Ide Usaha yang Lagi Viral dan Terbukti Laris, Full Cuan di 2023
Ini usaha yang lagi viral dan cocok dijadikan ide bisnis di Tahun Kelinci Air. Dijamin laris dan cuan gede.
IDXChannel - Ancaman resesi global menghantui ekonomi Indonesia pada tahun ini. Kondisi tersebut juga pasti akan membayangi kegiatan bisnis pelaku usaha.
Namun demikian, tren bisnis akan terus berkembang. Selalu saja ada peluang baru yang bisa digarap, termasuk kamu yang mau mencoba peruntungan terjun menjadi pengusaha.
Akhir-akhir ini, ada beberapa bisnis yang sedang naik daun. Berikut bisnis yang tengah viral dan bisa menjadi ide usaha kamu di 2023:
1. Jualan mainan lato-lato
Lato-lato, mainan kekinian yang sedang digandrungi anak-anak membuka peluang bisnis jualan mainan tersebut. Seperti pedagang di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang mendulang banyak cuan dari bisnis jualan lato-lato. Lato-lato tersebut dijual mulai dari Rp10.000 hingga Rp15.000 per pasang.
"Sekarang lagi viral, lato-lato banyak dibeli. Sehari saja, saya bisa jual sampai 40 lato-lato," kata salah seorang pedagang mainan di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Bahkan mainan ini laris manis diburu di aplikasi e-commerce. HEad of External Communication Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya mengungkapkan, penjualan mainan lato-lato naik tajam hampir 57 kali lipat.
“Di Tokopedia, penjualan mainan lato-lato melonjak hampir 57 kali lipat saat momen pergantian tahun 2022-2023,” ujar Ekhel.
2. Mixue Es Krim
Mixue sedang viral belakangan ini karena banyaknya gerai yang dimiliki. Bahkan sudah masuk di kawasan perumahan padat penduduk karena harga produknya yang ramah di kantong.
Saking pesatnya perkembangan Mixue, warganet menyebut gerai Mixue berada di tiap kecamatan sampai pengkolan jalan, atau lebih populer dengan kalimat “satu kecamatan satu Mixue.”
Mixue menawarkan konsep kemitraan atau franchise
dengan modal awal ini berkisar Rp700 juta hingga Rp800 juta. Modal tersebut sudah mencakup seluruh biaya investasi dari awal hingga toko buka.
Berikut rinciannya:
- Biaya Survei: Rp2.000.000
- Biaya manajemen per tahun: Rp18.000.000 - Rp24.000.000
- Deposit: Rp40.000.000
- Biaya pelatihan: Rp3.000.000
- Biaya mesin dan alat: Rp170.000.000
- Bahan baku gelombang pertama: Rp100.000.000
- Estimasi renovasi: Rp200.000.000 - Rp350.000.000
- Biaya sewa ruko per tahun: Rp75.000.000 - Rp150.000.000
- Estimasi omzet per bulan: Rp300.000.000
- HPP: sekitar 40 persen
- Margin: 60 persen, sebelum dikurangi biaya operasional toko
- BEP: Target 12 sampai 18 bulan, tapi rata-rata 8 sampai 12 bulan
Pembelian bahan baku berikutnya dibeli berdasarkan kebutuhan toko. Harga yang tertera bisa berubah mengikuti kondisi pasar dan keputusan akhir berada di tangan perusahaan. Biaya survei dikenakan untuk satu titik.
(Penulis: Ibadikal Mukhlisina/Magang)
(FAY)