MILENOMIC

Imbas Covid-19, China Bakal Geser AS Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia

Yulistyo Pratomo 21/02/2021 11:45 WIB

Dalam laporan yang disampaikan oleh The Centre for Economics and Business Research (CEBR), mencatat China akan jadi negara ekonomi besar dunia pada 2028.

China Bakal Geser AS Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pandemi corona virus disease 2019 atau dikenal Covid-19 telah menghancurkan roda ekonomi di banyak negara. Namun, data terbaru menyebutkan kondisi ini malah memberikan keuntungan bagi China, tempat asal virus berbahaya itu ditemukan.

Dalam laporan yang disampaikan oleh The Centre for Economics and Business Research (CEBR), mencatat China akan jadi negara ekonomi besar dunia pada 2028, atau lima tahun lebih cepat dari prediksi sebelumnya. 

Lembaga think tank asal Inggris ini menyebutkan, Tabel Liga Ekonomi Dunia tahunan yang diterbitkan Sabtu (20/02/20021) kemarin, satu dari dampak krisis kesehatan global adalah, "mengubah momentum ekonomi di mana Asia akan lebih baik dan Eropa terburuk."

Cara China yang trampil dalam menghadapi pandemi, dan dampak panjang dari pandemi terhadap pertumbuhan ekonomi Barat membuat kinerja China mengalami peningkatan.

"Kami sekarang memperkitakan ekonomi China terhadap dolar akan mengambil alih ekonomi AS pada 2028, maju lima tahun dari yang kami prediksi tahun lalu," tulis CEBR dalam laporannya.

Upaya yang dilakukan para pemangku kebijakan di Eropa terhadap krisis COVID-19 telah berhasil memperkecil dampak keras terhadap ekonomi. Akan tetapi, hal itu belum cukup mengangkat kestabilan ekonomi, di mana saat ini masih mencatat pertumbuhan negatif di tahun ini, sedangkan China diperkirakan akan mencatat tingkat pertumbuhan sebesar 2 persen.

Kemudian, China diperkirakan akan tumbuh 5,7 persen tahunan antara 2021-2025 dan 4,5 persen setiap tahun dari 2026 hingga 2030 dan kemudian 3,9 persen dalam lima tahun berikutnya. Sebaliknya, AS diproyeksikan tumbuh sebesar 1,9 persen per tahun dari 2022 hingga 2024 dan kemudian 1,6 persen menyusul "rebound pasca pandemi" tahun depan.

"Untuk beberapa waktu, tema umum ekonomi global telah menjadi perebutan kekuatan lunak dan ekonomi antara Amerika Serikat dan China. Pandemi Covid-19 dan kejatuhan ekonomi yang sesuai telah membuat persaingan ini menguntungkan China," kata laporan itu.

AS adalah negara paling terdampak di dunia yang kehilangan lebih dari 330.000 nyawa akibat pandemi dan mencatat hampir 19 juta orang terinfeksi sejak awal wabah, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins. (TYO)

SHARE