Hary Tanoesoedibjo Berbagi Kisah Inspiratif From Zero to Hero
Founder sekaligus Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo berbagi kisah inspiratif tentang dirinya.
IDXChannel - MNC menggelar MNC Next-Gen Leaders "Berkarya Bersama untuk Bangsa" di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Kamis (31/10/2024). Acara ini dihadiri ribuan Gen Z yang merupakan karyawan MNC Group.
Dalam kesempatan tersebut, Founder sekaligus Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo menekankan pentingnya disiplin dalam kehidupan, termasuk di dunia kerja.
Dia menceritakan masa mudanya yang kerap bermalas-malasan hingga harus mengejar ijazah paket C saat SMA. Hingga pada akhirnya, Hary harus menerima pil pahit, karena nilai rapornya banyak yang merah dan membuatnya dimarahi habis-habisan.
Mungkin kalau saya pertahankan (tidak disiplin), ya saya enggak di sini," kata Hary.
Sadar jika dirinya terlalu malas, Hary Tanoesoedibjo mantap untuk memperbaiki diri. Pada 1984, dia berupaya lebih giat belajar. dengan melanjutkan sekolah dan rajin belajar.
"Saya ikut yang namanya ujian persamaan pada saat itu, yang sekarang namanya pakai C. Saya mencoba untuk menyadari. Saya merasa bahwa saya harus maju. Saya harus punya fighting spirit. Saya insaf dalam arti yang sesungguhnya, dari malas, dari gak disiplin, jadi intinya saya berubah," kata Ayah dari Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo itu.
Hary Tanoesoedibjo kemudian berubah menjadi anak yang gemar belajar dan membaca. Dia mengaku sering belajar hingga larut malam. Upayanya itu kemudian membuahkan hasil dengan mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri.
Selepas kuliah, dia mencoba peruntungan dengan menjalankan bisnis manajemen investasi. Di awal kariernya ini, Pria yang akrab disapa HT itu mencoba untuk memasarkan produknya ke beberapa klien secara acak di Singapura.
"Saya ke Singapura bersama Ibu Liliana, saya beli buku telepon, saya telepon satu-satu untuk saya minta waktu presentasi. Ada yang menolak, ada yang terima. Setelah itu saya ke Hong Kong, di sana saya dapat one of the biggest asset management company in the world," ujar Hary.
Hary mengatakan, semua ini tidak mungkin terjadi jika dirinya tidak memiliki pondasi yang kuat untuk menjadi seseorang dengan karakter yang solid. Menurutnya, pondasi tersebut dibentuk dengan leadership, soft skill, dan kedisiplinan.
"Leadership sangat penting untuk membangun apapun. Kalau kita bekerja di suatu perusahaan, kan nanti pasti kariernya akan meningkat. Semakin tinggi jabatannya, semakin banyak anak buahnya, semakin besar pentingnya leadership," kata Hary.
"Hard skill penting tapi pondasinya itu soft skill. Soft skill harus kalian tanamkan, kokoh kan, dan buatlah solid. Orang kalau soft skillnya kuat, otomatis akan improvisasi memperbaiki technical skill. Di swasta, jadi entrepreneur, soft skill harus very very very strong," ujarnya.
(Fiki Ariyanti)