MILENOMIC

Inilah Rumus dan Cara Menghitung Payback Periode

Mohammad Yan Yusuf 08/02/2024 13:00 WIB

Cara menghitung Payback periode bisa dilakukan dengan langkah berikut ini. 

Inilah Rumus dan Cara Menghitung Payback Periode. (FOTO: MNC MEDIA)

IDXChannel - Cara menghitung Payback periode bisa dilakukan dengan langkah berikut ini. 

Dalam dunia investasi, pertanyaan seputar berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali modal awal merupakan hal yang lazim. Demikian pula, membandingkan proyek investasi berdasarkan waktu pengembalian juga menjadi pertimbangan penting bagi para pelaku bisnis. 

Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara komprehensif mengenai apa itu payback period, termasuk rumusnya dan cara menghitungnya payback periode yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber tepercaya. 

Apa Itu Payback Period?

Payback period adalah periode waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali investasi awal dari suatu proyek atau investasi. Dengan kata lain, ini adalah waktu yang diperlukan untuk mencapai titik impas atau break-even point dari investasi tersebut.

Rumus Payback Period

Payback Period = Investasi Awal / Arus Kas Bersih per Periode

Cara Menghitung Payback Period

Untuk menghitung payback period, Anda dapat menggunakan rumus di atas dengan menggantikan nilai investasi awal dan arus kas bersih per periode sesuai dengan data yang Anda miliki.

Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan menginvestasikan Rp100 juta dalam proyek dan mengharapkan keuntungan bersih sebesar Rp20 juta setiap tahunnya, maka payback period-nya adalah:

Payback Period = Rp100 juta / Rp20 juta/tahun = 5 tahun

Dengan demikian, perusahaan tersebut akan membutuhkan waktu 5 tahun untuk mendapatkan kembali investasi awalnya.

Meskipun metode ini sederhana, penting untuk dicatat bahwa payback period tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Ini berarti, tidak memperhitungkan nilai arus kas yang terjadi setelah periode pengembalian investasi tercapai.

Inilah Rumus dan Cara Menghitung Payback Periode. (FOTO: MNC MEDIA)

Mengapa Discounted Payback Period Lebih Unggul?

Sementara payback period tradisional tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang, discounted payback period melakukannya. Discounted payback period adalah metode yang mempertimbangkan diskon arus kas masa depan untuk menghitung periode pengembalian investasi. 

Dengan menggunakan metode ini, Anda dapat menilai kelayakan dan profitabilitas suatu proyek dengan lebih akurat karena mempertimbangkan faktor seperti tingkat diskon dan inflasi.

Meskipun lebih kompleks dalam perhitungannya, banyak manajer investasi beralih ke metode discounted payback period untuk mendapatkan estimasi yang lebih tepat tentang kapan mereka akan mendapatkan kembali investasi awal mereka.

Itulah penjelasan cara menghitung payback periode berikut rumusnya. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. (MYY)

SHARE