MILENOMIC

Jangan Suka Posting CV di Media Sosial Kalau Enggak Mau Apes Kayak Gini

Fiki Ariyanti 10/01/2023 16:30 WIB

Suka posting CV di media sosial, termasuk Linkedin? Hati-hati, ini bahaya mengintai upload cv sembarangan.

Jangan Suka Posting CV di Media Sosial Kalau Enggak Mau Apes Kayak Gini. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Kamu pasti pernah melihat ada orang atau pencari kerja yang mengunggah curriculum vitae (CV) maupun resume kerja ke media sosial. Harapannya tentu saja menarik recruiter atau pihak HRD perusahaan yang sedang mencari kandidat. 

Sayangnya, cara ini salah. Di dalam CV, biasanya akan memuat data pribadi pelamar kerja, seperti tanggal lahir, nomor telepon, alamat email, alamat rumah, bahkan NIK KTP dan foto.  

Data ini bisa disalahgunakan orang-orang tak bertanggungjawab untuk penipuan ataupun kejahatan lain, seperti pembobolan rekening, dan lainnya. 

Baru-baru ini ramai di sosial media Twitter mengenai sebuah cuitan yang dibagikan oleh akun Spesialis Child @txtdrlinkediin. Di mana sangat mudah untuk membobol data berbekal informasi kamu di CV yang disebar di media sosial. 

“GUYSSSSSSSSSS, jangan ada yang share CV lengkap banget banget banget di sosmed manapun ya!! Baca postingan di bawah, ngeri banget cuy,” tulis @txtdrlinkediin, Selasa (10/1/2023).

Dalam postingannya, orang bisa dengan mudah mencuri data kamu dari CV. Sebagai contoh, terlihat tanggal lahir 15-03-1979. Maka nomor KTPnya xx.xx.xx - 150379 - xxxx. 

Hanya berbekal 3 data di atas tinggal di Jakarta Timur, Kecamatan Bambu Apus. Maka nomor KTP-nya 31.75.10.150379.xxxx adalah 31.75.10.150379.0006. 

Lalu ke data BPJS/NPWP, lalu input nama lengkap dan kecamatan, langsung dapat nomor belakang KTP-nya yaitu 0006. Kemudian mengambil foto si pemilik (dari CV), dan membuat surat pernyataan, lalu ke OJK minta print SLIK OJK, akhirnya pelaku mendapatkan informasi debitur.

Selanjutnya, pelaku bikin e-KTP, muka korban diganti muka pelaku. Lalu pelaku apply pinjaman online pakai muka pelaku, tapi data dari CV korban. 

Dalam 24 jam, pelaku bisa dapat uang dari puluhan pinjaman online. Pelaku dapat banyak uang, kabur, korban yang dikejar-kejar debt collector. Itu semua bermula dari CV 'telanjang' yang sukarela korban bagikan di media sosial, termasuk Linkedin

Oleh karena itu, disarankan untuk meng-upload CV di media sosial hanya domisili saja, namun bukan alamat lengkap dan tanpa menggunakan tanggal dan tahun lahir. 

Banyak dari warganet ikut mengomentari postingan tersebut. Ada yang memercayainya, ada juga yang tidak begitu memercayainya.

“Ok, tanggal lahir dapat, domisili dapat, tapi nomor registrasinya yg terakhir gimana dia dapat? Bisa aja ada 100 orang pria di propinsi A, kab. B, kec. C, lahir tanggal 2 januari 2000. Yg bedain NIK mereka masing2 ya nomor registrasi di nomor digit terakhir NIK,” tulis akun @rizqitamiang.

“Yaelah dikasi tau biar waspada malah nyinyir heran. Pada nyelepein buat ektp. Ya gampang anjir format desain ektp udh tau, nomor udh tau, foto segala macem jg udh tau. Tinggal cari oknum pembuatan kartu, jadi. Pinjol segampang itu? Iya! Yg illegal apalagi,” tulis @di_di_nding.


(Penulis: Ibadikal Mukhlisina/Magang)

(FAY)

SHARE