Inilah Cara Menghitung Payback Period
Cara menghitung Payback Period tidaklah sulit. Terlebih ini merupakan instrumen investasi untuk mengetahui periode pengembalian modal.
IDXChannel - Cara menghitung Payback Period tidaklah sulit. Terlebih ini merupakan instrumen investasi untuk mengetahui periode pengembalian modal.
Investasi dalam suatu proyek atau bisnis seringkali melibatkan pertimbangan matang terkait pengembalian modal. Salah satu metode evaluasi yang umum digunakan adalah "Payback Period" atau periode pengembalian modal.
Lantas bagaimana rumus cara menghitung Payback Period? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai informasi tepercaya.
Apa Itu Payback Period?
Payback period adalah periode waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali investasi awal dari suatu proyek atau investasi.
Secara sederhana, ini merupakan waktu yang dibutuhkan hingga mencapai titik impas atau break-even point dari investasi tersebut.
Rumus Payback Period
Payback Period dihitung dengan rumus sederhana
Payback Period = Investasi Awal / Arus Kas Bersih per Periode
Inilah Cara Menghitung Payback Period. (FOTO: MNC MEDIA)
Cara Menghitung Payback Period
Misalnya, jika sebuah perusahaan menginvestasikan Rp100 juta dalam suatu proyek dan mengharapkan keuntungan bersih Rp20 juta setiap tahunnya, maka payback period-nya adalah:
Payback Period= Rp100 juta/Rp20 juta per tahun = 5 tahun
Dengan kata lain, perusahaan tersebut membutuhkan waktu 5 tahun untuk mendapatkan kembali investasi awalnya.
Meskipun sederhana, perlu diingat bahwa metode ini tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang dan tidak memperhitungkan arus kas setelah periode pengembalian investasi tercapai.
Kelebihan Discounted Payback Period
Sebagai alternatif, ada metode yang lebih canggih, yaitu "Discounted Payback Period." Metode ini mempertimbangkan diskon arus kas masa depan, memberikan estimasi yang lebih akurat terkait periode pengembalian investasi.
Dengan memperhitungkan faktor seperti tingkat diskon dan inflasi, metode ini menjadi pilihan banyak manajer investasi.
Perbedaan dengan Break Even Point
Berbeda dengan Break Even Point yang fokus pada titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya tanpa keuntungan atau kerugian, Payback Period lebih menekankan pada waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas atau break-even.
Payback Period lebih terkait dengan arus kas dan waktu pengembalian investasi.
Itulah penjelasan cara menghitung Payback Periode. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. (MYY)