 1967. Bisnis utama grup ini fokus pada makanan, toko diskon dan department store, bahan kimia, hotel, taman hiburan dan hiburan, serta keuangan, konstruksi, energi dan elektronik.

Lotte Confectionery adalah produsen permen karet terbesar ketiga di dunia. Pada tahun 2017, perusahaan membuka Lotte World Tower di Seoul, gedung tertinggi di Korea, dengan 123 lantai. (SNP)

SHARE