GetGoing, Aplikasi Trip Planner Buatan Indonesia untuk Bantu Traveling ke Eropa
Saat ini, Bisnis Travel maupun Open Trip sudah kembali beroperasi pasca terjadinya pandemi Covid-19.
IDXChannel - Saat ini, Bisnis Travel maupun Open Trip sudah kembali beroperasi pasca terjadinya pandemi Covid-19.
Walaupun saat terjadinya pandemi, terdapat banyak dari mereka yang melakukan bisnis tersebut telah mengalami kolaps.
Akan tetapi, kini peluang bisnis sudah menjadi salah satu pemberian ladang keuntungan bagi mereka disaat tingginya angka wisatawan.
Ketika masyarakat mempunyai kebiasaan saat mengurus akomodasi, hotel maupun lain-lain yang tidak rumit, dengan adanya Trip Planner, mereka mendapatkan kenyamanan hingga membantu pada saat mengurus rencana liburan, baik dari tiket pesawat, hotel, akomodasi, bahkan pemandu wisata.
Seperti diketahui, terdapat sebuah bisnis Trip Planner buatan anak negeri bernama aplikasi GetGoing. Dalam sebuah wawancara dengan IDX Channel pada Rabu (03/05/2023) kemarin, menurut Mishbachul Munir, selaku Founder dan CEO GetGoing, “Pada dasarnya, GetGoing adalah sebuah bisnis Trip Planner semacam konsultan dimana masyarakat yang ingin berpergian ke luar negeri.
Merek dapat mengunjunginya untuk konsultasi terkait tujuannya mau kemana, berapa lama disana, apa saja destinasi wisata disana, bahkan bagaimana cara mengajukan Visa.
Jadi, GetGoing dapat membantu mengurus baik dari sebelum awal keberangakatan, ketika berada disana, hingga kembali pulang.”
Namun, ia menambahkan, pada aplikasi tersebut “Target market kita adalah anak muda berusia 26 hingga 40 tahun sehingga mereka dapat berpergian secara pribadi atau semiindependen,” tambahnya. Selain itu, berkat tawaran dari aplikasi yang diberikan, ia pun berkata “memudahkan mereka dalam menentukan destinasi maupun mereka melakukan apa saja disana.”
Apabila ingin berpergian keliling Eropa dan membutuhkan tour guide agar merasa kenyamanan dari segala macam hal dari kejahatan kemungkinan dengan aplikasi ini, mereka akan merasa aman.
Meskipun, ia mengungkapkan “Jika memang bagi mereka yang ingin eksplor kotanya sendiri atau ingin coba rasanya nyasar-nyasar maupun adanya keburukan semisal, kecopetan atau bagaimana? boleh dilakukan untuk dicoba.”
Hingga kini, sudah tersebar kurang lebih 18 negara di Eropa tour guidenya namun itu bersifat add ons. Jadi dengan aplikasi tersebut, mereka bisa menyesuaikan sesuai dengan kebutuhannya.
(DKH)