MILENOMIC

Fakta Unik Pengeluaran Skincare Wanita Usia 25–35, Lebih dari Sekadar Rutinitas Kecantikan

Shifa Nurhaliza Putri 05/08/2025 06:18 WIB

Fakta unik soal pengeluaran skincare Wanita usia 25 hingga 35 tahun memang menarik untuk di ulas.

Fakta Unik Pengeluaran Skincare Wanita Usia 25–35, Lebih dari Sekadar Rutinitas Kecantikan. (Foto: Fakta Unik Pengeluaran Skincare Wanita Usia 25–35)

IDXChannel – Fakta unik soal pengeluaran skincare Wanita usia 25 hingga 35 tahun memang menarik untuk di ulas. Usia 25–35 sering disebut sebagai “usia emas” bagi wanita. Pada masa ini, banyak yang mulai lebih serius menjaga penampilan, terutama kesehatan kulit. 

Fakta Unik Pengeluaran Skincare Wanita Usia 25–35

Tidak heran, pengeluaran untuk produk skincare pun melonjak signifikan. Tapi, tahukah Anda berapa besar rata-rata yang dihabiskan wanita usia ini untuk perawatan wajah? 

1. Rata-rata Pengeluaran Bisa Mencapai Rp1–3 Juta Per Bulan
Survei terbaru menunjukkan bahwa wanita usia 25–35 bisa menghabiskan Rp1 juta hingga Rp3 juta setiap bulannya hanya untuk skincare. Ini mencakup pembersih wajah, serum, moisturizer, sunscreen, toner, hingga masker wajah. Beberapa bahkan rutin melakukan treatment di klinik kecantikan yang biayanya tidak murah.

2. Lebih dari 60 persen Memiliki Minimal 5 Produk Skincare Harian
Rutinitas “5 langkah skincare” kini menjadi standar. Bahkan sebagian wanita menjalani hingga 7–10 langkah seperti di tren perawatan kulit Korea. Artinya, semakin banyak produk yang dibeli, semakin besar pula pengeluarannya.

3. Alasan Utama yaitu Pencegahan Penuaan Dini
Di usia ini, banyak wanita mulai fokus pada anti-aging. Produk seperti serum retinol, eye cream, dan essence menjadi populer. Mereka sadar bahwa merawat kulit lebih dini lebih efektif daripada memperbaiki kerusakan di kemudian hari.

4. Media Sosial Berperan Besar dalam Mempengaruhi Pilihan Produk
TikTok, Instagram, dan YouTube menjadi referensi utama. Banyak wanita membeli produk karena review beauty influencer atau tren viral, bukan semata kebutuhan kulit. Inilah yang mendorong terjadinya impulsive buying dan peningkatan pengeluaran.

5. Skincare Dianggap Investasi, Bukan Pengeluaran Konsumtif
Menariknya, sebagian besar responden menganggap pembelian skincare bukan pemborosan, tapi investasi jangka panjang untuk kulit. Bagi mereka, merawat kulit hari ini berarti menghindari perawatan mahal di masa depan.

6. Produk Lokal Semakin Diminati tapi Produk Premium Masih Jadi Incaran
Meski produk lokal dengan harga terjangkau makin diminati karena kualitasnya terus meningkat, banyak wanita tetap menyisihkan dana khusus untuk produk high-end. Biasanya, mereka menggabungkan keduanya dalam rutinitas harian.

Pengeluaran skincare wanita usia 25–35 tahun menunjukkan bahwa perawatan kulit bukan lagi sekadar kebutuhan estetika, melainkan bagian dari gaya hidup sehat dan bentuk self-care. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya merawat kulit, bukan hal aneh jika anggaran skincare terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

(Shifa Nurhaliza Putri)

SHARE